Kaskus

Story

CacingpushupAvatar border
TS
Cacingpushup
Sabtu Malam Itu (Cerpen Kisah Nyata)
Semilir angin cukup terasa dingin malam itu. Ditambah saat itu Kris berada di area lapangan terbuka. Semakin dingin karena sempat sore harinya hujan. Kris bak ayam kehilangan induk. Ia kelilingi tiap sudut-gelap lapangan yang berada di atas lahan milik Kemenristekdikti itu. Kris gusar malam Minggunya kali ini tak dilalui bersama dengan temannya.

Kris yang berstatus mahasiswa itu tak mengetahui kemana perginya kelima temannya yang rutin menikmati anggur bersama ketika akhir pekan. Entah kemana harus mencari akhirnya Kris memutuskan untuk kembali pulang. Menghiraukan malam akhir pekan. Kembali ke rumah dan tidur.

Saat melintasi keluar area lapangan, nampak seorang wanita berusia 33 tahun. Wanita yang nampak tinggi nan-padat berisi dengan rambut yang telah dismoothing berpapasan dengan Kris. Aroma parfum berhembus dari tubuh wanita bernama Rima. Aroma yang boleh dibilang cukup menggairahkan lelaki yang menghirupnya.

Kris tak kenal dengan Rima. Wanita yang menyemburatkan aroma yang turut membuat Kris menggoda wanita yang jauh lebih tua dengannya dengan percaya diri. Kris memang cukup memiliki tampang yang cukup dewasa dan tampan. Kris mulai menebar sikap sok akrabnya.

"Ka liat anak-anak pada nongkrong ga di sini (lapangan)?," tanya Kris sok kenal kepada Rima yang tengah bersama temannya.

"Gak tau baru aja saya lewat sini," jawab Rima singkat.

Kris yang sudah beegairah melihat Rima mulai melakukan diplomasi layaknya politisi ulung. Layaknya pakar komunikasi yang mampu membius audiens.

"Kirain liat. Saya nyari anak-anak katanya ke sini tapi ga ada. Emang kaka mau kemana?," tanya Kris berani.

"Ih mau kemana pun kita bebas. Ngapain nanya kita kemana," ketus Rima sambil-lalu meninggalkan Kris yang berada di dekat mistar gawang.

Bukan Kris namanya jika keinginannya untuk bersama wanita tak terwujud. Ia bergumam dalam hati berkecamuk dalam pikiran. Untuk melobi Rima menjalani malam akhir pekan bersama Rima. "Ketimbang harus pulang dan tidak tau mencari keberadaan teman-teman," keluhnya.

Rupanya Kris mengamati langkah Rima. Dalam kondisi gelap ia memperhatikan kemana Rima berjalan. Wanita yang selisih umurnya dengan Kris nyaris 20 tahun.

Rima tak pergi jauh. Ia justru duduk di sebuah warung kopi sederhana milik seorang janda tua yang juga tak jauh dari Jalan Provinsi Banten menuju Kabupaten Bogor.

Kris sesegera mungkin menuju warung. Berbaur bersama Rima yang tengah bersama sahabatnya yabg pemalu.
"Ngapain ngikutin aja nih," tegur Rima melihat tindak-tanduk Kris yang mulai melakukan pedekate.

Rupanya kemampuan komunikasi yang dikuasai Kris terbilang jitu. Rima sudah mulai cair berbicara banyak hal dengan Kris. Tak sampai setengah jam Kris melakukan diplomasi birahi, Rima langsung luluh. Hingga mengklaim jika wajah Kris amat mirip dengan mantan pacarnya. Padahal Rima merupakan istri dari seorang pengemudi angkutan barang. Seolah terbawa muda kembali, Rima malah terlihat beraikap genit. Mulai tertarik dengan Kris. Alasannya satu. Mirip mantan pacarnya di masa silam.

Tak terasa, waktu menunjukan pukul 00.15 WIB. Rima pun bergegas meninggalkan warung milik wanita paruh baya itu untuk pulang ke kontrakan sederhananya bersama seorang sahabatnya yang belum juga diketahui namanya oleh Kris.

Entah apa yang ada dipikiran Kris. Ia malah turut ikut mengantarkan Rima pulang. Kris beralasan hanya sebatas ingin jalan menghabiskan malam. Mereka bertiga pun jalan kaki menuju kontrakan Rima. Hanya 15 menit berjalan mereka telah sampai. Gelagat ketertarikan Kris dan Rima mulai merasuki pikiran. Kris diperintahkan Rima untuk itut masuk ke kontrakan dengan segera dan memasukan sandalnya agar tak terlihat pemilik kontrakan. Kontrakan yang hanya satu ruang dengan kamar mandi itu berjajar dengan penghuni lainnya. Namun saat itu sepi. Karena sudah cukup larut.

"Ngobrol di dalem aja bertiga. Suami kayanya pulangnya pagi," ajak Rima.
Dengan ragu dan sedikit ketakutan, Kris masuk.

Ketika di dalam, Rima dan temannya langsung bersiap untuk tidur. Kris makin bingung. Bingung menentukan sikap. Di sisi lain ia juga mesti menuntaskan misinya. Misi atas ketertarikannya dengan bibir dan payudara Rima yang amat menggoda. Bagaimana tidak, ibu dua anak itu berbodi padat berisi dengan dada yang cukup besar.

Lampu pun mulai dimatikan. Hanya pancaran cahaya dari lampu bagian luar yang menyinari ruang tak lebih dari 3x4 meter itu.

Seolah terbawa suasana Kris memberanikan diri langsung merangkul Rima. Rima yang belum terlelap itu justru malah membalas dengan belaian dan kecupan. Kris pun makin liar. Ia langsung mengulum bibir seksi Rima yang sedikit tebal itu.

Teman Rima yang tertidur tepat di sebelahnya nampak belum tertidur pulas. Namun ia tetap pura-pura terlelap karena tak ingin mengganggu kenikmatan Rima yang tengah liar bercumbu dengan lelaki muda.

Kris yang minim pengalaman seks makin keranjingan. Ia terus meraba dan melumat puting Rima. Waktu sudah hampir subuh. Kria ketakutan jika nanti tiba tiba suami Rima pjlang dan mendapati Kris ada di dalam.

"Bisa habis dan ramai warga kalau sampe ketahuan," gumam Kris sambil bercumbu.

Kria ingin menyudahinya. Kris mulai meraba kemaluan Rima dari luar celana jeans pendek yang Rima pakai.
Menanggapi perlakuan Kris itu Rima dengan suara parau bertanya. "Emang mau itu juga?," kata Rima seraya melempar senyum.
Kris hanya mengangguk. Menjawab Rima.

Rima bergegas. Membuka kancing jeans pendeknya. Dan langsung menurunkan celana dan celana dalamnya.
Hubungan yabg tak seharusnya pun terjadi. Kris yang tak begitu mahir memasukan kemaluannya itu menikmati berkat panduan Rima. Kris pun hampir mengeluarkan sperma. Keluarlah cairan itu di dalam kemaluan Rima. Seraya mengenakan celana Rima berucap bermaksud bercanda dan sempat membuat Kris ketakutan. Dengan nada agak genit dan kelelahan Rima berupaya menakuti Kris. Atas perbuatan Kris. Menyetebuhinya.
"Nanti kalau aku hamil tanggung loh," ujar Rima bergurau.

Sudah memasuki subub. Kris mengendap keluar meninggalkan kontrakan agar tak ketahuan warga lainnya. Kris menutup malam itu dengan meminta nomor kontak Rima.


Bersambung..


Kemampuan nubi nulis baru segini suhu. Ini kisah nyata. Hanya nama disamarkan. Semoga para suhu terhibur. Mari belajar menulis hihiemoticon-Cendol Gan
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2.7K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan