Lombok Utara: Potensi tsunami usai gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok Utara membuat masyarakat mengungsi ke dataran tinggi dan hutan. Sebagian besar masyarakat masih menetap di perbukitan karena takut kembali ke rumah masing-masing.


Keputusan masyarakat mengungsi ke daerah tinggi ini menyulitkan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Petugas gabungan kesulitan memberikan bantuan kepada mereka karena sulitnya akses ke lokasi pengungsian.


'Penduduk kita itu banyak mengungsikan diri ke hutan, sehingga tidak jelas (lokasinya) tidak bisa kita memberikan bantuan,' kata Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Rabu, 8 Agustus 2018.


Najmul mengatakan bantuan dapat diberikan jika masyarakat keluar dari lokasi pengungsian di perbukitan dan hutan. Ia pun telah mengimbau masyarakat kembali ke permukiman.


'Sudah kita imbau, lewat kepala dusun atau camat,' kata dia.


Selain mengungsi ke perbukitan, banyak masyarakat yang mendirikan posko mandiri di sekitar rumah mereka. Masyarakat ini juga terlihat meminta bantuan kepada kendaraan yang melintas.


Padahal, Menteri Sosial Idrus Marham telah menyatakan bantuan berupa sembako akan disalurkan ke pengungsian mandiri tersebut. Karena, posko pengungsian resmi yang didirikan pemerintah telah memiliki dapur umum.


Namun, Najmul mengaku penanganan bencana memang kurang maksimal. Ia telah berkeliling dan mengimbau masyarakat tak memaksa untuk meminta bantuan.


'Tadi saya keliling ke arah barat mengingatkan (para pengungsi), kalau saya melihat ini reaksi dari penanganan kita yang belum maksimal karena kondisi seperti ini,' jelas Najmul.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/peristiw...ungsi-ke-hutan

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Kondisi Kerusakan Gili Trawangan Akibat Gempa

- Palang Merah Tiongkok Sumbang Rp1,4 Miliar untuk Lombok

- Bantuan Logistik Disebar ke Pelosok Lombok