Kaskus

News

rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Mendikbud Bantah Bakal Hapus Bahasa Lokal
Mendikbud Bantah Bakal Hapus Bahasa Lokal
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.(Foto: Istimewa)

Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy membantah isu akan ada penghapusan bahasa lokal atau bahasa daerah di sekolah. Dia menegaskan, bahasa daerah justru bakal diperbesar penggunaannya untuk menghindari konflik antarkelompok.

“Kemarin saya diisukan, akan menghapus bahasa lokal, itu ngawur, enggak benar, justru malah bahasa lokal itu mau kita himpun di dalam suatu bagian dari muatan lokal,” kata Muhadjir Effendy di Malang, Minggu, (12/8).


Muhadjir mengatakan, nantinya diusahakan antarkelompok di masyarakat yang masih menggunakan bahasa sendiri-sendiri bisa terbuka, bisa berkomunikasi dengan satu sama lain. Sebab, ada provinsi tertentu yang bahasa lokalnya mencapai 300 bahasa lokal, tetapi penggunanya tidak sampai seribu per bahasa.


Sehingga secara eksklusif digunakan yang dari sisi kumunikasi dapat menimbulkan persoalan sosial.


“Bisa dibayangkan bagaimana ada bahasa dipakai hanya 1.000 orang. Makanya harus dibesarkan, dijadikan mata pelajaran lokal sehingga bisa dikenalkan masing-masing ke kelompok lain,” tuturnya.


Bahasa Lokal Tidak Dihapus dan Disederhanakan

Menurut Muhadjir, satu sekolah tidak hanya satu bahasa daerah saja, di daerah itu dikenalkan juga dengan bahasa-bahasa yang digunakan di lokal tersebut. Sehingga satu sama yang lain, saling mengerti, jangan sampai terjadi kesalahpahaman, terjadi konflik, perang antarkelompok gara-gara bahasanya berbeda dan salah pengertian.

“Itu yang memicu konflik. Tetapi nanti kalau itu dijadikan satu bahan muatan lokal, satu sama lain akan mengenal,” tegasnya.

“Jadi tidak betul. Sekali lagi saya tidak menghapus, juga tidak menyederhanakan. Malah diperbesar penggunannya, jadi penuturnya itu jangan hanya terbatas di kelompok itu, kelompok lain harus mengenal juga agar komunikasi berjalan dengan baik,” terang Muhadjir.

Muhadjir juga mengungkapkan bahwa Kepala Pengembangan Bahasa segera menyusun rencana, terutama untuk wilayah-wilayah tertentu yang memiliki bahasa lokal sangat banyak. Kata Muhadjir, relatif tidak terjadi persoalan di kota-kota besar, tetapi di daerah tertentu butuh perhatian.

“Itu yang mau kita perbesar penggunanya, penuturnya, agar bisa saling komunikasi untuk menghindari konflik,” katanya.

“Banyak yang punah, justru ini dimaksudkan jangan sampai nanti punah. Karena penuturnya sedikit tadi itu, lama-lama ditinggalkan, menggunakan bahasa lain. Karena kesulitan komunikasi ketika dengan orang luar, makanya luruh oleh bahasa lain,” tambahnya.

Tanggapan Warganet

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa bahasa-bahasa yang terlalu lokal di pelosok Indonesia dianggap menghambat komunikasi antarmasyarakat. Bahasa-bahasa itu diwacanakan agar bisa disederhanakan menjadi satu bahasa Indonesia daerah.

Pernyataan Mendikbud tersebut mengundang reaksi negatif dari warganet (netizen).

“Kekayaan ragam kehidupan di Indonesia adalah berkah tak ternilai. Keragaman beragama sudah dipapas. Keragaman etnis sudah dipangkas. Keragaman gender disunat. Haruskah keragaman berbahasa dibabat?,” cuit guru besar di School of Culture, History and Language, The Australian National University, Australia, Ariel Haryanto lewat akunnya, @ariel_haryanto.

“Saya jadi geleng kepala. Apa maksud Mendikbud dengan ‘disederhanakan’? Apakah bahasa daerah dianggap sebagai ancaman’ bagi Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan? Atau Pak Menteri kurang kerjaan?” cuit akun @USutendi.

“Disederhanakan bagaimana Pak? Seharusnya Bahasa Indonesianya yang diperkuat, bukan bahasa daerahnya yang dirubah. Di kampung saya bahasa daerahnya hampir punah dan kami berusaha melestarikannya. Ini Bapak malah suruh sederhanakan. Bagaimana kalau Pak Menteri saja yang disederhanakan,” cuit @RapidVolcano gemas.

Sumber

0
798
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan