- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menyingkap 'Surga' Syahwat di Kalibata City
TS
stealth.mode
Menyingkap 'Surga' Syahwat di Kalibata City
Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Nona, bukan nama sebenarnya, perempuan muda beranak dua. Usianya baru menginjak 19 tahun ketika ia bercerai dengan suaminya. Jalan hidupnya berubah drastis pascaperceraian tersebut.
Ijazah SMA yang dipunya tak cukup buat Nona menafkahi buah hatinya. Maka, seperti kisah perempuan yang terjerumus dunia prostitusi pada umumnya, Nona pun menawarkan jasa 'kencan' kepada pria hidung belang.
Apartemen Kalibata City di bilangan Kalibata, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menjadi tempat 'eksekusi' langganan Nona. Dalam dunia esek-esek, istilah 'eksekusi' merujuk pada persetubuhan setelah transaksi diselesaikan.
Nona tidak memiliki unit apartemen di Kalibata City. Statusnya hanya sebagai penyewa dalam jangka waktu bervariasi. Dia memilih Kalibata City karena beberapa hal. Selain jaraknya yang dekat dari rumah, hunian vertikal ini sudah lama dikenal sebagai tempat persinggahan syahwat para lelaki hidung belang di selatan Jakarta.
"Harganya juga relatif rumah dibanding tempat lain seperti hotel," kata Nona saat ditemui CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Menurut Nona, harga sewa sebuah kamar di Kalibata City untuk tipe studio berkisar Rp200-250 ribu per hari. Sementara untuk apartemen tipe dua kamar berkisar Rp350-400 ribu per hari.
Dengan tarif kencan Rp600 hingga Rp700 ribu untuk waktu singkat (short time), Nona bisa melayani tiga sampai lima tamu dalam sehari. Keuntungan bersihnya sekitar Rp400 hingga Rp500 ribu dari setiap tamu yang berkencan.
Nona mengaku bisa mengantongi uang Rp1 hingga Rp2 juta dalam satu hari. "Duitnya buat anak. Hura-hura, belanja," kata Nona.
Hal lain yang membuat Nona memilih Kalibata City adalah kemudahan menyewa kamar. Pamor Kalibata City sebagai surga persinggahan syahwat membuat bisnis sewa kamar per hari dan per bulan cukup menjamur.
"Untuk sewa per bulan, harganya berkisar Rp3-5 juta rupiah untuk tipe dua kamar, full furnished," ujar Nona.
"Biasanya yang sewa per bulan itu dibayar patungan oleh beberapa teman sesama wanita penghibur," kata dia lagi.
Melalui Internet
Perempuan seperti Nona bisa menemukan jasa penyewaan lewat kenalannya yang terjun di dunia yang sama. Atau, bagi wanita penghibur pendatang baru, bisa mencari bisnis penyewaan ini melalui Internet.
Seseorang hanya tinggal mengetik kata kunci tertentu di forum-forum perbincangan untuk menemukan pemilik yang menyewakan kamarnya.
Sore di Kalibata City semakin menua. Air yang menggenangi aspal di kompleks Tower Akasia, belum sepenuhnya surut pada April 2017. CNNIndonesia.com harus menunggu waktu sekitar satu jam untuk dapat mengakses kamar tempat 'eksekusi'. Nona bilang ada miskomunikasi antara dirinya dengan pemilik kamar.
Suasana yang cukup sejuk sehabis hujan, ditambah hiruk pikuk sore hari yang begitu khas membuat waktu menunggu tidak terlalu membosankan. Menjelang pukul 16.00 WIB, kartu akses masuk itu akhirnya diperoleh.
Ruangan kamar bertipe studio ini dalam keadaan rapi saat CNNIndonesia.com memasukinya. Begitupun dengan toilet yang cukup terjaga kebersihannya. Sebuah spring bed berukuran besar, kulkas, kitchen set, dan televisi flat 30 inchi bebas digunakan oleh penyewa kamar.
Keamanan pun lebih terjaga. Berada di kompleks apartemen, penyewa relatif tak khawatir terjadi penggerebekan mendadak oleh pihak kepolisian yang rentan dialami jika menyewa kamar di hotel melati.
Seperti halnya bisnis sewa kamar, wanita penghibur seperti Nona tak sulit ditemukan di Kalibata City. Di Twitter, pria hidung belang cukup menulis kata kunci #Kalcit (Kalibata City) untuk menemukan wanita penghibur. Tarifnya pun beragam, berkisar antara Rp600 ribu hingga Rp1 juta untuk permainan singkat.
CNNIndonesia.com menemukan Nona di sebuah aplikasi pesan singkat yang cukup populer. Proses transaksinya tak berbelit. Hanya cukup berkenalan, menyepakati jam pertemuan, dan membayar saat bertatap muka.
Via Germo
Nona tidak memakai perantara. Freelance. Demikian istilah yang biasa dikenal untuk wanita penghibur yang tak terikat. Meski demikian, ada juga wanita panggilan yang menjalankan bisnisnya di Kalibata City melalui mucikari. Indah--bukan nama sebenarnya, 23 tahun, salah satunya.
Indah bersama beberapa temannya bergabung dalam satu jaringan yang dikoordinasi oleh Anton. Namun tak banyak wanita penghibur yang memakai jasa germo di Apartemen Kalibata City.
Bagi mereka yang menggunakan germo, proses transaksi dilakukan sepenuhnya lewat sang germo. Mulai dari kesepakatan waktu 'eksekusi' hingga pembayaran.
Modus pemesanan tak jauh berbeda. Pengguna jasa biasanya memesan terlebih dulu di forum-forum pembicaraan di Internet. Namun untuk bisa menghubungi sang germo lewat telepon, pengguna jasa harus mendapat rekomendasi terlebih dulu.
Rekomendasi itu bisa didapat dengan cara menjadi member sebuah forum, atau lewat jalinan pertemanan. Ini dibutuhkan sebagai filter untuk mencegah terbongkarnya bisnis prostitusi.
CNNIndonesia.com berhasil menemui Anton pada Februari, dua tahun lalu. Anton bertubuh ringkih dan berkacamata. Usianya terbilang muda. CNNIndonesia.com menaksir usia Anton 20 tahun. Dia mengaku sebagai mahasiswa sebuah universitas di Jakarta.
Profesi germo di Apartemen Kalibata City bisa dikerjakan oleh orang yang memang ditunjuk. Untuk kasus Anton, dia mengaku menjadi germo sekaligus pemilik satu unit apartemen Kalibata City.
Pertemuan dengan Anton berlangsung di sebuah taman di Tower Flamboyan. Belakangan, pihak kepolisian yang berhasil membongkar jaringan prostitusi di Kalibata City menyebut taman ini biasa dijadikan sebagai tempat pertemuan sekaligus transaksi sebelum eksekusi.
Anton memiliki lima angel atau wanita penghibur dengan tarif berbeda. Dia menyewa sebuah kamar yang diperuntukkan khusus sebagai tempat 'eksekusi'. Sementara para 'angel' 'peliharaannya' ditempatkan di sebuah kamar yang lain.
Kepada CNNIndonesia.com, Anton mengaku menjalankan profesi sebagai germo semata untuk mendapat tambahan uang. Dia mendapat bagian 15 hingga 20 persen dari setiap keringat 'angel' yang di-booking. Dalam sehari, jika ramai, dia bisa mendapat uang lebih dari Rp500 ribu.
Eksekusi hanya bisa dilakukan setelah proses transaksi dengan Anton selesai. Para tamu akan diantarkan ke sebuah kamar untuk dipertemukan dengan 'angel' yang telah disepakati.
Suara Pengelola Apartemen
Bisnis prostitusi di Kalibata City memang telah lama menjadi sorotan. Penggerebekan yang dilakukan kepolisian, pada pekan lalu, bukan yang pertama terjadi.
Terkait dengan tudingan prostitusi, Manajer Umum Pengelola Kalibata City Ishak Lopung mengakui bahwa ada informasi awal tentang penyalahgunaan sewa harian apartemen oleh oknum agen properti. Dia meneruskan informasi itu ke pihak kepolisian.
Di sisi lain, dia menegaskan, pihaknya sudah melarang keras agen properti untuk menyewakan secara harian. Larangan itu sudah disampaikan secara langsung maupun spanduk besar yang dipasang di pelbagai titik kawasan Kalibata City.
"Tapi ada saja oknum agen nakal yang mencari celah," katanya.
Tercatat memang lebih dari tiga kali terjadi penggerebekan di Kalibata City. Meski demikian, nyatanya bisnis ini tetap bertahan di Kalibata City.
Nona dan Anton yang lain bisa jadi selalu punya cara baru untuk menjalankan bisnis haram ini, di balik dinginnya gedung apartemen yang menjulang. (asa)
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...-kalibata-city
Diubah oleh stealth.mode 13-08-2018 08:27
0
11.1K
Kutip
37
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan