Quote:
Jakarta - Koalisi Indonesia Kerja (KIK) akan menyertakan unsur ulama dalam tim pemenangan. Perwakilan dari kelompok keagamaan dinilai penting dalam upaya memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding mengungkapkan, pihaknya akan mengusulkan beberapa tokoh agama untuk memenuhi unsur tersebut.
"Ya tentu kita akan mengusulkan siapa yang masuk kepada tim dari berbagai kelompok agama, itu penting," ujar Karding usai rapat koordinasi bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di Posko Cemara, Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (12/8/2018).
Saat ditanya apakah tokoh agama tersebut dari Nahdlatul Ulama (NU) atau Majelis Ulama Indonesia (MUI), Karding mengiyakan unsur agama diambil dari dua lembaga keagamaan tersebut. Namun ia enggan mengungkap apakah tokoh-tokoh tersebut berasal dari NU dan MUI atau hanya salah satunya.
"Kita sepakat merahasiakan dulu," katanya.
Sementara itu, diwawancara di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi membenarkan kalau KIK akan menggandeng tokoh dari ormas agama ke dalam struktur tim pemenangan. Tokoh dari Muhammadiyah hingga NU akan digandeng.
"Karena banyaknya minat kalangan di luar parpol yang mendukung juga menjadi tim sukses, maka kita ya sesuaikanlah proporsinya nanti dengan kebutuhan, bahkan ada juga dari kalangan di luar nonparpai politik yang ormas. Yang tokoh-tokoh NU, tokoh-tokoh Muhammadiyah, tokoh-tokoh ormas Islam lainnya. Nanti akan diumumkan oleh Pak Jokowi," ucap Arwani.
Seperti diketahui, Koalisi Jokowi telah membentuk tim pemenangan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin. Rencananya, tim pemenangan tersebut akan terdiri dari Dewan Penasehat, Dewan Pengarah dan Ketua Tim Kampanye Nasional yang nantinya akan membawahi 11 direktorat. (mae/gbr)
https://m.detik.com/news/berita/d-4162814/koalisi-jokowi-gaet-ulama-untuk-masuk-dalam-tim-pemenangan
Ustaz Somad Tolak Prabowo, NU: Dia Tak Mau Turunkan Derajat Ulama
Quote:
Ustaz Somad secara tegas menolak menjadi calon wakil presiden bagi Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto pada
Pilpres 2019 .
Abdul Somad menegaskan, ingin selamanya menjadi pengkhotbah ketimbang terjun ke dunia politik.
Intelektual Muda Nadhatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi mengakui, menaruh rasa hormat atas keputusan Ustaz Somad.
"Saya berikan rasa hormat kepada UAS, dia paham betul, tidak tergiur kekuasaan. Dia pilih sampai mati Menjadi ustaz. Itu pilihan baik dalam demokrasi," kata Zuhari di D Hotel, Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018).
Zuhari berpendapat, seorang ulama tugasnya mengontrol politik. Jika seorang ulama tercebur dalam dunia politik, kata Zuhari, artinya seorang ulama telah mendegradasikan keulamaannya.
"Kalau ulama masuk partai politik itu dia sudah mendegradasi keulamaannya,” tukasnya.
Zuhari menyebut ceramah-ceramah Ustaz Somad selama ini sering mengkritik politikus dan pemerintah. Dirinya mengatakan kritik Ustaz Somad baik sebagai evaluasi ke depannya.
"UAS dalam ceramahnya sering kritik pemerintah dan politikus, itu baik karena ranahnya itu, dan politisi mendengarkan dan mengikutinya," tandas Zuhari.
sumber
Bukannya dulu ada yang bilang Agama dan politik jangan dicampuraduk ya..