Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendeklarasikan Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres pendampingnya di Pilpres 2019 mendatang. Menggandeng cawapres dari kalangan religius, Jokowi diperkirakan akan lebih menonjolkan konsep ekonomi syariah.

"Karena yang digandeng mewakili tokoh religius akan lebih ke arah religius. Kalau pun ekonomi, dugaan saya berkaitan dengan religius misal dorong ekonomi Islam yang belum tumbuh begitu bagus," kata Ekonom INDEF, Eko Listiyanto saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Baca juga: Ma'ruf Amin Bicara Ekonomi Umat hingga Setop Impor Pangan


Menurutnya, ekonomi masih menjadi aspek penting yang harus diperhatikan Jokowi. Dengan menggandeng Ma'ruf Amin, yang bisa ditonjolkan adalah ekonomi syariah.

"Nilai positifnya terkait menumbuhkan ekonomi Islam, bayangan saya baru ini. Bagaimanapun kan aspek ekonomi paling penting dalam strategi pembangunan ke depan. Ekonomi tetap saya rasa jadi bagian paling penting untuk indikator kesuksesan dalam pembangunan ekonomi ke depan," jelasnya.

Baca juga: Ma'ruf Amin Cawapres Jokowi, Ekonom: Tak Mudah Yakinkan Investor


"Satu hal paling nggak image atau usaha untuk ekonomi syariah lebih tumbuh di Indonesia. Saya rasa sih harus ada konsep-konsep semacam itu karena cawapresnya dipilih dari kalangan religius, kemudian ketua MUI," lanjutnya.

Maka, Eko menilai seharusnya sosok Ma'ruf Amin bisa menguntungkan bagi ekonomi syariah tumbuh lebih baik.

"Arahnya saya rasa kalau tarik ke ekonomi harus ke situ. Kalau nggak itu terus apa. Tapi kan saya rasa akan lebih ke ekonomi syariah yang punya daya tangkap, 'oh iya wakilnya kiai terus mau kembangkan ekonomi syariah'," tambahnya.

https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-4159043/pilih-maruf-amin-cawapres-jokowi-mau-dorong-ekonomi-syariah

Mau dorong gan