Medanbisnisdaily.com - Medan. Komplotan Begal Raja Tega Medan yang terlibat melakukan pembunuhan kepada keturunan tionghoa bernama Loei Wie Loen (62) di Jalan MT Haryono berhasil disergap petugas Polrestabes Medan. Satu dari empat pelaku begal yang melakukan aksi sadis kepada korban ditembak mati oleh polisi.

"Keberhasilan penangkapan itu tidak terlepas dari pengembangan dilakukan petugas untuk membekuk para komplota begal Raja Tega Medan," ucap Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto kepada wartawan di Mapolrestabes Medan, Jumat (3/8/2018).

Kapolrestabes Medan mengakui para pelaku yang diburu itu masing-masing Muhammad Arif lubis (27) warga Jalan Brigjen Katamso, Jefri Sitorus, warga Kampung Baru, Ramadhan Manalu (36) warga Medan Barat dan Rahmat Sinaga (37) warga Kampung Aur. Sedangkan Jefri yang bersama Muhammad Arif terlibat begal kepada Loei Wie Loen (62) yang terkapar bersimbah darah di Jalan MT Haryono Medan cukup sadis melakukan aksi kejahatan di jalanan.

"Jefri terpaksa ditembak mati karena menyerang petugas dengan benda tajam. Akibat dari serangan dilakukan Jefri itu, petugas mengalami luka-luka," paparnya.

Selanjutnya, Rahmat yang ditangkap itu terlibat mengambil uang korban sebanyak Rp 200 ribu, "Rahmat bukan membantu namun mencuri uang korban yang telah terkapar di Jalan MT Haryono," ujarnya.

Dadang menambahkan, pelaku lainnya seperti Ramadhan Manalu berhasil kabur dari sergapan petugas Polrestabes Medan. "Saya meminta kepada Ramadhan Manalu yang terlibat begal untuk menyerahkan diri 1x24 jam. Kalau tidak menyerahkan diri akan diberikan tindakan tegas oleh petugas Polrestabes Medan," jelasnya.

Dadang mengakui, pelaku Ramadhan adalah seorang residivis di Kota Medan. "Dia akan diburu hingga ke ujung dunia," bebernya.

Dadang mengharapkan juga kepada masyarakat untuk melaporkan keberadaan Ramadhan yang kabur dari Kota Medan. "Aksi begal harus ditindak tegas," tandasnya.

http://www.medanbisnisdaily.com/news/online/read/2018/08/03/46471/dorrr_komplotan_begal_raja_tega_ditembak_mati/
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Yah ini gang begal nya Raja Amin Siregar sudah beraksi puluhan kali selama bertahun tahun di 14 titik di kota medan, seperti jalan timah, Jalan mt Haryono, dst, daerah yang banyak cimed2 itulah lae, macam ga ngerti saja kau lae

http://www.rmolsumut.com/read/2018/08/08/58600/Pagi-Tadi,-Polisi-Kembali-Tembak-Mati-Anggota-Komplotan-Begal-Di-Medan-

https://www.inews.id/daerah/sumut/207317/buron-9-bulan-pelaku-begal-di-medan-tewas-ditembak-polisi

http://medan.tribunnews.com/2018/08/08/kawanan-begal-sadis-jalan-timah-ditembak-mati-polisi-kapolrestabes-pelaku-sangat-kejam?page=all

https://www.merdeka.com/peristiwa/disergap-setelah-buron-8-bulan-begal-di-medan-ditembak-mati.html

Paling nikmat meras, begal, rampok, bunuh, bikin ribut di tempat cimed lae, kan sudah MOU sama polsek medan kota dan polsek medan area, lihat 14 titik itu hampir semua di wilkum kedua polsek itu , bahkan dalam status buron pun masih bisa lancar begal dan bunuh nya

Jadi kelen2 cipiter cimed santai saja, situasi sudah kondusif, Siregar dan Sitorus sudah ditembak mati, si manalu, si lubis dan si sinaga lagi buron, semoga , ketangkap saat sudah melakukan beberapa pembunuhan dan begal lagi

Nah jangan lupa bayar duit keamanan ormas si manalu dan si pasaribu untuk wilayah sekitar tkp mayat si cimed pangsit ditemukan, dan untuk wilayah medan sekitarnya, jangan telat bayar duit keamanan ormas si nababan (area sekitar jalan merbabu), ormas si siagian (area sekitar mapolrestabes medan), ormas si nainggolan (area sekitar pusat kota), ormas si Tobing dan simbolon untuk medan tembung, dst ............cape ngetik nya......

Ingat loh duit keamanan bulanan dan harian itu diluar duit parkir rumah sendiri dan duit izin turunin barang gede dari mobil sendiri, yah kecil lah kira2 200 ribuan saja izinnya lae, per turunin barang sendiri, dengan tenaga sendiri dari mobil sendiri

Juru parkir kitak2 juga baik2 dan sopan2 kok kalau mungut parkir di rumah cipiters, kalau pipis, pipisin pintu rumah cimed atau dinding rumah cimed, sampai cimed musti pasang papan tulisan "dilarang kencing" di pintu ruko mereka sendiri, maklum kitak2 putera daerah sumut kan bukan FPI yang doyan kencing di pohon

Nantikan kedatangan boru2 sumut ke propinsi anda semua

Ayo kelen2 yang diluar sumut, cepetan pindah kesini bersama bersama keluarga kelen dan investasi di medan atau sumut yah ? boru2 ormas tidak sabar menunggu dengan riang gembirah

Petisi Kota Investasi terbaik Tjahjo Kumolo