NUSANTARANEWS.CO, Jakarta– Seberapapun orang menolak simbol, pada dasarnya ia tak bisa keluar dari ‘tanda’. Simbol adalah representasi dari jati diri, identitas dan eksistensi suatu kelompok.
Diskurus tentang simbol sesungguhnya ada hal menarik untuk dibahas. Munculnya partai baru bernama Partai Solidaritas Indonesia (PSI) cukup menghentakkan publik Indonesia.
Pasalnya lambang yang digunakan PSI ini persis dengan lambang gerakan Sosialis Internasional. Yakni sama-sama menggunakan simbol tangan terkepal menggenggam bunga mawar. Bedanya, Sosialis Internasional ada daunnya, sementara PSI tak memakai daun.
Namun bila dicermati dari corak penggunaan embel-embel seperti
Sis (untuk panggilan perempuan)
Bro (untuk panggilan laki-laki) di lingkaran PSI seperti dilansir dari laman resminya, jelas ini khas dan kental dengan gaya-gaya sosialis. Sebuah gaya sapaan egaliter tentang kesetaraan. Sama rata sama rasa. Tak ada kelas, bahwa semua setara. Kalau dulu misalnya untuk laki-laki sapaan egaliter yang populer adalah ‘
Boeng’ atau ‘Bung’.
Lihat gambar di bawah ini:
Logo Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan Logo Sosialis Internasional (Foto Istimewa/Nusantaranews)
Kemiripan logo PSI dengan logo Sosialis Internasional ini apakah murni kebetulan? Entahlah, namun yang jelas di balik anggapan ‘penting nggak pentingnya’ logo (tanda), bagaimanapun juga tanda tetaplah subtansial. Karena di dalamnya terdapat mata rantai identitas, eksistensi dan misi yang diusung sebuah kelompok (komunal).
Sebagai informasi
Sosialisme Internasional merupakan asosiasi partai politik di seluruh dunia, yang sebagian besar berusaha untuk membangun sosialisme demokratis. Sebagian besar mereka terdiri dari partai sosialis demokrat, partai demokratik sosial dan partai buruh.
Dibentuk tahun 1951 sebagai penerus Partai Buruh, Sosialis Internasional (SI), namun pada awal abad kesembilan belas, ia memiliki anteseden sampai akhir abad kesembilan belas. Asosiasi ini telah berkembang menjadi 153 anggota partai dari lebih 100 negara. Anggotanya telah memerintah di banyak negara termasuk sebagian besar Eropa. Partai Sosialis Eropa (PES), sebuah partai politik besar Eropa, merupakan organisasi yang terkait dengan SI.
Sekjen SI saat ini adalah Luis Ayala (Wikidata) (Chile), yang telah memegang jabatan tersebut sejak tahun 1989. Presiden SI saat ini adalah mantan Perdana Menteri Yunani George Papandreou.
Sementara itu, Janet Biehl dalam bukunya
Politik Ekologi Sosial Munisipalisme Libertarian menjelaskan selama setengah abad, gerakan sosialis internasional mendorong dan terus mengkampanyekan tentang kebutuhan rakyat yang harus dipersenjatai atau milisia warga. Kalau di Indonesia dulu pernah muncul gerakan angkatan kelima yang diusung oleh kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI).
Sejak awal, setiap gerakan sosialis internasional, mereka selalu menuntut adanya milisia guna menggantikan militer (angkatan bersenjata) dan polisi. Juga gerakan-gerakan anarkis dan sindikalis pernah menganggap bahwa rakyat yang dipersenjatai adalah
sine qua non, yakni masyarakat yang bebas.
https://nusantaranews.co/ternyata-lo...internasional/