Patung Garuda Wisnu Kencana atau yang biasa disebut ( GWK ), akhirnya selesai dibangun. Tak ayal ikon baru pariwisata Bali yang ditunggu sejak 28 tahun yang lalu bisa kita lihat peresmiannya per 17 Agustus 2018.

GWK merupakan salah satu mahakarya besar seni budaya Bali. Sejak masih dalam tahap pembangunan, kehadirannya sudah ditunggu dan diburu para wisatawan. Bahkan, saat meresmikan GWK nanti, pagelaran seni Swadharma Ning Pertiwi nanti, sampai melibatkan sederet seniman kenamaan Bali. Ada penyanyi Dira Sugandi dan Ayu Laksmi, penari I Ketut Rina dan Keni K Soeriaatmadja, serta koreografer Eko Supriyanto.

Dibalik kesuksesan pembuatan mahakarya tersebut terselip haru seorang pematung bernama I NYOMAN NUARTA. Pria berusia 66 tahun tersebut bukanlah pematung biasa.







Dan masih banyak monumen-monumen lain buah MAHAKARYA SEMPURNA DARI USAHANNYA UNTUK NEGERI INDONESIA

Gagasan pembuatan Garuda Wisnu Kencana muncul sejak 1989, dibuat konsepnya pada 1990, yang melibatkan Menteri Pariwisata ketika itu, Joop Ave (alm.), lalu Ida Bagus Oka (alm.), Ida Bagus Sudjana (alm.), dan I Nyoman Nuarta sendiri.

Setelah mendapat direstui dari Presiden Soeharto pada tahun 1993, para seniman itu lalu melakukan sosialisasi di hadapan para anggota dan pimpinan DPRD Bali, tokoh-tokoh masyarakat Bali serta masyarakat di sekitar lokasi GWK. Groundbreaking pedestal GWK berhasil diletakkan pada tahun 1997.

Garuda Wisnu Kencana / GWK merupakan wujud dari Dewa Wisnu yang mana ia adalah Dewa Pemelihara (Sthiti) dalam agama Hindu sedang mengendarai seekor burung Garuda. Bentuk ini berasal dari kisah Garuda dan Kerajaannya. Dikisahkan Dewa Wisnu yang melindungi burung Garuda karena telah berbakti dan berkorban untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan.

Nama Garuda Wisnu Kencana berasal dari nama tokoh yang ada yaitu Garuda dan Wisnu, sedangkan kencana berarti emas karena tahta tempat patung burung Garuda dan Dewa Wisnu berdiri dilapisi emas.

Nah FYI bre...



Ternyata pembangunan GWK sempat menuai pro kontra dan juga kendala-kendala lain bre. Hingga mahakarya ini sempat " VAKUM " selama 28 tahun . Perjuangan I Nyoman Nuarta sendiri tak putus bre untuk menciptakan sebuah mahakarya termasyur Indonesia kepada dunia

Kendala kontra pembuatan GWK karena beberapa pemuka agama Hindu di Bali menganggap ukuran patung yang besar akan mengganggu keseimbangan spiritual Pulau Bali dan melihat bahwa patung itu tidak patut dijadikan sebagai tempat wisata. Dan FYI aja bre.. bahwa tidak ada satupun bangunan yang berada di bali yang tingginya lebih dari pohon kelapa / lebih dari 15 M, karena mereka berfilosofi kekuasaan yang melampaui kesadaran ( karena TS Pernah di guide pas lagi study tour ke bali ).



Cobaan I Nyoman Nuarta juga diperparah oleh krisis moneter tahun 1998 yang membuat perekonomian indonesia tidak karuan yang akhirnya mega proyek GWK mangkrak. yah mau begimana lagi karena salah satu donatur mega proyek tersebut melibatkan BUMN

Mimpi I Nyoman dalam mewujudkan mahakarya tersebut mulai tertatih saat tahun 2000 ia membawa hasil potongan patung yang belum jadi ke acara Expo GWK, namun sayang usahannya belom membuahkan hasil .

2013 merupakan tahun dimana semua usaha dan doa I Nyoman Nuarta membuahkan hasil. Yah ada sebuah perusahaan yang bernama PT Alam Sutera Reality tbk yang bersedia melanjutkan megaproyek GWK tersebut. I Nyoman berhasil menggaet perusahaan tersebut setelah ia menjual 82 % Saham GWK kepada perusahaan tersebut. . Dan ditahun itulah mimpi I Nyoman untuk membanggakan indonesia di mata dunia dilanjutkan kembali

Sebuah bangunan kokoh dengan tinggi 121 meter dikerjakan oleh sekitar 120 pekerja serta berhasil mengalahkan patung Liberty yang ada di New York, yang tingginya hanya 93 meter, Garuda Wisnu Kencana berhasil berdiri tegak di negara tercinta INDONESIA .



Patung Garuda Wisnu Kencana langsung menduduki jajaran 3 besar patung tertinggi di dunia , setelah Patung Laykyun Setkyar di Myanmar dengan 116 M dan Spring Temple Buddha di Tiongkok, yang tingginya mencapai 153 meter.

Keharuan dan kebanggan I Nyoman Nuatra akan kerja kerasnya beserta tim selama 28 tahun, menjadi pembuktian baru bahwa negara berkembang seperti Indonesia bisa melahirkan mahakarya untuk dunia..



“GWK akan jadi bukti bahwa kita berdaulat di bidang kebudayaan dan kita harap kiblat kebudayaan dunia itu akan terjadi di GWK Cultural Park karena di sini tidak hanya ada patung, tetapi juga forum-forum kebudayaan dunia,”ujar Nyoman Nuarta.

patung GWK karya anak bangsa ini pun rampung pada Agustus 2018 sebagai bentuk persembahan untuk kemerdekaan ke-73 Indonesia.

FOR KESAKSIAN SEORANG KASKUSER MELIHAT SEMANGAT I NYOMAN NUATRA

Sumur

1. INI
2. Wikipedia I Nyoman Nuatra
3. INI
4. INI
5. Kumparan.com