Pernah tidak anda beli nasi goreng di warteg. Harga tidak ditulis jelas lalu ada tau tau harganya tidak wajar?

http://dekorasirumahsendiri.blogspot...di-lokasi.html
https://pertamax7.com/2014/09/05/fen...-habis-1-juta/

Ada bill seperti ini


Nah, ini ada perusahaan dengan ijin OJK dan omset trilyunan yang kita duga melakukan hal serupa dalam skala lebih besar.

Avrist punya produk yang manfaat asuransinya seharga 500 ribu pertahun, tetapi di 5 tahun pertama ada biaya 50-125 juta. Jadi tahun petama ada biaya 100 kali lipat. Kalau lanjut lebih rugi lagi. Kalo tidak lanjut agen agen mereka berbuat seolah olah customernya rugi karena "tutup polis"



Tuh lihat ya biaya administrasi 27500 rupiah ditulis cukup jelas. Biaya akuisisi 50-125 juta ditulisnya dimana? Betulkah ada biaya segitu? Dari mana customer customer mereka bisa tau sebelum beli? Ini sampai sekarang belum jelas. Belum ada satupun pihak perusahaan yang beritikad baik mau menjelaskan ini didepan umum.

Jadi kita menduga dengan kemungkinan 99% kalau modusnya begini.

Modusnya agak mirip dengan warteg itu. Harga tidak ditulis jelas. Tetapi tentunya kerugian orang yang salah beli bukan sekedar 1 juta. Tetapi bisa puluhan, atau bahkan ratusan juta. Saya pernah dengar ada yang rugi milyaran dengan modus yang sama.

https://www.kaskus.co.id/post/5b6532...2cf25d4f8b4570

Jadi customer yang nggak tau bisa saja taruh 1M, misalnya. Agen agen avrist bilang semua investasi. Biaya tidak ditulis jelas. Lalu 1 tahun kemudian baru tau eh ada biaya akuisisi 1M. Nanti kalau sudah kejadian agen agen mereka belagak bego bilang kalau customernya rugi karena tutup polis lah whatever.

Setahu saya tidak menulis harga dengan jelas lalu tau tau harganya tidak wajar belum tentu penipuan dalam hukum.

Kira kira strategy apa yang bisa dilakukan untuk mencegah orang lain membeli produk serupa? Apa ada pasal hukum yang bisa bermanfaat?

Avrist mendapat ijin OJK dan beromzet trilyunan.

Mungkin kalau dari kertas itu tidak jelas kalau manfaat hanya 500 ribu dan biaya bisa 50-125 juta. Ya itu masalahnya. Nggak jelas kan? Dan betul salahnya juga susah dikonfirmasikan ke Avrist. Mereka memilih tidak menjawab.

Coba lihat yang ini



Informasi dari agen agen lain bilang itu karena biaya akuisisi 100%-225% dari "premi dasar berkala" atau "premi dasar". Biaya ditulisnya dimana ya anda tanya avrist sendiri. Anda lihat tanggungan kematian 250 juta setahun itu sekitar 500 ribu pasarannya. Premi berkala di gambar itu 50 juta setahun. Jadi biaya akuisisi 50-112.5 juta. Plus lain lain sekitar 125 juta. Ini kalau customer tidak tahu pasti terlewat.

Agen agen mereka kemungkinan besar tidak bilang bilang ada biaya segitu dan justru bilang "semua investasI", "ada penalty kalau tutup polis", "ada investasi yang tidak bisa diambil dulu", dll.

Apa pernyataan "semua investasi" itu betul atau salah ya anda konfirmasikan sendiri saja ke avrist langsung di sini.

Ini setau kita kurang lebih. Banyak yang masih belum 100% jelas.

Sampai masalah jelas tunda beli apapun dari perusahaan yang sama. Kalau perlu, tunda beli asuransi di indonesia. Kalau mau lebih aman lagi, karena perusahaan seperti Avrist mendapat ijin OJK, tunda berinvestasi di indonesia sampai masalahnya jauh lebih jelas. Sampai ada pernyataan resmi dari OJK dll.

https://www.kaskus.co.id/post/5b672e...d77039708b4567

Oh ya, kalau konfirmasinya lisan atau private, bisa salah paham. Buktinya produk yang 100 kali lebih mahal ini bisa terbeli. Ya ntah salah paham murni atau sengaja nipu, whatever lah. Pokoknya bisa salah. Konfirmasinya harus tertulis dan publik ya?