Kota 40 (atau Kota Ozersk atau Ozyorsk) adalah salah satu lokasi rahasia tempat program senjata nuklir Soviet yang dimulai pada tahun 1946. Kota, dengan sekitar 100.000 penduduk, dihapus dari semua peta, termasuk dengan identitas semua orang-orang yang tinggal di sana.

Rahasia gelap dari kota yang hilang ini disebabkan karena beberapa kecelakaan nuklir, termasuk satu kecelakaan besar yang hanya bisa disaingi oleh Chernobyl dalam hal tingkat keparahannya.

Kota ini sebenarnya masih ada, warganya pun masih bekerja, hanya disana-sini ditemukan pagar kawat berduri, konon karena dianggap masih banyak menyimpan bahan nuklir. Anehnya, warga di sana diketahui benar-benar mencintai kota dengan cara hidup mereka yang unik.



Saat ini, warga diizinkan untuk pergi jika mereka memilih untuk pergi. Namun banyak yang memilih untuk tetap tinggal, walaupun Kota 40 menjadi salah satu tempat paling radioaktif di planet ini.

Pada tahun 1946, Soviet mulai membangun Kota 40 dengan status "highly top secret", di sekitar pabrik nuklir Mayak yang berada di tepi Danau Irtyash. Di sini menampung para pekerja dan ilmuwan yang diangkut dari seluruh negeri untuk memimpin program senjata nuklir Uni Soviet, dan membuat sebuah bom atom.



Selama delapan tahun pertama, penduduk dilarang meninggalkan kota, menulis surat atau melakukan kontak dengan dunia luar, termasuk dengan anggota keluarga mereka sendiri. Mereka yang direlokasi di sini dianggap hilang oleh keluarga mereka, seolah-olah mereka telah lenyap ditelan Bumi.

Penduduk Kota 40 banyak yang telah menjadi korban di sejumlah insiden nuklir, termasuk bencana Kyshtym 1957, kecelakaan nuklir terburuk di dunia sebelum Chernobyl, yang mana otoritas Soviet menyimpan rahasia yang dijaga dengan baik dari dunia luar.



Sulit bagi orang luar untuk memahami bagaimana penduduk Kota 40 dapat terus hidup di tempat yang mereka kenal perlahan-lahan akan membunuh mereka. Tetapi seorang wartawan lokal mengatakan mereka tidak peduli dengan apa yang dipikirkan dunia luar tentang mereka dan cara hidup mereka.

Dia mengatakan mayoritas warga, seperti dia, hanya ingin dibiarkan sendirian untuk hidup dalam "kedamaian". Mereka bahagia berada di dalam "surga berpagar" yang mereka miliki.