- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Demokrat Ingatkan PKS dan PAN Jangan Tekan Prabowo


TS
rinaldikarza
Demokrat Ingatkan PKS dan PAN Jangan Tekan Prabowo

IlustrasiFoto" Seword
Jakarta – Kabar mengenai keretakan di kubu koalisi oposisi dibantah Partai Demokrat. Salah satu elite Demokrat meminta PKS dan PAN untuk menggunakan kepala dingin. Selain itu, Demokrat ingatkan PKS dan PAN untuk tidak menekan Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Menurutnya, calon presiden yang diusung Demokrat, Prabowo Subianto jangan terus ditekan memaksakan memilih cawapres dari PKS atau PAN.
“Janganlah Prabowo itu ditekan-tekan, beliau pemimpin yang pasti mampu mengambil keputusan. Jangan jugalah teman koalisi, justru membangun persepsi publik Prabowo sosok yang bisa ditekan-tekan,” katanya, Minggu (5/8).
Seperti diketahui, keretakan diisukan terjadi di antara koalisi Prabowo lantaran buntu menentukan nama calon wakil presiden. Namun hal ini, menurut Ferdinand, bukan termasuk keretakan, melainkan sekadar komunikasi lobi politik internal yang wajar.
“Sampai saat ini, kami melihat tidak ada keretakan koalisi pendukung Prabowo. Yang ada cuma sedang komunikasi dan lobi politik,” katanya.
Ia pun menegaskan bahwa sikap Demokrat sampai sekarang masih komitmen menyerahkan keputusan kepada Prabowo soal cawapres. “Kami menyerahkan sepenuhnya 100 persen, absolut dan mutlak tanpa syarat,” lanjutnya.
Sekali lagi, Demokrat ingatkan PKS dan PAN agar menyolidkan koalisi. Ia berharap dua partai itu tidak memaksakan kehendak berlebihan–yang bisa memberikan kesan koalisi retak.
“Jangan menekan Prabowo atas nama apapun. Percayalah Prabowo mampu memutuskan, karena beliau adalah pemimpin, bukan petugas partai dan bukan petugas ormas,” tuturnya.
Kendati demikian, Ferdinand yakin baik PKS maupun PAN akan bisa menerima keputusan apapun dari Prabowo. Ia juga mengingatkan bahwa demi memenangkan Pilpres 2019, koalisinya harus bersama dalam satu visi dan misi.
Demokrat Ingatkan PKS, Begitu Pula Sebaliknya
Hingga kini, PKS memang masih ngotot menyodorkan kadernya menjadi cawapres. Ancaman bernada serius itu terlontar dari kader partai tersebut yang ditujukan untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo.
PKS juga mengingatkan untuk Demokrat agar tidak mengganggu kenyamanan hubungan yang sudah terjalin antara PKS dan Gerindra.
Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Aliyudin mengatakan Prabowo harus mempertimbangkan secara serius atas rekomendasi Ijtima Ulama GNPF-U terkait sejumlah nama yang menjadi bakal calon wakil presiden. Ia tak ingin Prabowo menganggap rekomendasinya adalah main-main.
“Ini harus dipertimbangkan serius keinginan dari umat karena tidak bisa dianggap main-main. Kalau ini tidak disikapi secara tepat, maka bisa menjadi blunder bagi Prabowo dan Gerindra,” tegas Suhud di Jakarta, Rabu (1/8) lalu.
Suhud pun menyampaikan bahwa pihaknya tak mempersoalkan sama sekali masuknya Partai Demokrat dan PAN dalam koalisi. Menurutnya, dua partai tersebut justru bisa memperbesar dukungan. Namun Suhud meyakini bahwa kedua partai itu pun tidak akan menghalangi kadernya menjadi cawapres.
Suhud pun menyampaikan keinginan pihaknya bahwa cawapresnya harus dari internal PKS. Tak peduli mau ada dukungan tambahan dari partai lain sekalipun. Bagi Suhud, PKS adalah tulang punggung koalisi di samping Gerindra.
Sumber
0
2.5K
50


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan