JAKARTA, harianpijar.com – Kadiv Humas dan Hukum Dewan DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, partainya hanya akan berkoalisi dengan Partai Gerindra, PAN dan PKS pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 dan bukan dengan organisasi masyarakat seperti Persaudaraan Alumni (PA) 212.

“Ah, tak ada koalisi keummatan, yang mau koalisi Demokrat dengan Gerindra,” kata Ferdinand Hutahaean saat dikonfirmasi, di kawasan Pegangsaan, Jakarta, Selasa 24 Jui 2018.

Menurut Ferdinand Hutahaean, Partai Demokrat tidak mau mengakui adanya koalisi keummatan yang digagas oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212, organisasi eks demonstran anti-Ahok pada masa Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, dibawah komando pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Selain itu, partai yang dipimpin oleh mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, tak masalah apa pun nama koalisi yang akan dibentuk bersama Partai Gerindra, PKS dan PAN.

“Tak ada masalah itu mau koalisi keumatan, kerakyatan, bangsa, koalisi apalah namanya itu tak ada masalah bagi Demokrat. Tapi harus diingat koalisi ini bukan koalisi ormas, tetapi koalisi parpol,” ujar Ferdinand Hutahaean.

Lebih lanjut, ditegaskan Ferdinand Hutahaean, klaim dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 terkait adanya koalisi keumatan, itu tak masalah bagi Demokrat. Bahkan, klaim tersebut tetap dihargai sebagai bentuk dukungan.

Namun, komando koalisi tetap dari partai politik yang bergabung di koalisi tersebut, bukan dikomandoi Persaudaraan Alumni (PA) 212 seperti Rizieq Shihab.

“Bukan (Rizieq Shihab-red) sama sekali. Komando ini tetap ada di pimpinan parpol. Habib Rizieq kami hormat, saya juga dulu sering berkomunikasi dengannya, saya hormat,” tegas Ferdinand Hutahaean.

“Kami tempatkan Rieziq sebagai penasihat, nanti untuk menegur kami kalau salah langkah,” tandas Ferdinand Hutahaean.

https://www.harianpijar.com/read/201...n-dengan-ormas