- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Peringatan DINI tsunami ! NTB


TS
jnphotographer
Peringatan DINI tsunami ! NTB

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat meminta warga Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap tenang dan menjauhi bibir pantai pascagempa 7.0 Skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok Utara pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB.
"Meski prediksi gelombang paling tinggi hanya setengah meter, tapi kami minta masyarakat segera jauhi bibir pantai dan mencari tempat yang jauh lebih tinggi. Upayakan untuk tetap tenang dan tidak panik," kata Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati dalam keterangannya di Jakarta, Minggu
Ia mengatakan gelombang tsunami yang tiba bisa saja berbeda-beda. Dan gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar.
Hingga pukul 19.51 WIB, telah terjadi 16 kali gempa susulan namun dengan magnitudo yang jauh lebih kecil. Namun demikian, Ia meminta masyarakat untuk terus waspada dan tidak mendiami bangunan atau rumah yang rawan runtuh.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan peringatan dini tsunami telah diaktivasi menyusul gempa dengan kekuatan 7 SR di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu pukul 18.46 WIB.
Potensi tsunami terjadi di pantai Lombok Barat bagian utara dengan status waspada dan pantai Lombok Timur bagian Utara dengan status waspada. Waktu kedatangan tsunami diperkirakan pada pukul 18.48 WIB.
"Status waspada artinya pemda yang berada di status waspada memperhatikan peringatan dini dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai. Kemungkinan air laut akan naik ke daratan tetapi kedalaman berkisar kurang dari 0,5 meter," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
BPBD NTB telah memerintahkan masyarakat untuk menjauh dari pantai. Gempa dirasakan di Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Bali hingga Jawa Timur bagian timur.
"Guncangan sangat keras dirasakan di Kota Mataram. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Masyarakat berlalu lalang di jalan dengan kondisi gelap karena listrik padam," kata Sutopo.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya tsunami dengan ketinggian air yang masuk ke daratan 10 cm dan 13 cm. Diperkirakan maksimum ketinggian tsunami 0,5 meter waktu peringatan dini hingga BMKG menyampaikan pengakhiran peringatan tsunami.
Berdasarkan analisis peta guncangan gempa dirasakan intensitas gempa di Kota Mataram VIII MMI, Karangasem VI MMI, Ubud V MMI, Denpasar IV MMI, Kuta IV MMI, Tabanan V MMI, Singaraja III MMI, Negara IV MMI, Banyuwangi III MMI, Jember III MMI, dan Malang II MMI.
Dengan melihat kondisi tersebut diperkirakan kerusakan bangunan banyak terjadi di Kota Mataram.
"Umumnya bangunan-bangunan yang dibangun dengan kurang memperhatikan kontruksi tahan gempa akan mengalami kerusakan jika terkena guncangan gempa dengan intensitas di atas VI MMI, apalagi saat ini di Kota Mataram intensitas gempanya VIII MMI," ujar Sutopo.
Warga Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) memilih bertahan di luar rumah pasca gempa tektonik berkekuatan 7 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Minggu malam.
"Warga masih banyak yang memilih di luar rumah karena khawatir akan terjadi gempa susulan," kata Wawan, warga Desa Penghadang, Praya, Lombok Tengah ketika dihubungi Antara, di Jakarta, Minggu malam.
Source : ANTARAnews NewsAntara News
0
1.4K
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan