MSC 2018 meskipun ramai penonton tetapi seperti acara dari bocah untuk bocah, terlalu banyak drama di dalam nya. Bukannya berakhir dengan kebanggaan tetapi semakin menunjukkan kebobrokan game ini
Mobile Legends VS Arena of Valor (AOV)
Pertempuran dua publisher dari negeri Tiongkok ini terus berlanjut
entah disengaja atau tidak,
tapi mereka menggelar event berskala international di tanggal yang bersamaan (28 & 29 Juli 2018)
dan sejarah mencatat perbedaan yang sangat signifikan untuk kedua acara ini
Sementara acara AWC AOV berlangsung dengan mulus tanpa hambatan
Acara MSC Mobile Legends malah berlangsung dengan penuh drama sampai melibatkan turun tangannya kementrian Malaysia untuk memberikan pernyataan langsung mengenai acara ini
Penasaran ???
Siapin cemilan yah gan, panjang nich ceritanya
Quote:
1. Mobilelegends Southeast asia Cup (MSC) 2018
Kata yang tepat untuk menggambarkan acara ini adalah :
DRAMA
Yup, drama MSC 2018 berlangsung seperti sinetron-sinetron Indonesia, tidak jelas alur ceritanya alias diputer-diputer aja untuk para penontonnya
Koq drama sich gan ?
Jadi, ada salah satu team dari Malaysia yaitu Air Asia Saiyan yang mengundurkan diri dari turnamen ini karena merasa dicurangi selama turnamen dan mereka tidak hanya mengundurkan diri tapi melanjutkan permasalahan ini hingga menteri pemuda mereka (yang bener-bener masih muda dan ganteng) turun tangan untuk melakukan press conference dan pastinya akan ada tindakan lebih lanjut
Quote:
Kronologi peristiwa hingga team AirAsiaSaiyan mengundurkan diri
1. Hari pertama
Team AirAsiaSaiyan (MY) bertemu dengan Aerowolf (Indonesia), mereka merasa ada kendala teknis dengan peralatan yang digunakan tetapi merasa tidak digubris oleh juri pertandingan hingga pertandingan berlangsung lebih dari 5 menit. Dimana, sesuai peraturan apabila pertandingan sudah melebihi waktu 5 menit maka tidak dapat diulang kembali.
Dan, team Aerowolf yang awalnya setuju bertanding ulang, malah menolak bertanding karena kalah di pertandingan berikutnya melawan team laen (males lah gan, kalo rematch tau-tau kalah lagi kan jadi berabe)
Drama menurut ane : Semestinya pemain AirAsiaSaiyan ketika ada masalah dari menit awal dengan peralatannya, bisa berdiri dari bangku untuk meminta penjelasan kepada wasit yang mengawasi ketika permintaan nya tidak digubris. Tetapi ini tidak dilakukan dan malah protes setelah pertandingan lewat dari 5 menit.
Begitu juga dengan Aerowolf yang awalnya setuju untuk tanding ulang malah membatalkan niat nya karena kalah di pertandingan kedua. Jiwa sportif yang sangat kurang dari anak-anak muda ini.
2. Hari Kedua
Untuk lolos ke semifinal / babak selanjutnya menggunakan KDA (Kill Death Assist) point atau Head to Head
Ditemukan kontrak berbeda antara 10 team yang bertanding di Final event. Dituliskan dalam kontrak untuk 7 team yang bertanding berdasarkan KDA Point tetapi untuk 3 team sisanya (besar kemungkinan team Indonesia) berdasarkan head to head.
Perdebatan terjadi ketika nilai sama antara AirAsiaSaiyan dan Aerowolf. Mereka sama-sama protes dan berdebat untuk masalah ini.
Panitia menawarkan untuk tanding antara kedua team ini untuk menentukan siapa yang berhak lolos ke semifinal
Tetapi AirAsia Saiyan menolak dan memilih mengundurkan diri dari turnamen. Alasannya karena panitia tidak professional !!!
Menurut Ane : Meskipun mewakili negara, tapi perlu diingat ini adalah turnamen yang menjunjung sportivitas dan kesenangan bermain. Seharusnya, daripada menyalahkan panitia, mereka tetap bermain saja karena mereka tetap dapat kesenangan dan pengalaman.
Selain itu, panitia tidak dapat dipersalahkan sepenuhnya karena kontrak yang diberikan kepada para team yang bertanding juga mendapatkan pengawasan Moonton sehingga terjadi perbedaan kontrak seperti ini sudah pasti diketahui oleh pihak pembuat game. Tetapi mereka seperti 'merem mata' untuk mendapatkan final ideal dengan adanya tim Indonesia di puncak acara sehingga viewers bertambah
Final yang terjadi pun antara 2 team Filipina dan dimenangkan oleh Aether Maindan membungkam para bocah micin karena tidak dapat menyaksikan team Indonesia yang dipuja secara berlebihan lolos ke grand final
Setelah acara MSC selesai, team AirAsia Saiyan ini langsung bertemu dengan menteri pemuda mereka hingga sampai diadakan press conference mengenai kelanjutan turnamen ini. SAKTI !!!
Berbeda dengan salah satu menteri yang datang ke tempat acara berlangsung, tetapi hanya untuk pencitraan semata tanpa ada tindakan langsung mengenai masalah yang terjadi
Banyak hal yang menunjukkan ketidaksiapan Moonton sebagai publisher game ini, seperti hadiah yang dipersiapkan untuk para pemain juga mengalami permasalahan. Mereka seperti tidak siap atau tidak rela untuk bagi-bagi hadiah untuk user setia mereka. Banyak hadiah yang tidak dapat diredeem dan menunjukkan bahwa mereka juga tidak professional
Mungkin mereka pusing karena membayar 41,8 Milliar Rupiah ke Tencent sebelum diadakan event ini
Quote:
2. AOV World Championship (AWC) 2018
Berlangsung di Los Angeles 2018, acara ini jauh tertata rapi dan berjalan lancar hingga akhir. Selain pro team yang mendapatkan kesenangan untuk bermain, para pemain Arena of Valor juga dimanjakan dengan event 29 juli 2018. Dimenangkan oleh team Korea Selatan dengan mengalahkan team Thailand di babak final
Cukup dengan log in ke dalam game AOV, semua orang pasti mendapatkan hadiah dan tidak tanggung-tanggung hadiah utama yang diberikan adalah sebuah motor
Event pun tertata rapi untuk menuju puncak acara tanggal 28-29 juli 2018. Seperti adanya kejutan, dengan adanya hero lokal di dalam game ini, yaitu Wiro Sableng yang dapat dinikmati oleh semua pemain arena of valor (AoV)
Setelah itu dilanjutkan dengan skin special untuk Indonesia, yaitu Garuda Skin
Turnamen juga terlihat sangat profesional baik dari rundown acara hingga caster yang membawakan acara ini. Meskipun viewers tidak sebanyak game bocah micin tapi dari segi kesiapan, dapat dilihat bahwa AOV berniat serius untuk mempersiapkan pemain Indonesia menuju dunia game Profesional, tidak hanya mengejar popularitas semata !!!
Maka tidak salah apabila game ini masuk ke dalam Asian Game 2018
Hal ini juga membuktikan bahwa kerja keras tidak bisa membohongi hasil
Meskipun anak-anak ML mungkin masih malu-malu mengakui tapi banyak dari mereka yang beralih