Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ikhsanguantengAvatar border
TS
ikhsanguanteng
Adu Kuat AHY, Anies, dan Salim Segaf. PKS ngotot
Adu Kuat AHY, Anies, dan Salim Segaf
PKS ngotot menjadikan kadernya cawapres Prabowo. AHY disorongkan Demokrat. Gerindra menyebut Anies.

Ilustrasi: Edi Wahyono

Jumat, 3 Agustus 2018
Malam itu, Selasa, 31 Juli 2018, Zulkifli Hasan hanya duduk-duduk santai di rumah dinas Ketua MPR, Jalan Widya Chandra, Jakarta. Padahal malam itu ada pertemuan ketua umum parpol pendukung capres Prabowo Subianto, yakni Gerindra, PAN, dan PKS, di rumah pengusaha Maher Algadri di Jalan Prapanca Dalam VI, Jakarta Selatan.

Agenda pertemuan adalah membahas hasil Ijtimak Ulama yang digelar pada 27 Juli, yang menetapkan Ketua Dewan Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad Batubara menjadi kandidat cawapres bagi Prabowo. Namun, sampai pukul 20.35 WIB, Zulkifli belum juga beranjak dari rumah dinasnya. Ketua Umum PAN tersebut hanya mengutus sekjennya, Eddy Soeparno, untuk hadir.

“Pak Zul malas ke sana karena agendanya sudah jelas: PKS mau menekan Prabowo untuk menerima Salim Segaf,” ujar sumber detikX di kalangan internal PAN.

Namun, pada pukul 21.00 WIB, Zulkifli berubah pikiran dan bergegas ke rumah Maher menyusul Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Presiden PKS Sohibul Iman, termasuk Salim Segaf. “Karena ditelepon Pak Amien Rais disuruh datang, Pak Zul akhirnya berangkat,” ujar sumber tersebut. Amien memang hadir dalam pertemuan itu.


Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufrie
Foto : Gloria Safira Taylor/CNN Indonesia



Prabowo pernah bertemu dengan Salim sebelum Ijtimak Ulama digelar dan bilang, ‘Kalau Anda maju sama saya, ya kita bisa kalah, Pak Ustaz.”
Saat dicegat wartawan di rumah Maher, Zulkifli Hasan hanya menjawab singkat terkait kedatangannya ke rumah Maher. ”Saya datang silaturahmi, makan sate. Itu saja, ya,” ucap Zulkifli sambil tersenyum.

Prabowo dan elite PAN dikabarkan memang kurang sreg atas sikap PKS, yang terkesan memaksakan Salim Segaf menjadi cawapres Prabowo dengan dalil sudah ditetapkan lewat Ijtimak Ulama. Sumber detikX di barisan pendukung Prabowo menceritakan orang-orang yang hadir dalam acara di Ijtimak Ulama itu sudah diatur oleh PKS, sehingga nama Salim Segaf muncul. Padahal, dari segi survei, elektabilitas Salim Segaf jeblok.

“Prabowo pernah bertemu dengan Salim sebelum Ijtimak Ulama digelar dan bilang, ‘Kalau Anda maju sama saya, ya kita bisa kalah, Pak Ustaz,’” jelas sumber tersebut menirukan ucapan Prabowo kepada Salim Segaf.

Buntutnya, saat berpidato di acara Ijtimak Ulama, Prabowo mengatakan, bila ada yang lebih baik, dia tidak akan maju. “Itu soal Salim Segaf itu sebenarnya,” ujarnya.

Soal munculnya nama Abdul Somad, dikatakan itu hanya rekayasa. Sebab, kubu Salim Segaf tahu Abdul Somad bakal menolak rekomendasi Ijtimak Ulama tersebut.


Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Foto : Mesha Mediani/CNN Indonesia

Ijtimak Ulama digagas oleh Persaudaraan Alumni 212. Sebelum acara itu, mereka telah menelurkan rekomendasi nama capres-cawapres. Dari sembilan nama cawapres, terbanyak berasal dari PKS. Namun, uniknya, tidak ada nama Salim Segaf dalam rekomendasi cawapres.

Sekjen PKS Mustafa Kamal secara terpisah memang menegaskan partainya tetap memegang teguh rekomendasi Ijtimak Ulama yang merekomendasikan Salim Segaf dan Abdul Somad sebagai cawapres bagi Prabowo.

"Pokoknya PKS memegang teguh dan menjunjung tinggi Ijtimak Ulama. Kita bersama ulama, bersama umat, bersama rakyat Indonesia untuk bangsa Indonesia yang lebih baik," ujar Mustafa kepada wartawan setelah mengikuti pertemuan Sekjen Gerindra, PKS, Demokrat, dan PAN di kediaman Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Jalan Kemang V, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Agustus.

Bahkan Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyudin mengatakan PKS mempertimbangkan opsi abstain pada Pilpres 2019 jika akhirnya tak ada kader PKS yang dipilih jadi cawapres. "Itu salah satu opsi yang mungkin diambil kalau memang situasinya tidak memungkinkan. Tapi itu tergantung pembahasan pimpinan DPP dan Majelis Syuro. Kira-kira sikap resmi PKS itu seperti apa ketika ada nama lain yang diusulkan," kata Suhud.

Ancaman opsi abstain PKS dianggap Wasekjen PAN Saleh P Daulay tidak elok dalam proses demokrasi. Dia meminta PKS tidak terlalu galau jika kadernya tak dipilih sebagai cawapres. Bagi Saleh, yang terpenting bagaimana cara memenangkan Prabowo. Sedangkan urusan cawapres dibicarakan di forum bersama parpol koalisi. “Masing-masing partai kan punya kader yang potensial untuk jadi cawapres Prabowo. Tapi itu semua diputuskan secara bersama, tidak sepihak oleh salah satu parpol,” tutur Saleh.


Uztad Abdul Somad
Foto : Safir Makki/CNN Indonesia

Sementara itu, Prabowo tidak banyak berbicara tentang calon pendampingnya. Saat ditemui wartawan di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Agustus, Prabowo hanya memberikan kode bahwa cawapresnya akan diumumkan beberapa hari menjelang penutupan pendaftaran capres-cawapres.

“Rajin amat kalian. Tenang, tenang, tenang, tiga (atau) empat hari lagi, (atau) lima hari lagi. Tenang saja," kata Prabowo seraya berlalu dengan mobil SUV Lexus warna putih bernopol B-17-GRD yang ditumpanginya.

Meski begitu, belakangan tersiar kabar bahwa nama Salim Segaf memudar karena Demokrat secara mengejutkan mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono untuk mendampingi Prabowo sebagai cawapres. Pertimbangannya, dari sejumlah hasil survei, nama AHY lebih moncer dibanding kandidat lain, seperti Salim Segaf, Zulkifli Hasan, maupun Abdul Somad.

"Dia kan elektabilitasnya paling tinggi di antara lainnya," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan. Kendati begitu, Gerindra maupun partai-partai koalisi Prabowo masih kurang percaya diri dengan AHY. Nama AHY pun tengah dibahas secara intens di tingkat sekjen parpol pendukung Prabowo. Terakhir, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga ikut digodok.

Reporter/Penulis: Ibad Durohman
Redaktur: Deden Gunawan
Editor: Irwan Nugroho
Desainer: Luthfy Syahban
https://x.detik.com/detail/investigasi/20180803/Adu-Kuat-AHY,-Anies,-dan-Salim-Segaf/index.php

Gua yakin prabowo itu nasionalis, orang yg gak gampang distir, apalagi sama kelompok yang bikin malu dia, yg udah bikin dia sujud sukur dan percaya lembaga survey abal abal waktu tahun 2014

2019 gue mungkin bakalan pindah milih wowo kalau doi milih AHY, daripada milih jokowi seandainya dia jualan ulama buat wapres.
Diubah oleh ikhsanguanteng 03-08-2018 21:46
0
2.6K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan