- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
IAGI: Pengalihan 51% Saham Freeport Menguntungkan Pemerintah Indonesia


TS
rinaldikarza
IAGI: Pengalihan 51% Saham Freeport Menguntungkan Pemerintah Indonesia

Freeport menguntungkan, ada potensi penemuan baru(Foto: Istimewa)
Jakarta – Pengalihan saham Freeport menguntungkan. Harga negosiasi pengalihan 51 persen saham PT Freeport ke PT Inalum sebesar US$3,85 miliar atau Rp55 triliun, relatif wajar. Penilaian itu diungkapkan Pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Iwan Munajat.
Meski tak bisa dibilang murah tetap pengalihan saham Freeport itu menuntungkan. Menurut Iwan, angka tersebut bisa disebut sebagai hasil kesepakatan yang menguntungkan Indonesia di masa mendatang.
Alasan Iwan, Pada September 2017, ia pernah mengkalkulasi berdasarkan data yang saat itu dipublikasikan. “Dengan harga saat itu, (pembelian saham) 45,6 persen itu bukan US$ 3,8 miliar, tapi US$ 4,5 miliar. Jadi US$ 3,85 miliar itu harga yang bagus,” kata Iwan.
Kesepakatan divestasi saham PTFI kepada Pemerintah Indonesia, dilakukan lewat Head of Agreement (HoA) antara Inalum dan Freeport McMoran (FCX) selaku induk PTFI. Nilai akuisisi saham PTFI, dilakukan dengan membeli 40 persen hak partisipasi (participating interest/PI) Rio Tinto di tambang Grasberg PTFI. Serta saham FCX yang ada di PTFI, hingga menjadi 51 persen.
Freeport Menguntungkan, Ada Potensi Penemuan Baru
Seperti diketahui, Tambang Grasberg total sumber daya dan cadangan berupa emas 3.247 ton, tembaga 38.76 juta ton, dan perak 17.465 ton. Ini merupakan kontributor terbesar kekayaan mineral di Indonesia saat ini.
Menurut Iwan, cadangan terbukti yang ditambang dengan teknologi tercanggih di dunia itu, bernilai US$150 miliar. Data eksplorasi oleh tim geolog Freeport, juga menunjukkan potensi penemuan baru yang sangat terbuka mengarah ke kedalaman (subsurface).
Saat ini, kehadiran BUMN tambang (Inalum) di Papua akan menjadi tahapan penting untuk membuka kemungkinan diaktifkannya eksplorasi lebih lanjut. Eksplorasi yang di maksud, juga dalam penemuan dan pembangunan tambang-tambang baru di zona yang sangat prospektif.
“Kalau kita sebagai pemilik Freeport nantinya, kita punya landasan dan akses yang disebut Papua Belt, seluruh Papua yaitu Papua Barat, Papua, dan Papua Nugini memiliki kandungan emas dan tembaga yang sangat besar. Di Papua Nugini sudah 17 tambang, tapi di Papua cuma satu, Freeport saja,” ujar Iwan.
Perhitungan Iwan tersebut, tentunya menjawab ketidaktahuan banyak pihak yang menganggap pengalihan saham Freeport itu merugikan.
Sumber
0
927
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan