- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ada GPN, Ini Manfaatnya untuk Masyarakat


TS
segoroagungindo
Ada GPN, Ini Manfaatnya untuk Masyarakat

Quote:
Jakarta - Setelah sekian lama, akhirnya Indonesia memiliki Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yakni sistem yang memudahkan masyarakat saat ingin melakukan transaksi pembayaran non tunai menggunakan kartu debit di toko atau merchant.
Namun, apa sebenarnya manfaat dari GPN? serta apa keuntungan yang didapat nasabah dengan menggunakan kartu GPN berlogo garuda tersebut?
Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia (BI) Pungky Purnomo Wibowo menjelaskan, manfaat yang paling terasa dengan GPN ini ialah saat bertransaksi secara non tunai menggunakan kartu debit.
Selama ini, setiap transaksi yang menggunakan kartu debit di mesin EDC (Electronic Data Capture) dikenakan biaya merchant discount rate (MDR) hingga 3% dari nilai transaksi.
Namun setelah adanya GPN ini, maka biaya transaksi akan lebih murah. Biaya MDR yang tadinya dikenakan hingga 3% turun menjadi sekitar 1% dengan menggunakan karto berlogo GPN.
"Merchant diskon rate, dalam ketentuan kita itu disebutkan kalau sebelumnya kita kena 2,6-3% biaya per transaksi sekarang menjadi 1% sesuai dengan ketentuan. Kita berusaha menjaga itu, supaya masyarakat tertarik untuk melakukan transaksi secara non tunai," kata Pungky beberapa waktu lalu.
Baca juga: Mau Dapat Kartu Berlogo GPN? Begini Caranya
Tak hanya itu, Pungky mengatakan, dengan pemasangan logo GPN dalam kartu debit, maka masyarakat tidak perlu lagi memiliki banyak kartu debit dari sejumlah bank. Sebab, tak semua kartu debit dapat terkoneksi dengan seluruh ATM atau mesin EDC.
Sebelumnya, masyarakat masih disulitkan jika ingin bertransaksi dengan kartu ATM atau debit bank A di mesin EDC bank B. Karena memang beberapa sistem bank belum saling terkoneksi. Selain itu biaya yang dikenakan jika transaksi lintas bank juga cukup besar.
BI juga menyebut GPN ini bisa menekan biaya administrasi bulanan di bank, biaya transfer hingga biaya cek saldo. Ini karena seluruh sistem pembayaran sudah terkoneksi dan menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh penyelenggara bisa lebih mudah.
Sekadar contoh, saat ini penarikan tunai ATM Mandiri dengan bank lain menggunakan jaringan ATM bersama dikenakan biaya Rp 7.500, cek saldo Rp 4.000 kemudian biaya transfer online Rp 6.500. Jika terkoneksi maka sistem akan lebih mudah dan bisa lebih efisien.
"Kalau Anda nasabah bank A, mau transaksi di tempat lain yang menggunakan EDC bank lain. Itu secara otomatis kalau dulu ada biaya yang ditambahkan dalam bank tersebut, maka sekarang terkoneksi dengan langsung secara otomatis melakui GPN, jadi masyarakat akan lebih senang bertransaksi secara lebih murah dan aman," jelasnya.
Namun, apa sebenarnya manfaat dari GPN? serta apa keuntungan yang didapat nasabah dengan menggunakan kartu GPN berlogo garuda tersebut?
Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia (BI) Pungky Purnomo Wibowo menjelaskan, manfaat yang paling terasa dengan GPN ini ialah saat bertransaksi secara non tunai menggunakan kartu debit.
Selama ini, setiap transaksi yang menggunakan kartu debit di mesin EDC (Electronic Data Capture) dikenakan biaya merchant discount rate (MDR) hingga 3% dari nilai transaksi.
Namun setelah adanya GPN ini, maka biaya transaksi akan lebih murah. Biaya MDR yang tadinya dikenakan hingga 3% turun menjadi sekitar 1% dengan menggunakan karto berlogo GPN.
"Merchant diskon rate, dalam ketentuan kita itu disebutkan kalau sebelumnya kita kena 2,6-3% biaya per transaksi sekarang menjadi 1% sesuai dengan ketentuan. Kita berusaha menjaga itu, supaya masyarakat tertarik untuk melakukan transaksi secara non tunai," kata Pungky beberapa waktu lalu.
Baca juga: Mau Dapat Kartu Berlogo GPN? Begini Caranya
Tak hanya itu, Pungky mengatakan, dengan pemasangan logo GPN dalam kartu debit, maka masyarakat tidak perlu lagi memiliki banyak kartu debit dari sejumlah bank. Sebab, tak semua kartu debit dapat terkoneksi dengan seluruh ATM atau mesin EDC.
Sebelumnya, masyarakat masih disulitkan jika ingin bertransaksi dengan kartu ATM atau debit bank A di mesin EDC bank B. Karena memang beberapa sistem bank belum saling terkoneksi. Selain itu biaya yang dikenakan jika transaksi lintas bank juga cukup besar.
BI juga menyebut GPN ini bisa menekan biaya administrasi bulanan di bank, biaya transfer hingga biaya cek saldo. Ini karena seluruh sistem pembayaran sudah terkoneksi dan menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh penyelenggara bisa lebih mudah.
Sekadar contoh, saat ini penarikan tunai ATM Mandiri dengan bank lain menggunakan jaringan ATM bersama dikenakan biaya Rp 7.500, cek saldo Rp 4.000 kemudian biaya transfer online Rp 6.500. Jika terkoneksi maka sistem akan lebih mudah dan bisa lebih efisien.
"Kalau Anda nasabah bank A, mau transaksi di tempat lain yang menggunakan EDC bank lain. Itu secara otomatis kalau dulu ada biaya yang ditambahkan dalam bank tersebut, maka sekarang terkoneksi dengan langsung secara otomatis melakui GPN, jadi masyarakat akan lebih senang bertransaksi secara lebih murah dan aman," jelasnya.
Quote:
Quote:

Jakarta, CNN Indonesia -- Distribusi kartu ATM/debit berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) oleh perbankan rupanya masih minim hingga awal Agustus ini, meski Bank Indonesia (BI) telah resmi meluncurkan program tersebut sejak akhir Mei lalu.
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA misalnya, mencatat jumlah distribusi kartu debit/ATM GPN baru sekitar 160 ribu hingga awal bulan ini. Padahal, target yang dibidik mencapai 2 juta kartu sampai akhir tahun.
Kendati masih minim, Direktur BCA Santoso Liem mengklaim animo nasabah untuk memiliki kartu debit/ATM berlogo GPN cukup baik. Namun memang, bank masih perlu berupaya lebih keras untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada nasabah mengenai manfaat kartu tersebut.
"Tantangannya pada bagaimana kami bisa menyediakan layanan dengan waktu yang lebih longgar dan tempat yang bisa diakses lebih lama (untuk distribusi ke nasabah)," ujar Direktur BCA Santoso Liem kepada CNNIndonesia.com, Kamis (2/8).
Seirama dengan BCA, PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatat distribusi kartu debit/ATM berlogo GPN baru sekitar 50 ribu dari target 5 juta pada akhir tahun ini.
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan untuk mengejar target tersebut, bank terus gencar memberikan sosialisasi dan edukasi kepada nasabah melalui berbagai saluran informasi. Mulai dari penyampaian langsung oleh bagian layanan nasabah (customer service/CS) hingga media sosial.
"Tantangannya membuat nasabah mengerti mengenai gerakan ini. Tapi nasabah yang kami tawarkan untuk konversi kartu cukup banyak," katanya.
Sementara itu, pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN distribusi kartu berlogo GPN juga baru mencapai 10 ribu dari target 400 ribu kartu sampai akhir tahun. Meski begitu, Direktur Jaringan BTN Dasuki Amsir meyakini target tersebut bisa tercapai karena bank terus menggelar sosialisasi bersama para bank lain dan BI.
"Kami kerja sama dengan BI dan bank lain untuk sosialisasi dan distribusi langsung ke daerah-daerah melalui kantor cabang dan kantor wilayah masing-masing," tuturnya.
Menurutnya, cara paling ampuh untuk mengejar target distribusi kartu dengan menggaet nasabah yang baru membuka rekening dan nasabah yang paling sering melakukan transaksi di kantor cabang.
Kendati demikian, BI mengklaim total distribusi kartu debit/ATM berlogo GPN telah mencapai 30 persen dari total 167 juta keping ATM beredar. Bank sentral nasional optimis setidaknya jumlah distribusi akan mencapai 50 persen pada akhir tahun ini.
"Melihat perkembangan teknologi dan semangat masyarakat ya yakin akan cepat," pungkas Kepala Departemen Elektronifikasi dan GPN BI Pungky Purnomo Wibowo.
Quote:
Quote:
Oh ya ane sudah tukar kartu debit ane dengan logo GPN cuma masalahnya adalah kalau kita mau Transaksi lewat EDC
Itu belum semua mesin EDC yang nerima di merchant merchant bisa. Dan lucunya kemarin pas ane pake di mesin ATM, saldo ane berkurang sekitar 6 juta gan. Ane sudah coba tanya via Instagram nya GPN @gerbangpembayarannasional balesannya juga nihil. Saya sangat kecewa dengan Bank Indonesia yang terlalu terburu-buru dalam mengeluarkan produknya ini (walaupun ini nantinya sangat sangat membantu ekonomi Negara kita Republik Indonesia) setidaknya mohon diperhatikan tentang :
1. Kurangnya Sosialisasi
2. Sistem Online yang belum dimantapkan (tapi langsung diluncurkan)
3. Harus Sosialisasi tentang Call Center khusus GPN
4. Kalau bisa buat Global sampai ke luar negeri
5. Sosialisasikan ke pejabat2 tinggi itu agar mereka tidak bisa keluar negeri
Spoiler for Mesin EDC:

Itu belum semua mesin EDC yang nerima di merchant merchant bisa. Dan lucunya kemarin pas ane pake di mesin ATM, saldo ane berkurang sekitar 6 juta gan. Ane sudah coba tanya via Instagram nya GPN @gerbangpembayarannasional balesannya juga nihil. Saya sangat kecewa dengan Bank Indonesia yang terlalu terburu-buru dalam mengeluarkan produknya ini (walaupun ini nantinya sangat sangat membantu ekonomi Negara kita Republik Indonesia) setidaknya mohon diperhatikan tentang :
1. Kurangnya Sosialisasi
2. Sistem Online yang belum dimantapkan (tapi langsung diluncurkan)
3. Harus Sosialisasi tentang Call Center khusus GPN
4. Kalau bisa buat Global sampai ke luar negeri
5. Sosialisasikan ke pejabat2 tinggi itu agar mereka tidak bisa keluar negeri
Quote:
Update
Dapet Jawaban dari @bank_indonesia Trims

Dapet Jawaban dari @bank_indonesia Trims

Quote:
Diubah oleh segoroagungindo 03-08-2018 15:04
0
2.5K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan