PEGOWES menilai jalur sepeda di atas trotoar Jalan Asia-Afrika, Jakarta Pusat, yang dibuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, formalitas semata. Fasilitas itu terkesan mendadak mengingat hanya ada di lokasi perhelatan Asian Games 2018.

"Kayak asal-asalan, (jalur) nabrak tiang. Kalau kayak begitu, orang mau naik sepeda, jangankan digenjot, dituntun itu," kata Ketua Komunitas Bintaro Loop, Bugie Hartono, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/8).

Menurut dia, jalur tersebut menyalahi aturan karena dibangun di atas trotoar yang diprioritaskan untuk pejalan kaki. Alhasil, pesepeda pun enggan melaju.

"Harusnya tidak perlu dibangun, buat apa? Mubazir juga biarin saja sepeda di jalanan. Saya berani taruhan tidak ada yang mau pakai," ungkap dia.
 
Bugie juga mengusik lebar jalur sepeda tersebut yang dianggap tidak memenuhi standar. Jalur yang kecil berpotensi memakan korban.

"Standarnya 1,5 meter. Tujuan buat jalur sepeda agar nyaman dan tidak menganggu pengguna lain dan diganggu yang lain. Tapi, sekarang terganggu. Jadi buat apa?" imbuh dia.

Bugie bercerita pihaknya sempat mengkritik Pemprov melalui media sosial. Ini mengingat Wakil Gubernur Sandiaga Uno adalah pengiat olahraga sepeda

Dia berharap Pemprov membuat jalur yang lebih ramah terhadap pesepeda.

"Kalau mau buat jalur jangan seperti itu, lebih baik seperti yang sudah ada di zaman Pemerintah DKI sebelumnya," ungkap dia. (Medcom/OL-1)

http://m.mediaindonesia.com/read/det...an-asal-asalan