Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan warga berkumpul di stasiun pusat Kota Rotterdam, Belanda, menggelar aksi damai untuk mengecam pelecehan dan kekerasan seksual terhadap perempuan, Selasa (31/7). Aksi itu dipicu oleh kasus pemerkosaan yang menimpa seorang mahasiswi Indonesia di kota pelabuhan itu pada Sabtu (21/7).
"Ini adalah protes damai. Bukan protes damai untuk kematian fisik. Kami bersuara demi luka yang dialami wanita muda yang secara brutal dirudapaksa pada 21 Juli lalu," bunyi pernyataan penyelenggara aksi damai tersebut di laman Facebook.
"Aksi damai ini adalah bentuk solidaritas bagi seluruh wanita yang di suatu titik kehilangan sebagian dari diri mereka akibat intimidasi seksual dan juga bagi seluruh orang (pria atau wanita) yang mendukung kaum wanita."
Protes pada Selasa (31/7) siang itu dihadiri oleh ratusan warga. Mereka berjalan tanpa bersuara dari Stasiun Pusat Rotterdam hingga Esch sambil mengangkat poster bertuliskan "Saya manusia, bukan sepotong daging".
Beberapa peserta juga turut membawa bendera Indonesia dalam aksi solidaritas itu.
Aksi damai tersebut digagas empat wanita yang prihatin atas maraknya kasus pelecehan terhadap perempuan di Negeri Kincir Angin. Salah satu penyelenggara demo, Alysia Martins, mengatakan lebih dari 50 persen perempuan pernah mengalami pelecehan atau kekerasan seksual.
Menurut Martins, hampir seluruh wanita dihadapkan risiko pelecehan dan kekerasan seksual dalam hidupnya.
"Sebagai wanita, Anda berurusan dengan bentuk pelecehan/kekerasan setidaknya pada satu titik dalam hidup anda entah itu di tempat kerja, jalan, sekolah, kelab. Ini terjadi di mana-mana. Cukup sudah!" kata Martins melalui akun Facebooknya.
"Saya meminta seluruh keluarga dan kerabat bergabung dalam aksi damai di Rotterdam ini, sebagai bentuk solidaritas di mana pada Sabtu pekan lalu seorang wanita dirudapaksa secara brutal. Kami bersama mendukung perempuan itu dan seluruh wanita lainnya."
Pemerkosaan salah satu mahasiswi pertukaran pelajar asal Indonesia bermula saat korban yang tak disebutkan identitasnya itu tengah bersepeda dari Stasiun Rotterdam Central menuju tempat tinggalnya pada Sabtu pagi.
Sekitar pukul 05.30 pagi waktu lokal, setibanya di depan rumah, perempuan itu diserang pria tak dikenal menggunakan rantai saat tengah mengunci sepedanya hingga tak sadarkan diri lalu dirudapaksa.
Kepolisian Belanda telah menangkap pelaku pemerkosaan yang dilaporkan berusia 18 tahun. Korban hingga kini dilaporkan masih dirawat di rumah sakit.
Kedutaan Besar RI di Den Haag juga terus memberikan bantuan bagi keluarga yang mendampingi korban. Akibat insiden ini, Menlu RI Retno Marsudi juga telah menelepon Menlu Stef Blok dan meminta Belanda menghukum pelaku pemerkosaan seberat-beratnya.
Duta Besar RI untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja menyatakan kondisi korban saat ini mulai berangsur pulih. "Korban berangsur-angsur pulih. Kasus menunggu proses pengadilan berjalan sesuai hukum Belanda," kata Dubes Puja kepada CNNIndonesia.com, Rabu (1/8)
SUMBER
warga belanda melakukan demo
untuk aksi kemanusiaan bukan aksi politik demi "kekuasaan DIPIHAKNYA"
mereka demo untuk warga negara lain, tepatnya INDONESIA yang menjadi korban dari aksi kriminalitas
mereka sadar mana yang benar, mana yang salah dengan sangat sangat jelas
kapan sini bisa "memiliki otak yang normal kembali"?
karena kasus rudapaksaan disini selalu banyak korban yg disalahkan oleh nasbung biadab
salahkan arak?
salahkan pakaian korban?
kapan otak nasbung bisa normal kembali?
saya berharap kalian kembali menjadi manusia
dimana otak kalian bisa mengontrol tingkah laku mu
bukan malah nafsu yang mengontrolnya
