- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Anggota Dewan AS mengundurkan diri karena dipermalukan di "Who Is America"


TS
segoroagungindo
Anggota Dewan AS mengundurkan diri karena dipermalukan di "Who Is America"
Quote:
[ltr]Di episode kedua Who is America, Cohen bertemu dengan lima narasumber: Ted Koppel, Corinne Olympios, Dick Cheney, The Arizona Mosque Focus Group, dan Jason Spencer. Ketika Cohen menemui Spencer, yang merupakan salah seorang anggota dewan dari Georgia, dapat dipastikan Anda akan tertawa terbahak-bahak.
Sebagaimana sebelumnya saat bertemu dengan Cleave dan Pratt di episode 1, Cohen kali ini juga menyamar sebagai Kolonel Erran Morad di hadapan Spencer. Namun kali ini ia memiliki tiga topik yang berbeda: (1) Bagaimana cara mengidentifikasi seorang teroris ISIS yang memakai burka; (2) Bagaimana cara menghindari penculikan dari ISIS; (3) Bagaimana cara menakut-nakuti seorang teroris ISIS.
Di topik pertama, Kolonel Erran Morad mengajarkan Spencer untuk mengelabui teroris dengan menggunakan tongsis. Mulanya Spencer diminta untuk berpura-pura menjadi seorang turis Cina demi mengalihkan perhatian, lalu tongsis tersebut diarahkan ke bawah burka untuk memotret apa yang ada di balik jubah tersebut. Spencer yang percaya saja anjuran Kolonel Erran Morad tersebut dengan antusias mempraktikkannya sembari asal berbicara bahasa Cina.
Berlanjut di topik kedua, Spencer diajarkan untuk menghindari penculikan ISIS dengan cara meneriakkan kata-kata yang tak senonoh. Lagi-lagi, tanpa merasa curiga sedikitpun, Spencer dengan lugunya mengikuti saja nasehat Kolonel Erran Morad. Ia pun menjerit sekencang mungkin: “Nigger! Nigger! Nigger! Nigger!”. Belakangan, Kolonel Erran Morad justru menegurnya: “Anda sudah gila? Bukan kata itu yang saya maksud, tapi Nooni.”
Di topik terakhir, yakni bagaimana cara menakut-nakuti ISIS, Kolonel Erran Morad mengatakan sesuatu yang sudah tentu bohong belaka: bahwa para teroris itu sangat takut jika menjadi homoseksual. Maka cara efektif untuk melakukannya adalah dengan menyentuh mereka menggunakan bokong sendiri.
Spencer, yang barangkali diberkahi ukuran otak sebesar kacang polong, mengikuti saja saran tersebut. Ia pun memelorotkan kolornya hingga selutut, lalu dengan cara berlari mundur ke belakang, ia menyodorkan bokongnya sembari berteriak: “USA! USA! If i touch you, you will become a homosexual!”
Setelah episode 2 Who is America tersebut tayang, Spencer segera mendapat banyak kecaman dari berbagai. Tak dapat menyembunyikan rasa malu, ia pun mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota dewan. Pengunduran dirinya tersebut baru akan aktif pada tanggal 31 Juli 2018 mendatang. [/ltr]
Sebagaimana sebelumnya saat bertemu dengan Cleave dan Pratt di episode 1, Cohen kali ini juga menyamar sebagai Kolonel Erran Morad di hadapan Spencer. Namun kali ini ia memiliki tiga topik yang berbeda: (1) Bagaimana cara mengidentifikasi seorang teroris ISIS yang memakai burka; (2) Bagaimana cara menghindari penculikan dari ISIS; (3) Bagaimana cara menakut-nakuti seorang teroris ISIS.
Di topik pertama, Kolonel Erran Morad mengajarkan Spencer untuk mengelabui teroris dengan menggunakan tongsis. Mulanya Spencer diminta untuk berpura-pura menjadi seorang turis Cina demi mengalihkan perhatian, lalu tongsis tersebut diarahkan ke bawah burka untuk memotret apa yang ada di balik jubah tersebut. Spencer yang percaya saja anjuran Kolonel Erran Morad tersebut dengan antusias mempraktikkannya sembari asal berbicara bahasa Cina.
Berlanjut di topik kedua, Spencer diajarkan untuk menghindari penculikan ISIS dengan cara meneriakkan kata-kata yang tak senonoh. Lagi-lagi, tanpa merasa curiga sedikitpun, Spencer dengan lugunya mengikuti saja nasehat Kolonel Erran Morad. Ia pun menjerit sekencang mungkin: “Nigger! Nigger! Nigger! Nigger!”. Belakangan, Kolonel Erran Morad justru menegurnya: “Anda sudah gila? Bukan kata itu yang saya maksud, tapi Nooni.”
Di topik terakhir, yakni bagaimana cara menakut-nakuti ISIS, Kolonel Erran Morad mengatakan sesuatu yang sudah tentu bohong belaka: bahwa para teroris itu sangat takut jika menjadi homoseksual. Maka cara efektif untuk melakukannya adalah dengan menyentuh mereka menggunakan bokong sendiri.
Spencer, yang barangkali diberkahi ukuran otak sebesar kacang polong, mengikuti saja saran tersebut. Ia pun memelorotkan kolornya hingga selutut, lalu dengan cara berlari mundur ke belakang, ia menyodorkan bokongnya sembari berteriak: “USA! USA! If i touch you, you will become a homosexual!”
Setelah episode 2 Who is America tersebut tayang, Spencer segera mendapat banyak kecaman dari berbagai. Tak dapat menyembunyikan rasa malu, ia pun mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota dewan. Pengunduran dirinya tersebut baru akan aktif pada tanggal 31 Juli 2018 mendatang. [/ltr]
Quote:









anasabila memberi reputasi
1
1.8K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan