Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berdasarkan data dari The Economist Intelligence Unit (EUI) tahun 2015, upah buruh di Indonesia hanya 74 sen atau Rp 8.500 perjam.

Upah ini termasuk paling rendah di Asia dan Indonesia berada jauh di bawah Tiongkok yang menerima US$4.79 perjam, Philipina US$3.15 perjam maupun buruh Vietnam US$3.16 perjam.

Hal tersebut disampaikan oleh Catur Widi Asmoro selaku Ketua Nasional PEMBARU Indonesia saat Seminar Internasional Mahasiswa Hukum Indonesia di Universitas Mahasaraswati, Kamis (2/8/2018).

"Tahun 2017, rata-rata upah di Indonesia Rp 2,7 juta perbulan, dengan upah buruh karyawan laki-laki Rp 2,95 juta perbulan dan Rp 2,27 juta perbulan untuk perempuan," katanya.

Di sektor pertanian rata-rata upah pekerja pertanian Rp 1,9 juta perbulan untuk laki-laki, dan Rp 1,14 juta perbulan untuk perempuan.

Selain itu, mengambil data dari BPS, ia menyebutkan upah tani sebesar Rp 50.400 perhari atau sekitar Rp 1,5 juta perbulan.

"Sedangkan untuk pekerja konstruksi rata-rata upahnya Rp 84.500 perhari atau sekitar Rp 2,53 juta perbulan. Riilnya yang diterima pekerja konstruksi hanya bernilai Rp 65.000-an saja perhari," imbuhnya.

Ia menambahkan, dari riset OXFAM dengan INFID disebutkan bahwa kekayaan 10 persen penduduk setara dengan kekayaan 77 persen rakyat Indonesia. (*)

http://bali.tribunnews.com/amp/2018/08/02/termasuk-paling-rendah-di-asia-upah-buruh-tani-di-indonesia-rata-rata-rp-50400-perhari

pantesan pada jadi buruh, padahal petani tulang punggung ketahanan pangan nasional