- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
31 Juta Anak Butuh Imunisasi Campak dan Rubela, MUI: Tunggu Dulu


TS
rinaldikarza
31 Juta Anak Butuh Imunisasi Campak dan Rubela, MUI: Tunggu Dulu

Ilustrasi
Jakarta – Campak Rubela masih mengintai anak-anak Indonesia. Pemerintah pun gencar menghadang dengan memberikan imunisasi campak rubela tahap dua di 28 Provinsi di luar Pulau Jawa.
Rencana imunisasi tahap dua ini akan dilakukan pada periode Agustus-September 2018. Dari 28 provinsi, kurang lebih sebanyak 31,96 juta anak menjadi sasaran imunisasi demi pencegahan penularan campak rubela.
Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono, Selasa (31/7) kemarin. Ia berharap cakupan dari program imunisasi nanti bisa mencapai 95 persen.
“Pemerintah berkomitmen mengeliminasi campak dan mengendalikan rubela pada 2020 dengan memasukkan MR (measles-rubela) dalam program imunisasi nasional,” ungkap Anung.
Sebagaimana diketahui, imunisasi MR fase 1 sudah diadakan di Jawa tahun lalu. Maka dari itu, vaksinasi MR tahap dua akan dilaksanakan pada Agustus dan September 2018 dengan sasaran 31.963.154 anak usia 9 bulan sampai 15 tahun di luar Jawa.
Lebih lanjut, Direktur Pemasaran PT Bio Farma (Persero) Sri Harsi Teteki, vaksin MR tersebut aman dan dipakai di lebih dari 141 negara, termasuk 40 negara Islam.
Vaksin itu, katanya, mendapat rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Terpisah, Wakil Ketua Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Kemkes Toto Wisnu Hendrarto mengatakan campak dan rubel bisa dicegah.
“Imunisasi jadi pencegahan terbaik campak dan rubela,” ujarnya.
Sebagai catatan, sampai 2017, setidaknya ada 27.834 kasus campak dan 31.449 kasus rubela. Menurut wakil dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, Profesor Soedjatmiko, jumlah kasus campak dan rubela pada anak-anak Indonesia naik 15 persen per tahun.
Campak pada anak memicu diare, gizi buruk, radang paru, radang otak, bahkan kematian. Rubela memicu keguguran atau cacat pada bayi dilahirkan.
MUI Kepri Minta Imunisasi Campak Rubela Serentak Ditunda
Hanya saja, imunisasi gratis ini rupanya belum mendapat restu dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), tepatnya untuk MUI Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
MUI Kepri bahkan mengeluarkan surat imbauan pada warga muslim Kepri untuk tidak ikut imunisasi campak rubela karena vaksin tersebut belum mendapat sertifikat halal dari MUI pusat.
Dalam surat MUI Kepri yang beredar dengan nomor Ket-53/DP-P-V/VII/2018, imbauan itu ditujukan kepada Gubernur Kepri. Di surat tersebut tertulis tanggal 30 Juli 2018.
Surat menyebutkan pengurus harian Dewan Pimpinan MUI Provinsi Kepri pada 28 Juli 2018 telah menggelar rapat di Batam terkait informasi imunisasi campak/MR. MUI Kepri menyampaikan empat pesan penting.
Pertama, sampai saat ini vaksin campak/MR belum mendapat fatwa halal dari MUI pusat. Lalu mereka meminta instansi terkait (Dinas Kesehatan) menunda penyuntikan vaksin tersebut sampai diterbitkannya sertifikat halal oleh LP-POM MUI Pusat.
MUI Kepri juga mengimbau agar masyarakat muslim menunggu keputusan resmi dari LP-POM MUI Pusat.
Mereka pun meminta MUI pusat segera melakukan pembahasan terkait campak/MR bersama DPR RI, Kementerian Kesehatan, serta instansi terkait dan menyampaikan hasil keputusan di seluruh Indonesia.
Sumber
0
2.1K
34


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan