- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Nasib PKS dan Koalisi Prabowo Usai SBY Ikut Merapat


TS
paman.galau
Nasib PKS dan Koalisi Prabowo Usai SBY Ikut Merapat
VIVA – Koalisi pendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2019, dipandang belum solid, hal itu tampak setelah Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan dukungan dan bergabung dalam koalisi ini.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lili Romli melihat pematangan koalisi pendukung Prabowo tidak akan berjalan mulus, karena selain Demokrat, masih ada PKS yang mengajukan nama kadernya untuk jadi cawapres.
"Masing-masing partai punya calon, pembahasan koalisi pasti akan alot," kata Lili, kepada wartawan di Jakarta, Selasa 3 Juli 2018.
Lili menuturkan, jika menghitung secara politik, peluang partai Demokrat lebih terbuka mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres Prabowo. Karena AHY sudah populer dan elektabilitasnya cukup tinggi.
Selain itu menurutnya Partai Demokrat mempunyai modal logistik kuat untuk ikut dalam pemilihan presiden, dibandingkan kandidat lain yang digadang-gadang sebagai bakal calon wakil presiden untuk dipilih Prabowo.
Kondisi ini akan menimbulkan friksi dengan PKS yang setia berkoalisi mendukung Prabowo sejak Pilpres 2014. Apalagi PKS masih ngotot mendorong kadernya jadi cawapres pada Pilpres 2019.
Bahkan sejak jauh hari, PKS sudah menyiapkan sembilan nama untuk jadi cawapres Prabowo pada Pemilu 2019. Namun hingga kini Prabowo belum memilih nama cawapres dari daftar yang diajukan PKS.
"Ini kan pertimbangannya ‘cottail effect’. Mencari figur yang bisa menambah elektabilitas Prabowo untuk mengimbangi elektabilitas tinggi Pak Jokowi," katanya.

sumur
makin yakin dengan pak prabowo 2 periode
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lili Romli melihat pematangan koalisi pendukung Prabowo tidak akan berjalan mulus, karena selain Demokrat, masih ada PKS yang mengajukan nama kadernya untuk jadi cawapres.
"Masing-masing partai punya calon, pembahasan koalisi pasti akan alot," kata Lili, kepada wartawan di Jakarta, Selasa 3 Juli 2018.
Lili menuturkan, jika menghitung secara politik, peluang partai Demokrat lebih terbuka mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres Prabowo. Karena AHY sudah populer dan elektabilitasnya cukup tinggi.
Selain itu menurutnya Partai Demokrat mempunyai modal logistik kuat untuk ikut dalam pemilihan presiden, dibandingkan kandidat lain yang digadang-gadang sebagai bakal calon wakil presiden untuk dipilih Prabowo.
Kondisi ini akan menimbulkan friksi dengan PKS yang setia berkoalisi mendukung Prabowo sejak Pilpres 2014. Apalagi PKS masih ngotot mendorong kadernya jadi cawapres pada Pilpres 2019.
Bahkan sejak jauh hari, PKS sudah menyiapkan sembilan nama untuk jadi cawapres Prabowo pada Pemilu 2019. Namun hingga kini Prabowo belum memilih nama cawapres dari daftar yang diajukan PKS.
"Ini kan pertimbangannya ‘cottail effect’. Mencari figur yang bisa menambah elektabilitas Prabowo untuk mengimbangi elektabilitas tinggi Pak Jokowi," katanya.

sumur
makin yakin dengan pak prabowo 2 periode

0
1.1K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan