- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Balada Dua Dunia (BERDASARKAN PENGALAMAN NYATA)


TS
starfallen
Balada Dua Dunia (BERDASARKAN PENGALAMAN NYATA)
Pengalaman merupakan maha guru yang tidak dapat dipungkiri pengaruhnya bagi setiap individu.
Menurut wikipedia Pengalaman ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia.
Berasal dari kata peng-alam-an. Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini
kemudian disebut pengetahuan. Secara umum, pengalaman menunjuk kepada mengetahui bagaimana
atau pengetahuan prosedural, daripada pengetahuan proposisional.
Setelah membaca berbagai thread di kaskus dengan berbagai macam pengalaman cerita mistis diri ini memutuskan untuk menulis pengalaman pribadi yang sayang untuk disimpan sendiri. Perkenalkan namaku Eko, sekarang aku menjadi salah satu mahasiswa abadi di Universitas Negeri di Jawa Timur. Disini aku menceritakan pengalaman dari SMA sampai dengan saat ini. Langsung ke cerita pertama....
Part 1 : Penumpang misterius
Aku bersekolah di salah satu SMA ternama di kabupaten Nganjuk dengan TPU tepat disebelahnya,
sedikit untuk pengetahuan aku merupakan anggota OSIS dan merangkap menjadi salah satu ketua ekstrakurikuler.
Pada saat itu tepat tanggal 7 November 2011 malam setelah kegiatan idul Adha pukul 10 malam terasa sangan dingin
dan sedikit berkabut putih dengan semilir angin yang cukup untuk membuat pecinta sepeda motor enggan untuk melakukan perjalanan.
Aku harus segera pulang karena besok pagi ada janji dengan saudara untuk mengantar kesalahsatu rumah keluarga yang telah lama tidak dikunjungi olehnya.
Jalan pulang dari SMA sampai rumahku berjarak +- 20km dan terdapat 2 jalan alternatif yang cukup
membuat sulit penentuan jalan mana yang harus dilewati ketika tengah malam. Jalan pertama cukup membuat berpikir keras untuk dilewati lantaran terdapat 2 TPU yang harus dilewati dan sialnya kedua TPU itu sangat jauh dari pemukiman warga serta jalan tersebut merupakan bentangan sawah yang cukup panjang. TPU pertama berada disebelah sungai yang cukup besar dilengkapi dengan pernak pernik tanaman kamboja yang cukup besar dengan bau bunganya yang khas. TPU kedua sering tercium bau melati yang membuat dilema antara bulu kuduk berdiri karena dinginnya malam atau karena ada sesuatu yang tidak diijinkan dilihat oleh hati kecil. Jalan kedua itu jalan melewati kota yang memakan lebih banyak waktu, lebih nyaman lewat jalan kedua karena pasti banyak manusia berlalu dan berhiaskan lampu yang memanjakan mata.
Entah mengapa aku memilih jalan yang pertama tanpa pikir panjang, karena membau bunga seperti itu merupakan hal biasa buatku. Dengan dinginnya malam yang menerpa aku berjalan dengan landai bernyanyi lagu “ SO7- shephia” entah kenapa aku memilih lagu tersebut untuk mengiringi riangnya hati diperjalanan menuju tempat ternyaman didunia bagiku pada malam itu. Bernyanyi dengan riang dan melihat lihat sekitar tak terasa aku hampir melewati jembatan dekat dengan TPU pertama. Mata melirik malu pada TPU pertama dan tiba-tiba tercium bunya kamboja yang meraba pada indraku, TPU terlihat sangan sendu seolah memperlihatkan kesenduan yang amat dalam. Tibalah pada traffic light( lampu merah) setelah melewati TPU pertama, aku berhenti dengan 3 motor didepanku dan satu mobil pribadi dibelakangku. Sekilas tidak ada yang aneh dari semua hal itu, tiba2 saja berbau melati sesaat sebelum lampu berganti cahayanya dari merah ke hijau dan aku tetap bernyanyi lagu yang sama tanpa berpikir ada yang aneh.
Dari ketiga sepeda motor itu ada satu yang mengarah sama dengan arah yang ku tuju, motor tersebut membonceng seorang wanita tanpa menggunakan alas kaki dan helm dengan baju putih berbentuk seperti daster. “ ah sepertinya orang itu berboncengan dengan ibunya” pikirku dalam hati dan tetap melanjutkan nyanyian dengan riang. Dengan kecepatan melajuku yang bisa dikejar oleh anak SD dengan berlari membuatku selalu berada dibelakang sepeda motor itu, dan sampailah pada perempatan dengan penjagaan yang selalu agressive, “ eh kok bapak polisi diam saja ya, padahal wanita itu tidak memakai helm? Ah mungkin karena sudah malam bapak polisi itu mungkin merasakan sama halnya dengan para pecinta motor sepertiku” pikirku.
“eh.... kok bau melatinya tetep aja ada yaa, malah makin tercium seolah berada tepat didepanku” pikirku dengan mengamati wanita yang dibonceng oleh pria didepan ku ini. Sampai akhirnya aku merasa ada yang sangat aneh dari wanita ini, rambutnya panjang sampai mau menyentuh aspal, hidungnya cukup panjang hampir seperti pinokio yang berbohong beberapa kali dan berwarna putih seperti nasi, dan yang bodohnya tidak aku sadari dia duduk menghadap ke kanan dengan kaki yang nangkring di KNALPOT, “ waasyuuuuuu gak panas iku sikileee???( wanjiiir nggak panas itu kakinya???)”. sampai pada akhirnya lampu merah berganti hijau tanda untuk gass... aku ingin sekali menyalipnya tapi aku tak bisa menarik gas motor seperti biasanya, al hasil aku tetap berada dibelakang motor kampreet tersebut dengan jarak yang relatif sama kira kira 20 meter an..” nih gawat nih,.. kalo misal aku nyalip ntar nih malah nangkring di motorku” pikirku dalam hati dan selalu melihat sepion belakang.. kan gak lucu kalo aku ternyata juga bawa sesuatu dibelakang..
Entah ini kebetulan yang langka atau sesuatu yang sudah digariskan sampai mau masuk desa dirumahku pria bersepeda motor itu masih berada didepanku. sampai akhirnya sampai pada jalan yang sangat sepi di pedesaan yang hanya muat untuk 1 mobil keluarga motor itu tetap berada didepanku sampai pada suatu tikungan aku beberapa detik tidak melihat motor itu karena tertutup pohon tepat ditikungan. “ waseeeem kok motor didepan setelah sampai tikungan kok udah gak boncengan lagi” (pas nulis ini aku merasa merinding hebat cuy).. padahal Cuma 2 detik aku gak ngeliat, wajar gak tuh? Motor gak keliatan habis berhenti lo? Setelah tikungan itu ada TPU desa yang emang terkenal serem karena banyak cerita yang beredar dimasyarakat sekitar. Setelah melewati TPU itu aku tancap gas dan menyapa pemuda tadi, “ mas mas bentar mas”, “ada apa ya mas?”.. “ gini mas, tadi mas boncengan sama cewek, kok pas ditikungan udah gak ada, apa mas turunin ya tadi?” dengan wajah yang keliatan sangat bingung seperti orang yang tak punya uang saat sudah mau bayar di kasir Indomar*t dia menjawab, “dari tadi aku sendirian aja mas gak bonceng sapa sapa”. Dengan wajah yang sangat bingun dia pergi dengan melihat sepion.. agan agan selalu liat sepion yaaa kalo lewat tempat yang cukup menyita adrenaline.. siapa tahu ada penumpang misterius yang sekedar ingin menumpang menuju tempat yang dituju.
Menurut wikipedia Pengalaman ialah hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia.
Berasal dari kata peng-alam-an. Pengalaman memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini
kemudian disebut pengetahuan. Secara umum, pengalaman menunjuk kepada mengetahui bagaimana
atau pengetahuan prosedural, daripada pengetahuan proposisional.
Setelah membaca berbagai thread di kaskus dengan berbagai macam pengalaman cerita mistis diri ini memutuskan untuk menulis pengalaman pribadi yang sayang untuk disimpan sendiri. Perkenalkan namaku Eko, sekarang aku menjadi salah satu mahasiswa abadi di Universitas Negeri di Jawa Timur. Disini aku menceritakan pengalaman dari SMA sampai dengan saat ini. Langsung ke cerita pertama....
Part 1 : Penumpang misterius
Aku bersekolah di salah satu SMA ternama di kabupaten Nganjuk dengan TPU tepat disebelahnya,
sedikit untuk pengetahuan aku merupakan anggota OSIS dan merangkap menjadi salah satu ketua ekstrakurikuler.
Pada saat itu tepat tanggal 7 November 2011 malam setelah kegiatan idul Adha pukul 10 malam terasa sangan dingin
dan sedikit berkabut putih dengan semilir angin yang cukup untuk membuat pecinta sepeda motor enggan untuk melakukan perjalanan.
Aku harus segera pulang karena besok pagi ada janji dengan saudara untuk mengantar kesalahsatu rumah keluarga yang telah lama tidak dikunjungi olehnya.
Jalan pulang dari SMA sampai rumahku berjarak +- 20km dan terdapat 2 jalan alternatif yang cukup
membuat sulit penentuan jalan mana yang harus dilewati ketika tengah malam. Jalan pertama cukup membuat berpikir keras untuk dilewati lantaran terdapat 2 TPU yang harus dilewati dan sialnya kedua TPU itu sangat jauh dari pemukiman warga serta jalan tersebut merupakan bentangan sawah yang cukup panjang. TPU pertama berada disebelah sungai yang cukup besar dilengkapi dengan pernak pernik tanaman kamboja yang cukup besar dengan bau bunganya yang khas. TPU kedua sering tercium bau melati yang membuat dilema antara bulu kuduk berdiri karena dinginnya malam atau karena ada sesuatu yang tidak diijinkan dilihat oleh hati kecil. Jalan kedua itu jalan melewati kota yang memakan lebih banyak waktu, lebih nyaman lewat jalan kedua karena pasti banyak manusia berlalu dan berhiaskan lampu yang memanjakan mata.
Entah mengapa aku memilih jalan yang pertama tanpa pikir panjang, karena membau bunga seperti itu merupakan hal biasa buatku. Dengan dinginnya malam yang menerpa aku berjalan dengan landai bernyanyi lagu “ SO7- shephia” entah kenapa aku memilih lagu tersebut untuk mengiringi riangnya hati diperjalanan menuju tempat ternyaman didunia bagiku pada malam itu. Bernyanyi dengan riang dan melihat lihat sekitar tak terasa aku hampir melewati jembatan dekat dengan TPU pertama. Mata melirik malu pada TPU pertama dan tiba-tiba tercium bunya kamboja yang meraba pada indraku, TPU terlihat sangan sendu seolah memperlihatkan kesenduan yang amat dalam. Tibalah pada traffic light( lampu merah) setelah melewati TPU pertama, aku berhenti dengan 3 motor didepanku dan satu mobil pribadi dibelakangku. Sekilas tidak ada yang aneh dari semua hal itu, tiba2 saja berbau melati sesaat sebelum lampu berganti cahayanya dari merah ke hijau dan aku tetap bernyanyi lagu yang sama tanpa berpikir ada yang aneh.
Dari ketiga sepeda motor itu ada satu yang mengarah sama dengan arah yang ku tuju, motor tersebut membonceng seorang wanita tanpa menggunakan alas kaki dan helm dengan baju putih berbentuk seperti daster. “ ah sepertinya orang itu berboncengan dengan ibunya” pikirku dalam hati dan tetap melanjutkan nyanyian dengan riang. Dengan kecepatan melajuku yang bisa dikejar oleh anak SD dengan berlari membuatku selalu berada dibelakang sepeda motor itu, dan sampailah pada perempatan dengan penjagaan yang selalu agressive, “ eh kok bapak polisi diam saja ya, padahal wanita itu tidak memakai helm? Ah mungkin karena sudah malam bapak polisi itu mungkin merasakan sama halnya dengan para pecinta motor sepertiku” pikirku.
“eh.... kok bau melatinya tetep aja ada yaa, malah makin tercium seolah berada tepat didepanku” pikirku dengan mengamati wanita yang dibonceng oleh pria didepan ku ini. Sampai akhirnya aku merasa ada yang sangat aneh dari wanita ini, rambutnya panjang sampai mau menyentuh aspal, hidungnya cukup panjang hampir seperti pinokio yang berbohong beberapa kali dan berwarna putih seperti nasi, dan yang bodohnya tidak aku sadari dia duduk menghadap ke kanan dengan kaki yang nangkring di KNALPOT, “ waasyuuuuuu gak panas iku sikileee???( wanjiiir nggak panas itu kakinya???)”. sampai pada akhirnya lampu merah berganti hijau tanda untuk gass... aku ingin sekali menyalipnya tapi aku tak bisa menarik gas motor seperti biasanya, al hasil aku tetap berada dibelakang motor kampreet tersebut dengan jarak yang relatif sama kira kira 20 meter an..” nih gawat nih,.. kalo misal aku nyalip ntar nih malah nangkring di motorku” pikirku dalam hati dan selalu melihat sepion belakang.. kan gak lucu kalo aku ternyata juga bawa sesuatu dibelakang..
Entah ini kebetulan yang langka atau sesuatu yang sudah digariskan sampai mau masuk desa dirumahku pria bersepeda motor itu masih berada didepanku. sampai akhirnya sampai pada jalan yang sangat sepi di pedesaan yang hanya muat untuk 1 mobil keluarga motor itu tetap berada didepanku sampai pada suatu tikungan aku beberapa detik tidak melihat motor itu karena tertutup pohon tepat ditikungan. “ waseeeem kok motor didepan setelah sampai tikungan kok udah gak boncengan lagi” (pas nulis ini aku merasa merinding hebat cuy).. padahal Cuma 2 detik aku gak ngeliat, wajar gak tuh? Motor gak keliatan habis berhenti lo? Setelah tikungan itu ada TPU desa yang emang terkenal serem karena banyak cerita yang beredar dimasyarakat sekitar. Setelah melewati TPU itu aku tancap gas dan menyapa pemuda tadi, “ mas mas bentar mas”, “ada apa ya mas?”.. “ gini mas, tadi mas boncengan sama cewek, kok pas ditikungan udah gak ada, apa mas turunin ya tadi?” dengan wajah yang keliatan sangat bingung seperti orang yang tak punya uang saat sudah mau bayar di kasir Indomar*t dia menjawab, “dari tadi aku sendirian aja mas gak bonceng sapa sapa”. Dengan wajah yang sangat bingun dia pergi dengan melihat sepion.. agan agan selalu liat sepion yaaa kalo lewat tempat yang cukup menyita adrenaline.. siapa tahu ada penumpang misterius yang sekedar ingin menumpang menuju tempat yang dituju.
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 4 suara
Apakah cerita ini menarik?
ya
0%
tidak
100%
Diubah oleh starfallen 01-08-2018 00:30
0
756
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan