BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Bantuan berdatangan ke Lombok, evakuasi di Rinjani berjalan lancar

Sejumlah korban gempa bumi berada di tenda pengungsian SDN 1 Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Selong, NTB, Senin (30/7/2018).
Dua hari setelah gempa tektonik berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, bantuan-bantuan dari berbagai pihak mulai berdatangan. Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan istri juga telah berkunjung ke daerah terdampak bencana pada Senin (30/7/2018).

Hingga Selasa (31/7) siang, tercatat korban meninggal mencapai 16 orang, 355 mengalami luka-luka, dan 5.141 warga diungsikan. Gempa susulan berkekuatan kecil juga masih terjadi dan, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mencapai 276 kali hingga pukul 09.00 WIB.
Hingga hari ini pukul 09.00 WIB telah terjadi 276 kali #gempa susulan.Selalu ikuti informasi perkembangan gempa melalui akun @infoBMKG dan jangan mudah percaya dengan berita #Hoax yang mengatasnamakan #BMKG.#Lombok #PrayForLombok
— BMKG (@infoBMKG) July 30, 2018
Presiden Jokowi, Senin (30/7), meninjau kondisi para korban yang ditampung di Lapangan Madayin, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Pada kesempatan itu ia mengumumkan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan dana renovasi rumah yang roboh akibat gempa dengan kisaran Rp50 juta per keluarga. Bantuan tersebut rencananya akan cair pada pekan ini.

"Masing-masing rumah yang rusak berat akan diberikan dana sebesar Rp50 juta. Pembangunan dan supervisi akan dibantu oleh TNI, sedangkan pengawasan dilakukan oleh gubernur, bupati, dan perangkat yang lain," jelasnya seperti dikutip Antara.

Sementara itu, bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berupa kebutuhan darurat seperti makanan instan, biskuit, susu, air minum dalam kemasan, selimut, popok, serta pembalut bagi korban perempuan telah tiba di Desa Obel-Obel, Sambelia, Lombok Timur pada Senin (30/7).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah mengirimkan logistik seberat 15 ton yang terdiri dari 50 unit tenda pengungsi, 100 unit tenda keluarga, 100 unit genset, lima ribu lembar matras, 1.500 pcs family kits, 1.500 perlengkapan anak, dan 25 ribu porsi makan siap saji.

"BNPB juga berencana menggelontorkan bantuan Dana Siap Pakai sebesar Rp750 juta untuk NTB. Masing-masing Kabupaten Lombok Timur dan Utara mendapat Rp250 juta," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho seperti dikutip CNNIndonesia.com.

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mengirimkan bantuan berupa terpal untuk membangun tenda dan layanan kesehatan. Rombongan mereka dipimpin langsung Direktur IPDN Kampus NTB Dr Sri Artati.

Meskipun demikian, bantuan ini dianggap masih kurang mencukupi kebutuhan para pengungsi, terutama selimut, yang jumlahnya tak sesuai dengan banyaknya pengungsi, apalagi mengingat dinginnya suhu saat malam menjelang.
1.090 pendaki Rinjani dievakuasi
Anggota tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban pendaki Gunung Rinjani asal Makassar, Muhammad Ainul Takzim, di Pelawangan Sembalun, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Selasa (31/7).
Sementara itu, BNPB mengabarkan berhasil mengevakuasi sebagian besar pendaki yang tengah berada di kawasan Gunung Rinjani.

Proses evakuasi tersebut dibantu 142 anggota Kopassus TNI Angkatan Darat yang diterbangkan dari Markas Besar TNI di Jakarta pada Senin (30/7).

Pasukan yang telah dibekali perlengkapan seperti Radio Dicom-RF, alat kesehatan, kendaraan, dan bahan makanan itu kemudian bergabung dengan tim dari Kepolisian dan Badan SAR Nasional.

Untuk membantu proses evakuasi, Kodam IX/Udayana juga sudah menyiapkan dua unit helikopter.

Dalam situs resminya, BNPB melaporkan hingga Selasa (31/7) pukul 10.13 WITA, sebanyak 1.090 orang berhasil dievakuasi dari kawasan Gunung Rinjani. Jumlah itu terdiri dari 723 orang warga negara asing dan 367 orang warga negara Indonesia.

Mereka yang dievakuasi tersebut termasuk jenazah Muhammad Ainul Takzim, pendaki berusia 25 tahun asal Makassar yang meninggal akibat tertimpa material longsor di Gunung Rinjani saat terjadi gempa bumi.

Jenazah tersebut kemudian dibawa turun dari gunung menggunakan helikopter milik tentara.

Dengan demikian, ada dua pendaki yang tewas akibat gempa bumi di Lombok itu. Korban yang pertama diketahui adalan warga negara Malaysia, Siti Nur Ismawida Ismail (30) yang tertimpa runtuhan bangunan. Saat ini jenazahnya tengah diurus oleh pihak keluarga.

Guna terus memantau korban, tim evakuasi terus melakukan penyisiran di dua jalur pendakian, yakni Bawak Nao dan Sajang empat, area Danau Segara Anak, Air Panas, dan Gua Susu. Petugas yang diterjunkan juga akan mengamankan sejumlah barang-barang pribadi para pendaki yang masih tertinggal di area pendakian.

Saat ini Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) masih ditutup untuk umum sampai kondisi dinyatakan aman.

Untuk membantu proses evakuasi, pemerintah Malaysia melalui Agensi Pengurusan Bencana Negara juga telah menawarkan bantuan untuk Lombok.

Deputi Perdana Menteri Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, mengatakan Malaysia siap mengirimkan tim dari Lembaga Manajemen Bencana Nasional membantu petugas Indonesia melakukan misi pencarian dan penyelamatan para korban.

“Kami menunggu respons permintaan bantuan dari Indonesia,” kata Wan Azizah dalam jumpa pers di Shah Alam, Malaysia, pada Sabtu (29/7), seperti dikutip Tempo.co.id.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...erjalan-lancar

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- PLN menolak rugi dari wacana pencabutan DMO batu bara

- Pengadilan tetapkan JAD sebagai organisasi terlarang

- Anies terjepit siaran pers dan kliping koran

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
2.9K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan