Kaskus

News

rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Jokowi: Jangan Main-Main Menghadapi Pelemahan Rupiah
Jokowi: Jangan Main-Main Menghadapi Pelemahan Rupiah
Ilustrasi(foto: shutterstock)

Bogor – Pergerakan rupiah sebenarnya menguat sejak Selasa (31/7) pagi tadi. Namun tak cukup signifikan untuk memperbaiki keadaan. Presiden Joko Widodo pun meminta jajarannya untuk lebih serius lagi dalam menghadapi situasi pelemahan rupiah.

Hal ini disampaikan tegas oleh Presiden dalam Rapat Terbatas dengan topik Strategi Kebijakan Memperkuat Cadangan Devisa di Istana Kepresidenan Bogor hari ini. Presiden mengingatkan keadaan negara saat ini betul-betul membutuhkan cadangan dolar.


“Saya tekankan lagi bahwa situasi negara saat ini butuh dolar. Oleh sebab itu saya minta seluruh kementerian/lembaga betul-betul serius. Tidak main-main menghadapi ini. Semua harus serius menghadapi ini,” tegas Presiden memimpin rapat.


Per pagi tadi, kurs nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat tipis sebesar dua poin menjadi Rp14.401 dibanding sebelumnya Rp14.403 per dolar AS.

Penguatan ini terjadi menjelang lelang Surat Utang Negara (SUN) yang diperkirakan akan lebih baik dibandingkan lelang sukuk pekan lalu.

Sejumlah ekonom pun memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan bergerak di kisaran level Rp14.390-Rp14.410 per dolar AS pada hari ini (31/7) dengan kecenderungan menguat.

Prediksi ini diperkuat posisi dolar AS yang cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang dunia seperti euro, menyusul hasil rapat Bank Sentral Eropa (ECB) yang memberikan sinyal akan mengurangi stimulus moneternya secara bertahap.

Meski menguat, adanya berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah sudah patut diwaspadai.

Presiden pun menekankan mengenai perlunya implementasi dari berbagai rencana yang sudah dibahas selama ini. Di hadapan para menterinya, ia minta ada hasil dari setiap rapat atau setidaknya progress dari program yang ada.

Dalam satu isyarat tegas dengan jarinya, Jokowi menyampaikan agar jajarannya tidak cuma rajin rapat, tapi kurang pelaksanaan.

“Saya enggak mau lagi bolak-balik rapat, bolak-balik rapat, tapi implementasi enggak berjalan baik,” katanya.
Dalam rapat, Jokowi menekankan dua poin penting. Kedua hal ini, tegasnya, harus diperhatikan bersama-sama, yakni soal pengendalian impor dan peningkatan ekspor.

Peningkatan Ekspor Harus Diperhatikan untuk Mengatasi Pelemahan Rupiah

Untuk peningkatan ekspor, Presiden meminta jajarannya membuat strategi detail, termasuk produk-produk potensial ekspor yang perlu diperkuat dan ditingkatkan volumenya. Untuk itu, ia meminta agar semua pihak membantu para pelaku eksportir yang mengalami kendala.

Seperti diketahui, ada beberapa rintangan yang membutuhkan dukungan pemerintah terkait ekspor. Masalah tersebut pada umumnya berada di negara yang jadi tujuan ekspor.

Jokowi pun berbagi cerita saat dirinya bertemu dengan eksportir-eksportir kelas kecil, menengah, dan besar. “Ada beberapa hal yang secara detail saya sampaikan. Kalau memang ada hambatan perdagangan saya minta segera selesaikan,” katanya.

Maka dari itu Presiden meminta jajarannya untuk lebih serius lagi, termasuk soal rupiah tadi.

Sumber

0
2.2K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan