Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

the..chefAvatar border
TS
the..chef
Pelican Crossing di HI Berlaku, Warga Keluhkan Bertambahnya Kemacetan
Pemberlakuan jalur khusus penyebrangan orang atau Pedestrian Light Control/Pelican Crossing mengakibatkan penumpukan kendaraan di kawasan sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.

Penumpukan itu terjadi beberapa kali sejak pukul 08.00 WIB. Salah satunya yang terjadi di Jalan MH Thamrin, dari mulai lampu merah Sarinah hingga ke depan Hotel Pullman arah Tosari (lampu merah Bundaran HI). Jaraknya sekitar 1 km.

“Yah jadi tambah macet. Ini udah macet tambah macet,” kata salah satu pengendara Taksi, Rohman, di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/7), sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com.

Rohman yang memang hampir setiap hari melintas di kawasan Sudirman-Thamrin mengaku sudah ‘kenyang’ dengan kemacetan akibat pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) yang menutup beberapa ruas jalan di wilayah Jakarta.

Saat pembangunan MRT sudah hampir rampung, Rohman mengaku senang. Dia berharap selesainya proyek tersebut akan membuat kemacetan berkurang, karena ruas jalan yang semula ditutup kini telah dibuka.

Namun, diakui Rohman rasa senang dia hanya bertahan kurang lebih satu minggu.

“Karena tiba-tiba orang disuruh nyebrang di jalan lagi. Ya macet lagi, udah enak-enak ada jembatan. Aman juga buat penyebrang, buat kita pengendara juga aman,” kata Rohman.


Suasana saat warga menyeberang di pelican crossing di kawasan Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. (Foto: Nur Azizah/detikcom)

Hal senada disampaikan Taufik yang berkantor di Menara BCA, Jalan Jenderal Sudirman. Dia mengeluh karena tertahan cukup lama di dalam kendaraan dari Sarinah menuju Bundaran HI.

“Saya bawa mobil aja tadi ketahan di depan Sarinah cukup lama, katanya Pelican ini waktu nyebrang cuma dikasih 13 detik. Tapi di Jakarta 13 detik di jam-jam sibuk tetap saja bikin kendaraan numpuk, ini saja sudah numpuk,” ucap Taufik.

Taufik menyayangkan mengapa pemerintah memutuskan membongkar Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) HI dengan dalih untuk memperlancar proyek underpass penyeberangan orang di kawasan Bundaran HI. Padahal, JPO itu lebih baik dirobohkan setelah underpass penyeberangan sudah siap digunakan.

Taufik menegaskan keberadaan JPO sebagai fasilitas penyebrangan itu memiliki nilai cukup untuk membuat nyaman pengendara maupun penyebrang.

Pelican Crossing itu memang resmi diberlakukan pascapembongkaran JPO Bundaran HI. Pelican Crossing yang dipasang pada Senin (30/7/2018) itu berada di di depan Hotel Pullman dan Plaza Indonesia.

Berdekatan dengan JPO Bundaran HI tersebut, ada satu JPO lainnya yakni di Jalan Jenderal Sudirman yang menghubungkan sisi jalan berseberangan dengan Halte Transjakarta Tosari ICBC. Jarak dari JPO Tosari itu ke JPO Bundaran HI yang telah dirobohkan sekitar 700 meter.

Sebelumnya, pada 26 Juli 2018 saat menyatakan JPO Bundaran HI bakal dirobohkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan itu dilakukan karena sulit terintegrasi dengan MRT yang memang berada di bawah permukaan tanah di kawasan tersebut.

Proyek MRT yang menghubungkan kawasan Lebak Bulus dengan MH Thamrin itu dibangun dengan dua jenis rute. Pertama adalah rute rel layang dari Lebak Bulus hingga selepas kawasan Blok-M, lalu rute bawah tanah dari mulai sana hingga kawasan Bundaran HI.

https://jurnalindonesia.co.id/pelican-crossing-di-hi-berlaku-warga-keluhkan-bertambahnya-kemacetan/amp/





0
4.1K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan