KETUA Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasioanl (PAN) Amien Rais akan mengingatkan Ustaz Abdul Somad, yang tidak mau menerima rekomendasi menjadi cawapres Prabowo Subianto.

"Andaikata saya ketemu Pak Abdul Somad, akan saya ingatkan," ujar Amien usai mengisi acara diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/7/2018).

Mantan Ketua MPR tersebut berharap Abdul Somad dapat berperan di tengah masyarakat dengan menerima tawaran cawapres. Ia kemudian menceritakan kisah Nabi Yunus yang ditelan ikan paus karena meninggalkan penduduk Niwana, yang tidak mau menyembah Allah SWT.

"Nabi Yunus itu seharusnya bisa punya peran untuk mengubah masyarakatnya, tapi kemudian sedikit agak frustrasi, dia menolak diri. Beliau ahli agama lebih bagus dari saya, saya tetap, ini mudah mudahan ada yang terdengar Abdul Somad, mudah-mudahan ada perubahan," tutur Amien Rais.

Amien mengaku tidak tahu mengapa Abdul Somad tidak mau direkomendasikan sebagai cawapres. Ia berharap Abdul Somad mau menerima tawaran tersebut dengan tujuan melakukan perubahan.

"Jadi dalam Agama Islam itu, dinyatakan apabila orang beriman melihat kemungkaran, kejahatan, ubahlah dengan tanganmu. Kalau tidak mampu, dengan lisanmu, kalau tidak mampu dengan hatimu. Tapi yang terakhir itu, selemah-lemahnya iman. Yang namanya tangan itu kekuasaan, otoritas," paparnya.

Amien mengatakan, Abdul Somad selama ini sangat vokal membela ketidakadilan. Somad, menurutnya, sangat kritis terhadap permasalahan masyarakat. Oleh karenanya, Amien berharap upaya perubahan yang dilakukan Abdul Somad tidak hanya melalui lisan, melainkan juga perbuatan dengan menerima rekomendasi cawapres.

"Tapi kalau hanya lisan barangkali kurang bagus," ucapnya.

Sebelumnya, Ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden, dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai cawapres. Namun, rekomendasi tersebut ditolak Abdul Somad karena mengaku ingin fokus berdakwah.

(Taufik Ismail)



http://wartakota.tribunnews.com/2018...sah-nabi-yunus