Kaskus

News

ekohanyAvatar border
TS
ekohany
Bisa Hancurkan Persatuan & Kesatuan Bangsa, Menhan Tegaskan Bahaya Terorisme
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pekan lalu menghadiri dan memberikan ceramah pada acara Konferensi Internasional Moderasi Islam atau Konferensi Ulama Internasional di Islamic Center Mataram Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (28/07/18). Konferensi yang mengangkat tema tentang ”Moderasi Islam dalam Prespektif Ahlussunnah Wal Jama‘ah” ini diikuti puluhan ulama dari berbagai negara dunia.

Dalam kesempatan tersebut Menhan mengatakan, Indonesia dengan keanekaragaman budaya, agama, suku, bahasa yang dimilikinya telah mentasbihkan dirinya sebagai bangsa yang memiliki masyarakat multikultural. Keanekaragaman tersebut, menjadi sebuah rahmat tersendiri bagi Indonesia jika dapat dikelola dengan baik, bahkan menjadi keunikan dan kekuatan tersendiri

Namun, kata Menhan, di saat bersamaan, realitas pluralitas itu juga dapat menjadi tantangan besar, jika tidak disikapi dengan bijak dan arif, bahkan juga dapat menjadi ancaman perpecahan dan perseteruan, yang dapat mengoyak keamanan sosial. Sebagaimana dalam kontekstasi keberagamaan di nusantara yang kerapkali terjadi gesekan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, yang disebabkan oleh perbedaan paham keagamaan dan paradigma berpikir.

Tak hanya itu, dalam pertemuan kelas Internasional tersebut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga mengatakan dinamika perkembangan lingkungan strategis baik global, regional maupun nasional dewasa ini, telah mengisyaratkan tantangan yang besar dan kompleks bagi pertahanan negara, khususnya dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah. Tantangan tersebut kemudian berevolusi menjadi ancaman strategis terhadap kedaulatan negara, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan keselamatan bangsa dan akan semakin berkembang ke sifat multidimensional, fisik dan non fisik, yang berasal dari luar dan dari dalam negeri.

Menurut Menhan, fenomena potensi ancaman terhadap NKRI terbagi menjadi dua ancaman utama, yang pertama adalah ancaman belum nyata, yaitu ancaman perang terbuka antar negara. Dimana ancaman belum nyata ini dapat berevolusi menjadi ancaman yang nyata ketika kepentingan dan kehormatan Negara kita terusik. Dimensi ancaman kedua, yaitu ancaman-ancaman yang menjadi prioritas untuk ditangkal yaitu ancaman yang sangat nyata yang sedang dan kemungkinan dapat dialami oleh negara-negara kawasan baik secara sendiri-sendiri atau yang bersifat lintas negara.

Ancaman tersebut, lanjutnya lagi, diantaranya adalah ancaman terorisme dan radikalisme, separatisme dan pemberontakan bersenjata, bencana alam dan lingkungan, pelanggaran wilayah perbatasan, perompakan dan pencurian Sumber Daya Alam, wabah penyakit, perang siber dan Intellijen serta peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Lebih khusus terkait dengan terorisme dan radikalisme Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Racudu mengatakan aksi terorisme telah membuat setiap anak bangsa saling curiga. Dia menyebut para pelaku teror itu merupakan orang yang tak memahami nilai-nilai perdamaian agama Islam.
"Tetapi terorisme telah mengoyak keutuhan berbangsa dan bernegara. Terorisme ini telah membuat kita saling curiga dan saling memusuhi, terorisme pun telah merusak ikatan persaudaraan dan nilai-nilai toleransi yang sejatinya menjadi kultur budaya bangsa ini," kata Ryamizard di Islami Centre Mataram, NTB, Sabtu (28/7/2018).

Ryamizard mengatakan aksi terorisme juga telah merusak citra agama Islam. Padahal, Islam selalu mengajarkan saling mengasihi antar sesama warga. "Kita semuanya mengencam aksi teror. Terorisme telah merusak nama baik agama Islam yang dikenal dengan agama yang senantiasa mengajarkan kedamaian dan mengasihi sesama umat bukan mengajarkan membunuh, tidak ada ayat atau hadits yang mengajarkan membunuh sesama apalagi bunuh diri," ujarnya.



Sumber Link :http://pusaran.co/berita-menhan--ser...indonesia.html
0
633
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan