- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Begini Bubuk Penghilang Bau Bekerja di Kali Item


TS
codot.1
Begini Bubuk Penghilang Bau Bekerja di Kali Item
Quote:
Reporter: Imam Hamdi
Editor: Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 30 Juli 2018 06:02 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Serbuk penghilang bau yang ditaburkan di Kali Sentiong dan Kali Item diklaim mampu mengusir bau busuk di sana menjelang Asian Games 2018. Bubuk berwarna hijau muda tersebut diberi nama Deogone.
Bubuk pembasmi bau busuk limbah cair dan sampah itu diciptakan oleh Tri Panji, seorang peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia. Serbuk pengusir bau itu telah dipatenkan sejak 2014.
Tri mengatakan bubuk Deogone bekerja dengan cara mendegradasi material yang berwarna dan berbau secara oksidatif. Setelah bubuk ini dituangkan, maka senyawa penyebab bau akan dioksidasi.
"Bubuk ini terbuat dari jamur pelapuk putih yang mengoksidasi senyawa yang membuat bau," kata Tri di Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta Utara, Ahad, 29 Juli 2018.

Ia menjelaskan jamur pelapuk putih bekerja melapukkan sisa material. Kerja jamur jenis ini adalah memakan sesuatu yang warnanya bukan putih.
Jadi, jika ada tanaman yang warnanya coklat bakal dimakan oleh jamur ini. "Apalagi warna lain, sehingga seperti warna tekstil juga bisa hilang," ujarnya. "Bahkan, warna lain yang sangat kuat juga bisa hilang."
Selain itu, karena jamur ini bersifat oksidatif, maka tumbuhan tersebut bisa mengoksidasi senyawa yang tadinya dalam kondisi anaerob menjadi aerob. Anaerob adalah kondisi yang tidak membutuhkan oksigen untuk hidup, sedangkan aerob sebaliknya. "Proses itu yang membuat baunya itu hilang."
Formula tersebut, kata Tri, bisa digunakan untuk menghilangkan bau dan warna limbah yang ada di kali. Bubuk Deogone juga pernah digunakan di Kali Grogol dan limbah di perkebunan karet yang baunya jauh lebih menyengat dibanding Kali Sentiong dan kali Item.
Ia menjelaskan 1 kg bubuk Deogone mampu menghilangkan bau 1.000 liter air yang tercemar. Menurut dia, penyebab bau di Kali Sentiong berasal dari limbah produksi tahu, tempe, kotoran hewan dan limbah domestik yang mengandung protein.

Nah, protein itu mengandung asam amino yang membuat bau. "Dalam kondisi anaerob itu sulfida baunya luar biasa kalau dioksidasi dengan jamur ini menjadi SO2 (belerang dioksida), yang menyebabkan baunya berkurang drastis," ujarnya.
Limbah yang terbuang di Kali Item dan Kali Sentiong menghasilkan amoniak yang baunya menyengat. Selain itu, bau limbah juga bisa dihasilkan dari senyawa belerang. Senyawa tersebut dihasilkan dari penguraian protein.
sumber
Editor: Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 30 Juli 2018 06:02 WIB

Bubuk penghilang bau yang ditebar di Kali Sentiong atau Kali Item, Kemayoran, Jakarta Utara, 29 Juli 2018. Tempo/Imam Hamdi
TEMPO.CO, Jakarta - Serbuk penghilang bau yang ditaburkan di Kali Sentiong dan Kali Item diklaim mampu mengusir bau busuk di sana menjelang Asian Games 2018. Bubuk berwarna hijau muda tersebut diberi nama Deogone.
Bubuk pembasmi bau busuk limbah cair dan sampah itu diciptakan oleh Tri Panji, seorang peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia. Serbuk pengusir bau itu telah dipatenkan sejak 2014.
Tri mengatakan bubuk Deogone bekerja dengan cara mendegradasi material yang berwarna dan berbau secara oksidatif. Setelah bubuk ini dituangkan, maka senyawa penyebab bau akan dioksidasi.
"Bubuk ini terbuat dari jamur pelapuk putih yang mengoksidasi senyawa yang membuat bau," kata Tri di Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta Utara, Ahad, 29 Juli 2018.

Warga Jakarta menabur bubuk penghilang bau di Kali Sentiong atau Kali Item, Kemayoran, Jakarta Utara, 29 Juli 2018. Tempo/Imam Hamdi
Ia menjelaskan jamur pelapuk putih bekerja melapukkan sisa material. Kerja jamur jenis ini adalah memakan sesuatu yang warnanya bukan putih.
Jadi, jika ada tanaman yang warnanya coklat bakal dimakan oleh jamur ini. "Apalagi warna lain, sehingga seperti warna tekstil juga bisa hilang," ujarnya. "Bahkan, warna lain yang sangat kuat juga bisa hilang."
Selain itu, karena jamur ini bersifat oksidatif, maka tumbuhan tersebut bisa mengoksidasi senyawa yang tadinya dalam kondisi anaerob menjadi aerob. Anaerob adalah kondisi yang tidak membutuhkan oksigen untuk hidup, sedangkan aerob sebaliknya. "Proses itu yang membuat baunya itu hilang."
Formula tersebut, kata Tri, bisa digunakan untuk menghilangkan bau dan warna limbah yang ada di kali. Bubuk Deogone juga pernah digunakan di Kali Grogol dan limbah di perkebunan karet yang baunya jauh lebih menyengat dibanding Kali Sentiong dan kali Item.
Ia menjelaskan 1 kg bubuk Deogone mampu menghilangkan bau 1.000 liter air yang tercemar. Menurut dia, penyebab bau di Kali Sentiong berasal dari limbah produksi tahu, tempe, kotoran hewan dan limbah domestik yang mengandung protein.

Warga Jakarta menabur bubuk penghilang bau di Kali Sentiong atau Kali Item, Kemayoran, Jakarta Utara, 29 Juli 2018. Tempo/Imam Hamdi
Nah, protein itu mengandung asam amino yang membuat bau. "Dalam kondisi anaerob itu sulfida baunya luar biasa kalau dioksidasi dengan jamur ini menjadi SO2 (belerang dioksida), yang menyebabkan baunya berkurang drastis," ujarnya.
Limbah yang terbuang di Kali Item dan Kali Sentiong menghasilkan amoniak yang baunya menyengat. Selain itu, bau limbah juga bisa dihasilkan dari senyawa belerang. Senyawa tersebut dihasilkan dari penguraian protein.
sumber

0
3.7K
Kutip
39
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan