Wakil Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Tirtayasa mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk segera mengganti posisi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly.
Saat ini, kata Tirtayasa, merupakan kesempatan membenahi Kemenkumham, setelah terkuaknya kejahatan korupsi yang mulai menggerogoti jajaran Kemenkumham seperti terjadi di Lapas Sukamiskin beberapa waktu lalu.

"Sudah saatnya Menkumham Yasonna Laoly diganti. Jajaran Menkumham dapat direstrukturisasi, karena insiden Kalapas Sukamiskin jadi tamparan keras utk berbenah," kata Tirtayasa, Jumat (27/7/2018).

Disamping itu, langkah Yasonna ikut mendaftar sebagai calon anggota legislatif untuk pileg 2019 mendatang membuat JARI 98 semakin kuat meminta Jokowi menggantikannya.

"Yasonna Laoly biar saja fokus nyaleg di dapilnya Sumut. Kalau nyaleg juga, nantinya, kan bisa terbagi-bagi konsentrasinya. Negara ini butuh orang yang bekerja konsentrasi penuh," cetusnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi siapa yang layak menggantikan posisi Yasonna, Tirtayasa menekankan pada sosok Antasari Azhar. Pasalnya, mantan Ketua KPK itu memiliki kredibilitas yang tinggi dan mahir dalam persoalan yang menyangkut dengan tugas dan fungsi pokok kemenkumham.

"Yang layak itu pak Antasari Azhar. Beliau itu sudh banyak pengalaman , tidak bisa diragukan lagi. Bahkan, pernah masuk penjara bukan karena perbuatan hukum, melainkan diduga karena korban kedzaliman oleh penguasa kala itu," pungkasnya.