Inspirasi untuk menciptakan ide bisnis bisa datang dari mana saja. Houston waktu itu berada di dalam bus jurusan Boston - New York pada akhir tahun 2006.
 
Dia baru saja lulus dalam ilmu komputer dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan berencana untuk menggunakan enam jam perjalanannya untuk memikirkan beberapa ide bisnis.
 
Tapi ketika dia duduk, ia baru menyadari kalau dirinya melupakan sebuah flashdisk yang berisi semua file penting di dalamnya.
 
"Saya merasa sangat frustrasi karena saya menghabiskan seluruh waktu saya," katanya. "Saya tidak ingin memiliki masalah itu lagi, jadi tidak ada pilihan lain ... Saya mulai menulis kode (untuk menemukan solusi) tanpa tahu bagaimana cara kerjanya."



Hasilnya adalah gagasan untuk membuat Dropbox, sebuah platform yang memungkinkan kita menyimpan file dari jarak jauh dan darimana pun pengguna dapat mengakses file itu melalui jaringan Internet.
 
Dalam dua minggu, saya selesai membuat prototipe dan nama (Dropbox).
 
Beberapa bulan kemudian, Y Combinator menunjukkan ketertarikannya pada dropbox, dan Houston kembali ke MIT untuk bertemu Ferdowsi, yang belajar teknik elektro dan komputer di universitas lamanya itu. Ferdowsi dua minggu kemudian memtuskan keluar dari kuliah untuk bergabung dengan dropbox.
 
"Dia sangat bersemangat dan ingin melakukannya, saya tidak tahu apakah kami berdua benar-benar tidak tahu di mana kami berada."
 
Akhirnya, mereka pindah ke basis Y Combinator di Silicon Valley dan meluncurkan Dropbox pada tahun 2008 .
 
Penyimpanan cloud adalah jaringan komputer yang bertindak seperti hard drive dengan pusat pemrosesan data yang sangat besar. Dapat digunakan untuk menyimpan gambar, dokumen, dan data situs web. Terkadang kita hanya perlu kartu kredit untuk membuatnya dan mereka menawarkan layanan lebih cepat.
 
Beberapa teknologi cloud yang paling populer adalah Dropbox, Google Drive, iCloud (Apple) dan Onedrive (Microsoft).
 
Untuk menarik pelanggan pertamanya, Dropbox membuat video promosi yang menghasilkan diskusi di situs web seperti Reddit dan Slashdot.
 
Tujuannya adalah untuk mendapatkan orang-orang yang berpengaruh dalam sektor teknologi untuk mulai menggunakan layanan, berharap bahwa mereka akan berbicara positif.
 
Dengan demikian, jumlah pengguna akan mulai tumbuh dari mulut ke mulut.
 
Strategi ini berhasil: lebih dari 5.000 pengguna berada di daftar tunggu dan dalam beberapa hari Dropbox mengelola lebih dari 75.000 pelanggan. Kemudian mencapai 200.000 pengguna dalam waktu "sekitar 10 hari" berikutnya.
 
Jumlah pengguna meroket ketika Houston dan timnya datang dengan skema rekomendasi insentif yang menawarkan lebih banyak ruang penyimpanan kepada pelanggan Dropbox jika mereka bisa mendapatkan teman untuk berlangganan. Teman itu akan mendapat keuntungan yang sama, dan seterusnya.



Mereka menarik jutaan pelanggan baru dan menarik perhatian Steve Jobs, pendiri Apple, yang memberikan tawaran untuk membeli perusahaan ini pada tahun 2011. Tetapi tawaran itu ditolak.
 
Majalah Business Insider tahun lalu mengutip Houston yang mengatakan Jobs mengancam akan "membunuh" Dropboxketika dia ditolak.
 
Apple pun meluncurkan layanan penyimpanan cloud sendiri pada akhir 2011 bernama iCloud, tetapi gagal menghentikan pertumbuhan Dropbox.

Sumber: www.businessinsider.com
Gambar dari Getty Images