Seekor hiu membuat berita heboh, bukan karena ia melakukan kejadian yang tak terduga di laut, tapi karena aktivitasnya dapat terpantau dari jejaring sosial.
 
Dia adalah Hilton, Hiu jantan dewasa dengan panjang hampir empat meter dan berat sekitar 600 kilogram.
 
Ocearch, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk menyelidiki kehidupan hiu dan predator lainnya, menemukan hiu ini pada Maret 2017 di pantai Hilton Head, Carolina Selatan, di Amerika Tenggara.
 
Tim yayasan ini mengambil sampel darah, sperma, otot, sirip dan parasit hanya dalam waktu 15 menit. Sebelum melepaskannya lagi ke laut, mereka menempatkan pemancar satelit di sirip hiu itu yang mampu bekerja hingga lima tahun lamanya.
 
Sejak saat itu, hilton menjadi hiu putih terbesar yang dipantau para ilmuwan dalam sejarah Atlantik Utara, menurut Ocearch.
 
Hewan laut itu selalu membagi lokasinya setiap kali siripnya muncul ke permukaan air.
 
Siapa pun dapat melihatnya melalui aplikasi yang disebut Global Shark Tracker (Global Shark Tracker) atau juga bisa di situs web Oseania.
 
Kita juga dapat mengikuti gerakan mereka di Twitter, melalui akun @HiltonTheShark. ia “men-tweet" pesan tentang lokasinya di Atlantik dan sudah memiliki 30.000 pengikut.
 
Hilton telah menempuh perjalanan sejauh 20.000 kilometer. Sebelumnya, dilaporkan dari pantai Nantucket (Massachusetts), Long Island (New York), Charleston (Carolina Selatan), Key West (Florida), Teluk Meksiko dan puluhan tempat lainnya.
 


Inilah sebabnya mengapa Hilton mengejutkan para peneliti ketika ia melaporkan dirinya berada di Nova Scotia, menurut portal AS Florida Today.
 
"Ini adalah momen luar biasa yang kami tunggu-tunggu, kehadirannya di sana dapat mengungkap tentang situs perkimpoian lain di Atlantik Utara," tulis Ocean.
 
Data yang dikirim oleh Hilton membantu untuk memahami pola migrasi dan tempat reproduksi hiu. "Informasi ini sangat penting untuk melindungi mereka," kata yayasan.
 
Tapi Hilton bukan satu-satunya hiu yang populer di media sosial. Hiu lainnya yang dipantau Ocearch juga memiliki akun Twitter, seperti Lydia, Helen, Mary Lee, Bruin dan Savannah, yang juga membantu memahami pergerakan populasi dimana mereka berasal.
 
Sumber: www.ocearch.org