Disclaimer : Thread ini bukan promosi, murni dari penilaian dan pengamatan pribadi TS.
Izinkan ane berbagi keluh kesah dan keresahan terhadap acara TV kita. TV sampai saat ini masih menjadi pilihan hiburan terbanyak yang dinikmati masyarakat kita. Murah, mudah, meriah. Itu mungkin alasannya. Oya, ane bukan penikmat setia TV gan, tapi melihat peran vital TV di masyarakat kita, ane jadi ikut merenung.
Dengan pengguna sebegitu banyak. Sialnya, acara TV kita lebih banyak diisi acara-acara tidak mendidik, tidak bermutu, alias-maaf, sampah. Tentu tanpa mengurangi hormat ane pada acara TV yang berkualitas. Mulai dari acara ghibah berkedok berita yang mengajak penonton masuk ke ranah privat orang lain, reality show settingan, acara musik produsen anak alay, talkshow penuh gimmick, bullying berkedok komedi dan yang paling laku, sinetron yang tayang di jam-jam prime time.
Kita fokus saja pada sinetron, yang terbukti sering nongol sebagai rating acara tertinggi. Banyak yang bisa dibahas, tapi ane rangkum aja beberapa. Ente tambahin aja sendiri kalo ada lagi.
Spoiler for Dosa-dosa sinetron kita:
1. Plotting Ga Masuk Akal Ga jarang kita temui sinetron kita hadir dengan cerita mbuletdan ga masuk akal. Apalagi kalo laku, awal-awal ceritanya masih lempeng, lama-lama dipaksain agar nambah episode, yang udah mati bisa hidup lagi, yang awalnya jadi anak sampe punya cucu ceritanya belum selesai. Udah gitu, plottingnya pada mirip, ga kreatif dan udah sering dipake.
2. Produksi asal-asalan Kebanyakan sinetron kita adalah stripping, kejar tayang. Syuting sekarang, tayang minggu depan, setiap hari, mumpung laku gali aja terus. Akhirnya kualitas dikorbankan. Pengambilan gambar semaunya. Ane ga paham teknik perfilman, tapi ane bisa ngerasain, pengambilan gambar yang bagus dan enak dilihat kayak gimana. Asal tempel dan tambal sulam, transisi ga smooth dan banyak lagi. Acting para pemainnya juga banyak yang dibawah standard, yang dijual wajahnya.
3. Ga Mendidik Belum lama ini, ada sinetron yang banyak digandrungi, itu lho gan. Tentang anak-anak motor yang kerjaannya, pacaran dan tawuran sambil pamer motor. Asal agan tahu, sinetron ini membuat banyak orang tua sedih karena anaknya yang masih bocah pada minta motor Ni*ja. Sampe jadi lirik lagunya Via Vallen. Jare nek ra ni*nja ra oleh dicinta. Asek-asek joss. Skip.
Belum lagi, gaya pergaulan yang seakaln menanamkan, anak sekolah itu harus pacaran, harus berkelahi biar keren. Banyak lagi contoh-contoh lainnya, agan cari sendiri.
Untungnya, ditengah serbuan sinetron-sinetron ga mutu itu, masih ada sinetron yang bisa jadi alternatif tontonan yang bisa jadi teladan namun tetap menghibur. Seperti yang ane bilang, ane ga sering didepan TV, sesekali saja nonton. Ada sinetron yang menurut ane cukup oke dan aman dinikmati oleh masyarakat. Misalnya yang masih tayang, Tukang Ojek Pengkolan (TOP) danDunia Terbalik (DT). Ada juga yang sudah tamat misal Preman pensiun. Kenapa ane bilang bagus, ini beberapa alasannya.
Quote:
1. Plotting Cerita Sederhana
Dua sinetron itu, kalo agan perhatikan sangat simple plotnya. Ga ada orang bunuh-bunuhan, rebutan warisan, rebutan cewek, tawuran dsb. Ceritanya, dekat dengan kehidupan sehari-hari, mencerminkan kehidupan masyarakat kita yang guyub, ramah dan komunal. Sangat sesuai dengan segment orang yang menonton acaranya. Latar pengambilan lokasinya juga benar-benar di kampung. Nalar masyarakat tidak dibawa mencerna sesuatu yang tidak masuk akal dan jauh dari realita, orang bisa naik naga misal. Juga, penikmat tidak perlu membayangkan/terobsesi dengan gaya hidup yang tidak bisa mereka jangkau. Seperti nongkrong di cafe, naik mobil mewah dsb.
Foto : Iyaa.com
2. Kualitas Tetap Terjaga
Meskipun strippingsinetron diatas masih cukup menjaga kualitas pengambilan gambar. Ga ada adegan yang ngomong siapa yang di shoot siapa, layar isinya muka doang hasil pengambilan gambar yang dipotong-potong dan tanpa background. Kalo sinetron kabanyakan, menonjolkan artisnya, pokoknya asal terkenal dan sedap dipandang, acting belakangan. TOP dan DT hampir tidak dihuni artis-artis yang lagi tenar, kebanyakan orang lama (yang sudah lewat masa tenarnya) atau orang yang belum dikenal sama sekali. Soal kualitas, jangan salah. Actingnya bisa diadu dengan bintang film. Bagus. Misalnya, potongan scene TOP yang viral baru-baru ini, tentang kisah cinta Mas Pur dan Novita yang aduhai bikin jomblo baperr.
Courtesy RCTI
3. Banyak Pesan Moral Tapi Tetap Menghibur
Sebagai sarana hiburan, sinetron TOP dan DT tetap menyelipkan pesan moral kepada penontonnya. Tidak jarang, yang diangkat adalah sentilan terhadap permasalahan sosial yang sedang ramai terjadi di masyarakat, tapi tetap dengan gaya ringan dan lucu. Gaya hidup yang di perlihatkan juga masih mengedepankan adat dan budaya ketimuran. Hormat kepada yang lebih tua, ramah dengan tetangga, pergaulan remaja yang positif dan nilai-nilai luhur lainnya.
Courtesy : RCTI
Itu gan beberapa hal yang ane berterimakasih untuk dua sinetron diatas dan acara TV serupa, ane jadi lebih tenang kalo orang rumah nonton acara itu dari pada acara lainnya yang banyak pengaruh buruknya. Ane juga senang, masyarakat punya alternatif hiburan murah, mudah, meriah tapi tetap membawa hal positif. Paling penting, terhindar dari acara-acara sampah yang ga mutu.
Semoga para insan pertelevisian di negeri kita semakin berkualitas dan ga hanya ngejar untung melulu. Gimanapun juga, TV masih menjadi alat propaganda yang paling efektif untuk menanamkan suatu nilai atau informasi kepada masayarkat.
Sekian,
@datalk 2018
sumber :
Pemikiran TS
Gambar & Video : Google & Youtube
Diubah oleh datalk 23-07-2018 22:27
0
19.1K
Kutip
149
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru