NEW DELHI – Pihak berwenang India telah menahan seorang ulama Muslim yang terlibat baku hantam dengan seorang aktivis hak perempuan di tengah debat televisi mengenai hukum Syariah mengatur hak dan perceraian perempuan.

Ulama yang diidentifikasi sebagai Mufti Ejaz Arshad Qasmi itu telah ditahan menyusul laporan dari stasiun televisi Zee Hindustan. Awal pekan ini, Mufti Qasmi terekam kamera menampar Farah Faiz, seorang pendukung hak perempuan dalam siaran langsung yang ditayangkan oleh stasiun televisi itu.

RT mewartakan pada Jumat, (20/7/2018), situasi menjadi tak terkendali saat Mufti Qasmi dan Faiz berdebat mengenai talaq, kata yang memutuskan ikatan pernikahan dalam Islam jika diucapkan tiga kali oleh suami. Faiz yang menentang pratik talaq mengatakan, cara itu bukanlah bentuk perceraian yang tercantum dalam Alquran dan memicu reaksi keras dari Mufti Qasmi.

Berita Rekomendasi
Apartemen Tingkat Enam di India Roboh, Sedikitnya Sembilan Tewas
15 Cedera akibat Tertimpa Tenda pada Acara Rapat Umum PM India
Dalam rekaman yang dirilis oleh Zee Hindustan, Faiz tampak terlebih dahulu menampar sang mufti yang kemudian membalas sehingga terjadi saling pukul. Pemandu acara tampak berusaha menengahi dan menghentikan Mufti Qasmi, namun sia –sia.



Video: Zee Hindustan/YouTube

Zee Hindustan kemudian melalui Twitter menyatakan mengecam perkelahian tersebut dan perilaku sang ulama. Stasiun televisi itu juga menuduh Mufti Qasmi secara lisan menyerang penulis dan aktivis Amber Zaidi, yang terlihat menangis dalam sebuah video terpisah.

Menyusul insiden itu, beberapa pihak meminta agar diberlakukan larangan terhadap debat-debat TV terkait Islam. Khalid Rasheed Firangi Mahali, seorang imam di Kota Lucknow di Irak utara, mengimbau kepada pemerintah,mengatakan bahwa perdebatan semacam itu menyakiti perasaan keagamaan umat Islam.

Insiden ini terjadi hanya beberapa waktu setelah sebuah skandal lain yang melibatkan perlawanan terhadap talaq. Baru-baru ini, seorang imam India mengeluarkan fatwa mengutuk dan memboikot Nida Khan, seorang aktivis lembaga sosial masyarakat (LSM) yang berkampanye menentang praktik tersebut.

Perdana Menteri India Narendra Modi telah berulang kali berbicara menentang “talaq tiga.” Tahun lalu, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan penting yang menyatakan praktik perceraian melalui talaq di kalangan Muslim sebagai "tidak sah", "ilegal" dan "tidak konstitusional".

(dka)


https://news.okezone.com/read/2018/07/20/18/1925101/ulama-india-ditahan-setelah-baku-pukul-dalam-siaran-langsung-televisi

selalu merasa disakiti padahal niat ngebarbarin yg tak seiman sesuai tuntunan manual book