Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Ekonomi Tiongkok Melambat akibat Perang Dagang dengan AS
Ekonomi Tiongkok Melambat akibat Perang Dagang dengan AS

Hong Kong – Ekonomi Tiongkok melambat perlahan. Hal ini terjadi lantaran tensi panas perang dagang dengan Amerika Serikat.

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal kedua 2018 hanya mencapai 6,7 persen. Angka ini terbilang lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok kali ini pun bisa dibilang yang terendah selama dua tahun terakhir.


Meski melambat, Pemerintah Tiongkok masih menganggap bahwa pertumbuhan Negeri Panda masih sesuai ekspektasi pemerintah, yakni di kisaran 6,5 persen. Tiongkok juga menyadari, perlambatan ekonomi juga disebabkan oleh perang dagang dengan AS. Beijing juga tak menampik, perlambatan ini bisa terjadi di beberapa tahun kemudian.


Para analis memprediksi, eskalasi perang dagang tersebut akan terus memangkas pertumbuhan ekonomi Tiongkok hingga 0,5 persen. Ini tergantung besaran sanksi yang diterapkan dua negara.


Seperti diketahui, pada awal Juli, Tiongkok dan AS menerapkan tarif bea masuk sebesar 25 persen untuk komoditas ekspor yang senilai 34 miliar dolar AS. Tarif ini menimbulkan eskalasi perang dagang makin memuncak.


AS lalu menerapkan bea tambahan berupa sanksi bea masuk untuk komoditas ekspor Tiongkok yang senilai 16 miliar dolar. Dampak perang tarif, ekonomi China melambat pada semester dua tahun ini.

Perang tarif ini juga ikut memengaruhi pasar saham Tiongkok. Boleh dibilang, pasar saham Tiongkok mengalami titik terburuk pada tahun ini.


“Kemungkinan adanya sanksi tarif yang lebih besar telah meredam kepercayaan bisnis dan menunda investasi,” ujar Louis Kuijs, Head of Asia Economics Research Firm Oxford Economics.


Melambatnya ekonomi Tiongkok bukan hanya disebabkan oleh perang tarif dengan AS. Naiknya tingkat utang Pemerintah China juga turut berkontribusi atas melambatnya ekonomi China.  Selepas krisis ekonomi global pada 2008, utang pemerintah Tiongkok melonjak tajam.


Ekonomi Tiongkok Melambat, Presiden Xi Jinping Kumpulkan Pejabat Pemerintah untuk Atasi  

Presiden Tiongkok Xi Jinping pun tak tinggal diam. Ia mengumpulkan pejabat pemerintahan untuk mendiskusikan langkah-langkah penanggulangan.

Pemerintah akan melakukan deleveraging, yakni mengurangi tingkat utang dengan menjual aset. Selain itu, pemerintah juga mencoba untuk menindak bank-bank besar Tiongkok yang berusaha menutupi kredit-kredit macet mereka dari neraca keuangan bank.

Di sisi lain, Julian Evanns Pirtchard, ekonom senior Capital Economics, menyatakan, melambatnya ekonomi juga terjadi lantaran kinerja dalam negeri menurun. Misalnya, produksi dari pabrik-pabrik Tiongkok, konsumsi ritel, serta infrastruktur Tiongkok semuanya mengecewakan pada tahun ini.

Sebagai perbandingan, tahun kemarin, pertumbuhan ekonomi Tiongkok cukup superior mencapai 6,9 persen. Tahun ini, baru menyentuh 6,7 persen.


Sumber
anasabila
nona212
nona212 dan anasabila memberi reputasi
2
1.4K
14
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan