zomyAvatar border
TS
zomy
Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) – The Unpopular Stock

Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) – The Unpopular Stock


Banyak teman-teman investor yang berpikir bahwa Jasa Marga (JSMR) adalah satu-satunya operator jalan tol yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Padahal masih ada perusahaan lainnya yang memiliki bisnis pengoperasian jalan tol di BEI, diantaranya adalah Citra Marga Nusaphala Persadar (CMNP), Nusantara Infrastructure (META) dan Acset Indonusa (ACST). Pada artikel ini saya akan membahas lebih dalam mengenai CMNP, karena bisnis pengoperasian jalan tol milik META & ACST tidak berkontribusi banyak terhadap pendapatan kedua perusahaan tersebut. So, langsung aja!

 
Company Profile

CMNP adalah perusahaan swasta pertama yang bergerak dalam pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol di Indonesia. CMNP hanya fokus kepada pengelolaan tol dalam kota besar, khususnya di tiga wilayah yaitu Jakarta, Bandung dan Surabaya. Sehingga perseroan tidak tertarik untuk mengikuti tender pemerintah di Trans Jawa ataupun Trans Sumatra. Proyek pertama CMNP adalah jalan tol ruas Cawang – Tanjung Priok (North South Link) sepanjang 19,03 km, hingga yang terakhir baru diresmikan pada tahun 2017 adalah Jalan Tol Soreang-Pasir Koja.

Berikut adalah konsesi jalan tol yang dimiliki CMNP hingga tahun 2017:
Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) – The Unpopular Stock


 
Analisa Fundamental CMNP

Setelah mengenal perusahaan, mari kita lihat kinerja dari CMNP:
Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) – The Unpopular Stock

 

Berdasarkan grafik dan rasio di atas, saya bisa menyimpulkan bahwa CMNP adalah perusahaan yang bertumbuh, sehat dan memiliki margin yang stabil. Selanjutnya mari kita bandingkan CMNP dengan perusahaan sejenisnya, yaitu JSMR:

Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) – The Unpopular Stock


Berdasarkan data yang saya buat, dapat kita lihat bahwa CMNP memiliki beberapa keunggulan dibandingkan JSMR. Keunggulan tersebut adalah Margin yang lebih tinggi (GPM & NPM), valuasi yang lebih murah (PER & PBV) dan hutang yang lebih konservatif. Mungkin teman-teman bertanya, kenapa CMNP dihargai lebih murah dibandingkan JSMR? Saya menganalisis ada 3 alasan kenapa CMNP dihargai jauh lebih murah dibandingkan JSMR:

  1. Saham JSMR jauh lebih populer dibandingkan CMNP. Apabila kita bertanya kepada orang disekitar kita (yang belum membaca artikel ini tentunya, hehe..), siapa operator jalan tol di Indonesia? Kemungkinan besar mereka hanya akan mejawab Jasa Marga, jarang sekali mereka dengan lengkap mengatakan Citra Marga Nusapala Persadha, Waskita Toll Road, Nusantara Infrastructure dan lainnya.


  1. CMNP tidak gencar dalam mengembangkan konsesi tolnya. Konsensi awal mereka yaitu Jakarta Inner Urban Toll mulai berjalan pada tahun 1991, selanjutnya setelah 18 tahun lamanya (akhirnya) mereka melakukan ekspansi Tol Waru Juanda dan Bogor Outer Ring Road. Tetapi akhir-akhir ini CMNP mulai gencar melakukan ekspansi, terlihat dari Tol Soroja yang baru beroperasi di tahun 2017 dan Depok-Antasari seksi 1A di awal tahun ini. Selain itu perseroan juga sedang menginisiasi tol-tol baru kepada pemerintah, yang akan saya jelaskan di bagian bawah nanti.


  1. CMNP tidak konsisten dalam mebagikan dividend, hal ini terlihat dalam 5 tahun terakhir CMNP hanya membagikan 1 kali dividend tunai dan melakukan 2 kali dividend saham (dividend saham tidak terlalu menguntungkan Investor, penjelasannya akan saya jelaskan di artikel saya yang lain). Berbeda dengan JSMR, dimana sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perseroan wajib membagi sebagian keuntungannya kepada pemegang saham. Sehingga dalam 5 tahun terakhir JSMR selalu konsisten membagikan dividend.


 
Target Perseroan di tahun 2018

Target perseroan di tahun 2018 adalah membukukan laba bersih sebesar 725 Miliar atau tumbuh sebesar 6,2% YoY. Bisa dibilang target pertumbuhan laba bersih perseroan cukup konservatif tahun ini. Selain target tersebut, yang menarik adalah CMNP akan melakukan beberapa corporate action yang patut kita cermati:

   
  1. CMNP berencana untuk meberbitkan obligasi senilai US$ 700 juta, atau sekitar hampir 10 Triliun pada tahun ini. Rencananya, obligasi ini akan ditawarkan secara terbatas kepada investor strategis dalam atau luar negeri. Uang tersebut akan digunakan untuk pengembangan konektivitas dari jalan tol yang saat ini dioperasikan perusahaan. Konsekuensi penerbitan surat utang tersebut adalah meningkatnya rasio DER perusahaan menjadi hampir 3,0x dan tentunya akan meningkatkan cost of fund perusahaan.

  
  1. Di tahun 2018 perseroan gencar menginisiasi pertumbuhan tol, di antaranya:

      
  • Jalan tol Depok – Antasari senilai 7 Triliun, dengan panjang 29 KM.

       
  • Jalan tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan senilai 10 Triliu, dengan panjang 60,45 KM.

       
  • Habour Road II senilai 11 Triliun, dengan panjang 15 KM.

       
  • Manila Taguig Expressway (MTEX) senilai 11,58 Triliun, dengan panjang 18,18 KM.

   
  1. Pengangkatan mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia yaitu Bapak Tito Sulistio menjadi Direktur Utama sekaligus Direktur Independen CMNP.


Saya melihat ketiga Corporate Action di atas adalah sentimen positif terhadap perseroan. Tentunya dalam membangun ke 4 jalan tol di atas, wajar apabila CMNP membutuhkan dana yang besar. Sehingga CMNP memutuskan untuk menerbitkan obligasi senilai US$700 juta. Corporate action yang terakhir adalah mengenai pengangkatan Direktur Utama baru yaitu Bapak Tito Sulistio. Secara track record beliau memiliki rekam jejak yang baik dimana terbukti sukses meningkatkan kinerja perusahaan yaitu BEI (dari sisi perusahaan) semasa menjabat Dirut Bursa Efek Indonesia.

Selain 3 Corporate Action di atas, teman-teman juga perlu cermat bahwa CMNP memiliki jalan tol yang akan segera habis masa berlakunya. Masa konsensi Jakarta Inner Urban Toll (JIUT) berakhir pada tahun 2025 atau kurang dari 7 tahun lagi. Jalan tol yang telah habis masa konsesinya akan dikembalikan ke Pemerintah dan ada tiga kemungkinan:

 
  1. Memberikan hak kepada pengelola jalan tol sebelumnya untuk melakukan pengelolaan kembali apabila pengelola dinilai baik oleh Pemerintah.

  1. Ditenderkan kembali untuk menentukan pengelola jalan tol yang baru.

  1. Dikelola oleh Pemerintah dan tidak dikenakan tarif.


Menurut analisa saya, hal yang paling mungkin dilakukan pemerinah adalah opsi pertama dan kedua. Pada saat ini CMNP sedang melakukan kajian proyek dan menganalisa kontribusi yang bisa diberikan oleh jaringan jalan tol JIUT kepada pemerintah. Dengan catatan CMNP mengelola jalan tol dengan memenuhi standar pelayanan yang ada, seharusnya CMNP dapat (dan sangat mungkin) untuk mengelola kembali atau memenangi tender ulang yang dilakukan pemerintah nanti.

 

Nah, teman-teman mungkin bertanya apakah CMNP lebih bagus dari JSMR? Kalau iya apakah CMNP layak dibeli saat ini? Sebelum saya menjawab, mari kita lihat pergerakan 2 harga saham CMNP dan JSMR:
Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) – The Unpopular Stock


Kedua saham tersebut, baik CMNP dan JSMR pada tahun ini turun cukup dalam masing-masing sebesar -7,14% dan -34,53%. Sebagai Value Investor saya melihat kedua saham, baik CMNP maupun JSMR sudah Undervalue. Pada saat ini terjadi anomali, dimana kedua perusahaan tersebut memiliki kinerja yang cemerlang (labanya bertumbuh) akan tetapi harganya malah turun. Anomali ini harus kita lihat sebagai opportunity.

Terkait pemilihan saham CMNP ataupun JSMR, harus disesuaikan dengan profil investasi kita masing-masing. Di satu sisi CMNP memiliki valuasi yang lebih murah, tetapi memiliki saham yang kurang liquid. Berbeda dengan JSMR yang merupakan saham populer, harganya sangat liquid dan konsisten membagikan dividend. Well, kalau invest di 2-2nya bagaimana? sebanarnya tidak ada salahnya juga, kembali kepada keputusan dan gaya investasi kita masing-masing.. hehe 🙂

 

 

Artikelnya saya akhiri sampai disini, semoga artikel yang saya buat ini bermanfaat untuk teman-teman pembaca. Saya akan mengusahakan untuk lebih sering membuat artikel di website saya.. kebetulan akhir-akhir ini cukup sibuk.. hehe.. Akhir kata, mohon maap kalau ada kesalahan dalam penulisan di artikel saya ini. Adios, Goodluck and happy Investing Guys! 🙂

 emoticon-Cendol Gan

 

    “Most people get interested in stocks when everyone else is. The time to get interested is when no one else is. You can’t buy what is popular and do well.” – Warren Buffett





tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
2.2K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan