Quote:
LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Beragam hadiah terus berdatangan untuk Lalu Muhammad Zohri, sang juara dunia dalam kejuaraan dunia atletik U20 untuk nomer 100 meter putra di Finlandia.
Kali ini, pemerintah Lombok Utara akan membangun lapangan atletik yang akan diberi nama Lalu Muhammad Zohri.
“Atas prestasi Zohri ini, saya terinspirasi untuk membangun lapangan atletik, akan kami buatkan lintasan untuk para atlet kita di Gelanggang Olah Raga (GOR), di Desa Gondang, Lombok Utara. Lapangan itu akan kami namakan Lalu Muhammad Zohri, sebagai apresiasi kita atas keberhasilan yang luar biasa,” kata Bupati Lombok Barat, H. Najmul Akhyar, Minggu (15/7/2018).
Ia mengatakan, lapangan atletik tersebut sebagai hadiah untuk Zohri dan anak-anak berprestasi lainnya dari Dyen Gunung atau Lombok Utara.
Selain Zohri, ada atlet lari internasional lainnya bernama Sudirman, yang tengah melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1.
Zohri diharapkan juga melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi agar masa depannya tetap cerah.
“Kita berharap Zohri bisa memanfaatkan kesempatan emasnya, agar menjadi atlet yang hidupnya selalu cerah, dan tidak suram setelah tak mampu lagi bertanding,” kata Najmul.
Minimarket
Zohri juga menerima bantuan uang tunai dan aset usaha produktif minimarket Sodaqo dari Global Wakaf Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Kepada keluarga, ACT menyerahkan uang tunai Rp 25 juta serta aset minimarket Sodaqo senilai Rp 300 juta. Minimarket tersebut akan diberi nama Sadaqo Zohri.
Keluarga nampak terharu menerima semua bantuan yang terus mengalir bagi sang juara dunia dari Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
“Kami telah memikirkan akan memberi bantuan seperti apa yang pantas untuk Zohri, dan kami yakin pilihannya adalah aset minimarket Sadaqo, yang keuntungannya 10 juta per bulannya. Kami ingin agar setelah tak bertanding lagi, Zohri tetap hidup layak,” Kata Presiden ACT, Ahyudin.
Sambil menanti Zohri pulang ke kampung halamannya, pemerintah dan warga Lombok Utara menyiapkan sambutan untuk Zohri yang akan kembali setelah Asian Games.
https://regional.kompas.com/read/201...-akan-dibangun
Setelah menang, barulah rame2 semua sok mau ngasih bantuan. Gak beda pemerintah dan ormas2 gak jelas, sama2 cari muka
Pemerintah dan pemda2 sibuk mendirikan stadion sepakbola ratusan milyar sampe trilyunan, padahal sepakbola hanya memperebutkan 1 medali emas atau maksimal 2 jika ada sepakbola wanita.
Sementara olahraga2 yang bisa meraih banyak medali emas malah gak dianggap, cabor2 yang memperebutkan sedikitnya 10 medali emas di olimpiade 2016 ., :
- aquatic dan renang, 45 medali emas
- atletik , 47
- rowing, 14
- yudo, 14
- gulat , 18
- angkat berat , 15
- boxing, 13
- Canoeing, 16
- sepeda, 18
- anggar, 10
- gymnastic, 20
- menembak, 15
Dan pemda2 kita cuma sibuk bagi2 proyek konstruksi dan renovasi stadion sepakbola yang di asia tenggara aja masih susah jadi juara
Pantesan banyak anak2 muda yang doyan tawuran, karena orang2 muda indonesia tidak diajak untuk berolahraga untuk prestasi. Sebegitu banyaknya cabor, anak2 ribuan muda kita cuma dididik jadi supporter alay sepakbola