MAHAsiswa berbondong-bondong serentak membela HAK ASASI MANUSIA, dan meminta untuk reformasi. Sangat kompak, tidak takut mati dan berani membela hak semua orang di negeri ini, karena kala itu pemerintah dirasa tak adil.

Mereka semua siap melawan gencatan senjata para aparat, mulai dari bom asap, senjata api, hingga pentungan semua dianggap tak terasa, hingga berjatuhan korban jiwa demi membela kita

Sampai seperti ini, masih belum kah agan berfikir kita tuh tinggal enaknya aja? kita cuma perlu saring apa2 yang masuk lewat globalisasi.

Orang itu masih hidup, dia tergeletak sehabis gagal lari dari hasil kejar kejaran aparat. dan ketika dia mau berdiri dengan rapuh, aparat menendang kepala nya dengan keras. padahal kala itu (ketika dia mau berdiri, kepalanya sudah berdarah) ditambah lagi tendangan dari sepatu kerasnya aparat.

Eitsss, pasti beberapa dari agan yg baca ini bilang "lah ini kan emang jaman nya begitu, kalaupun jaman dulu era 90an ada alat secanggih sekarang, pasti orang-oragnya pun akan seperti kita".
Perspektif agan kali ini salah, mereka akan berani membela dirinya ketika benar dan mengaku salah ketika salah. Tidak seperti KEBANYAKAN di era sekarang ini, yang salah menjadi viral, yang benar ditutupi.

Okelah bermain hp dah jadi daily activity kita, tapi cobalah kita pakai untuk berkarya walau hanya di dunia maya. karena Indonesia sudah termasuk negara dengan pemakai internet yang besar.

asal karya nya yang make sense ya jangan kaya cabe cabe'ers t*k tok

Okey wait, ane gak pernah sampai tidur d kelas, paling banter juga "nguap". ngantuk doang, dan gak tidur. Maksud ane bukan ngeledek orang2 males, karena ane yakin jaman dulu pun pasti banyak yang males, tapi PLEASE... coba kita generasi sekarang yang udah enak, tinggal pake dan nikmatin aja, kok malah leha2 gitu. dulu pendidikan dan HAM diperjuangkan dengan darah dan ditukar dengan beberapa nyawa. Sekarang setelah mahasiswa dapat kebebasan dan kenyamanan itu, banyak di antara kita yang masih gak menghargai perjuangan mereka?