Ini merupakan kisah hantu wanita tua dari Malaysia. Ia digambarkan sebagai sosok wanita tua renta dengan rambut putih kusut dan baju lusuh. Matanya merah menakutkan dan membuat anak-anak menjerit.

Dalam versi lainnya, ia dikatakan tinggal di langit-langit rumah dan menunggu malam untuk menghantui penghuni yang sedang tidur.

Nenek gayung digambarkan sebagai sosok wanita tua renta yang suka berdiri di tepi jalan. Ia membawa segulung tikar dan sebuah gayung yang konon dipakai untuk memandikan jenazah yang akan dijadikan tumbal. Jika ada manusia yang mengajaknya berbicara, si nenek gayung akan mencabut nyawanya dalam beberapa hari.

Yang satu ini merupakan sosok setan yang dikenal dalam cerita-cerita rakyat Jepang. Setan ini biasa menyaru sebagai wanita tua karena memendam kebencian saat meregang nyawa.

Wanita yang meninggal sebagai karma atas perbuatan buruk yang dilakukannya juga diklaim akan berubah menjadi hantu ini. Karakter Onibaba kerap muncul dalam legenda, dongeng, dan teater masyarakat Jepang. Misalnya dalam kisah Momiji Densetsu dari Togakushi dan Suzuka Gozen.

Sosok inni sering muncul dalam cerita rakyat Rusia. Dikabarkan bahwa sosok ini hadir dalam wujud wanita tua yang terbang dengan alu besar dari kayu.

Baba Yaga hidul dalam hutan gelap. Ia diyakini suka mengganggu manusia. Malah Baba Yaga diketahui kerap memantrai manusia sampai kehilangan akal dan terjebak di hutan selamanya.

Ini merupakan sosok mistis dari cerita rakyat Inggris. Ia dikenal juga dengan nama berbeda di beberapa tempat, seperti Ginny, Jinny, Jeannie, atau Wicked Jenny.

Menurut ceritaa, ia memiliki kulit berwarna hijau dan gigi tajam. Dalam legedal lainnya dikatakan bahwa ia suka melahap anak-anak dan orang tua.

Brasil juga memiliki makhluk mitologi yang dinamakan Pisadeira. Makhluk ini digambarkan sebagai wanita bertubuh jangkung, renta, kurus, dan berkuku panjang kotor.

Rambutnya putih kusut, hidungnya panjang, matanya merah, dan giginya hijau yang terlihat jelas saat ia menyeringai. Dikatakan bahwa makhluk ini tinggal di atas atap, menunggu malam tiba untuk menginjak dada manusia yang terlelap. Apalagi mereka yang tidur dengan perut kekenyangan.