Kaskus

News

rinaldikarzaAvatar border
TS
rinaldikarza
Sumber Daya Kelautan Kita Melimpah, Tapi Baru Hanya Sedikit yang Dimanfaatkan
Sumber Daya Kelautan Kita Melimpah, Tapi Baru Hanya Sedikit yang Dimanfaatkan
Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP), Susi Pudjiastuti (Foto: KKP)

Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP), Susi Pudjiastuti mengatakan, Indonesia memiliki 71% wilayah lautan yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan ekonomi nasional. Namun sumber daya kelautan yang dimiliki hanya sedikit yang baru dimanfaatkan.

Hal ini diungkapkan Susi saat meresmikan organisasi Pandu Laut Nusantara di Gedung Minabahari III, KKP di Jakarta, Selasa (10/7).


“Sangat disayangkan jika kekayaan sumber daya kelautan yang kita miliki tidak dijaga. Karena dari dahulu, kita semua sudah didoktrin sebagai negara agrikultur. Bukan negara bahari yang seharusnya sudah ditanamkan sejak kecil,” ujar Susi dalam keterangan tertulis yang diterima Fakta.news di Jakarta, Rabu (11/7).


Untuk itu, Susi mengatakan, pencurian ikan dan berbagai tindak kejahatan perikanan, menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi Indonesia.

Dia menyebutkan, sebelum pemberatasan illegal fishing digalakan, masuknya kapal asing ke perairan Indonesia seperti menjadi hal yang lazim.

“Saya tidak tinggal diam. Saya coba bangun sinergi. Mulai dari negara tetangga, kepolisian, bea cukai. Kami cari aturan, lihat UU, tindak hukum, tenggelamkan, dan kemudian beritakan. Itu akan memberi efek jera,” tegasnya.

Pemberantasan Illegal Fishing Sebuah Langka Awal untuk Mengembalikan Kejayaan Sumber Daya Kelautan Indonesia

Namun demikian, Susi menilai, keberadaan kapal pencuri ikan bukanlah satu-satunya ancaman bagi sumber daya laut Indonesia, melainkan sampah plastik. Pasalnya, sampah plastik telah menjadi salah satu ancaman yang utama saat ini.

“Sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk memastikan sampah plastik tidak berakhir di laut. Kalau sampah plastik (micro plastic) dimakan oleh ikan, kemudian ikan dimakan oleh kita. Lalu bagaimana nilai kesehatannya? Bagaimana nilai jualnya? Itu juga harus dipikirkan bersama,” ucap Susi.

Susi juga mengatakan, pemberantasan illegal fishing yang ia galakkan itu adalah sebuah langkah awal. Saat ini, pihaknya membutuhkan peran serta masyarakat yang peduli akan laut, peduli akan lingkungan, kelestariannya.

Menurut dia, mengamankan laut Indonesia dari perusak dan pencuri ikan tidak hanya berhenti pada penenggelaman kapal pencuri ikan. Namun, kata Susi, KKP juga berkomitmen melanjutkan bersama komunitas-komunitas pecinta laut. Bekerja bersama memanfaatkan kekayaan dan keindahan laut Indonesia terutama dalam sektor pariwisata bahari.

“Pariwisata merupakan salah satu sektor utama penopang pembangunan ekonomi Indonesia. Dan wisata bahari memberikan kontribusi yang signifikan,” tutur Susi.

Dalam kesempatan itu, dihadapan 200 perwakilan komunitas pecinta laut, Menteri Susi juga mendeklarasikan berdirinya organisasi berbasis komunitas yang bernama Pandu Laut Nusantara.

Nantinya, kata Susi, seluruh anggota Pandu Laut Nusantara ini akan secara kolaboratif dan berupaya melindungi laut. Dengan bekerjasama dengan masyarakat sekitar dan stakeholder perikanan.

Kehadiran Pandu Laut Nusantara ini akan menjadi wadah bersama antara komunitas dengan pemerintah untuk bersama menjaga kelestarian laut. Ide pembentukkan organisasi ini diawali dari banyaknya komunitas pecinta laut yang memperjuangkan kelestarian alam beserta isinya.

“Ini akan menyatukan berbagai komunitas, dan tentu kami akan mengadakan aksi-aksi untuk berkontribusi pada kelestarian laut Indonesia,” paparnya.

Sumber

0
689
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan