- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Harga Telur Naik, Pengusaha Warteg Mengeluh 'Rakyat Bisa Mati Pelan-pelan'


TS
kongkalingkong.
Harga Telur Naik, Pengusaha Warteg Mengeluh 'Rakyat Bisa Mati Pelan-pelan'
Kenaikan harga telur di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan membuat pengusaha warteg di sekitar pasar mengeluh.
Hal ini yang dirasakan Aisyah, ia mengatakan kini harus menaikan harga lauk dari olahan telur sebesar seribu rupiah.
"Sekarang jadi 390 ribu sepetinya, jadi terpaksa dinaikkan," jelasnya.
Sama nasibnya dengan Aisyah, RS pengusaha warteg yang tidak ingin namanya disebutkan juga merasakan dampak dari kenaikan harga telur di pasar.
Namun, Ia belum berani menaikkan harga lauk yang ia jual.
"Nanti konsumen pada lari, kebanyakan (warteg) pada gitu juga enggak saya saja," ucap RS.
Ia mengatakan, dari tidak menaikkan harga lauknya mempengaruhi keuntungannya yang ia dapat perharinya.
"Ibaratnya ngurangin untung yang tadinya seribu jadi enam ratus, karena semua bahan lagi naik," ungkapnya.
Ia berharap agar pemerintah menstabilkan harga telur karena merugikan rakyat kecil.
"Jika harga terus naik, rakyat bisa mati pelan-pelan," ujarnya.
Pantauan TribunJakarta.com pada Selasa,(10/7/2018), harga telur ayam di Pasar Tebet Barat naik sejak 3 hari yang lalu menjadi 30 ribu/kg dari sebelumnya seharga 28 ribu/kg.
http://jakarta.tribunnews.com/2018/0...ti-pelan-pelan
upps rakyat sudah mengeluh

Hal ini yang dirasakan Aisyah, ia mengatakan kini harus menaikan harga lauk dari olahan telur sebesar seribu rupiah.
"Sekarang jadi 390 ribu sepetinya, jadi terpaksa dinaikkan," jelasnya.
Sama nasibnya dengan Aisyah, RS pengusaha warteg yang tidak ingin namanya disebutkan juga merasakan dampak dari kenaikan harga telur di pasar.
Namun, Ia belum berani menaikkan harga lauk yang ia jual.
"Nanti konsumen pada lari, kebanyakan (warteg) pada gitu juga enggak saya saja," ucap RS.
Ia mengatakan, dari tidak menaikkan harga lauknya mempengaruhi keuntungannya yang ia dapat perharinya.
"Ibaratnya ngurangin untung yang tadinya seribu jadi enam ratus, karena semua bahan lagi naik," ungkapnya.
Ia berharap agar pemerintah menstabilkan harga telur karena merugikan rakyat kecil.
"Jika harga terus naik, rakyat bisa mati pelan-pelan," ujarnya.
Pantauan TribunJakarta.com pada Selasa,(10/7/2018), harga telur ayam di Pasar Tebet Barat naik sejak 3 hari yang lalu menjadi 30 ribu/kg dari sebelumnya seharga 28 ribu/kg.
http://jakarta.tribunnews.com/2018/0...ti-pelan-pelan
upps rakyat sudah mengeluh


0
4.5K
53


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan