Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

awanbiru308Avatar border
TS
awanbiru308
Rakyat Suruh Nelor Sendiri?

RABU, 11 JULI 2018 , 08:38:00 WIB

RMOL. Harga telor ayam terus merangkak naik. Di beberapa daerah harganya menembus Rp 30 ribu per kilogram. Netizen ribut. Ada juga yang berkelakar: kalau harga mahal begini, apa warga disuruh nelor sendiri?

Di sejumlah pasar di Jakarta, di antaranya Pasar Kebayoran Lama, Palmerah dan Kramat Jati, harga telor berkisar Rp 28 ribu hingga Rp 32 ribu per kg. Menurut seorang pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Endah, harga telor terus merangkak setelah Idul Fitri. Mulai dari Rp 26 ribu hingga Rp 30 ribu. Bahkan, beberapa pedagang menjual telor Rp 32 ribu per kg.

Apa yang menyebabkan harga telor naik? Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita malah mengkambinghitamkan kenaikan harga pakan. "Jadi karena bahan pakan tinggi," ujarnya saat ditemui di Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), kemarin.

Ketua KPPU Kurnia Toha berjanji akan mendalami dan mencari tahu penyebab kenaikan tersebut. Salah satunya, kemungkinan adanya kartel. "Akan kami lihat terus kenapa masih tinggi, harusnya sudah turun. Laporan masyarakat menjadi penting karena yang merasakan langsung kenaikan. Kami dalami dan staf kami turun ke pasar memantau, ada apa ini?" tegasnya.

Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman mengatakan, kenaikan harga pakan dipengaruhi naiknya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah. Beberapa bahan baku ternak seperti bungkil kedelai, tulang dan daging masih diimpor. Bungkil kedelai naik dari Rp 5.200 per kg menjadi Rp 7.600 per kg. Kemudian daging dan tulang dari Rp 7.900 per kg menjadi Rp 8.500 per kg. "Dolar AS masih tinggi, kan kita bahan bakunya sebagian besar komponen dari impor jadi pasti naik. Dolar sebelumnya Rp 13.100 jadi Rp 14.500," tuturnya. Pakan ternak pun naik dari semula Rp 6.700 hingga Rp 6.800 per kg menjadi Rp 7.100 hingga Rp 7.200 per kg.

Kenaikan harga telor ini menuai reaksi dari netizen. Kebanyakan dari mereka nyinyir dengan kenaikan tersebut. "Harga telur mahal. Biasanya yang sudah-sudah, menteri kabinet Presiden Jokowi bakal menyarankan yang anti mainstream, misalnya warga disuruh bertelor sendiri. Ingat aja dulu Mendag sama Mentan waktu harga cabe sama daging mahal," kicau @ AlsNugrahaa.

"Mungkin ayam-ayam mulai ikut-ikutan stress lihat negara ini, jadi agak sulit bertelur. Pasokan telur agak berkurang. Mudah-mudahan kita gak disuruh bertelur sendiri kalau protes soal harga telur ke Mendag," cuit @ florielicious serupa dengan @sakhroniahmad1. "Telor biasanya di bawah Rp 20 ribu, kini tembus Rp 30 ribu per kilo. Jangan tanya menteri, nanti disuruh bertelor sendiri," cuitnya.

Akun @jacksuketi juga lagi nunggu menteri menyarankan rakyat disuruh bertelur sendiri seperti pernyataan pejabat yang sudah-sudah menanggapi mahalnya harga bahan pokok. "Harga daging mahal, disuruh makan keong sawah. Harga cabe mahal, disuruh tanam sendiri. Harga telur ayam mahal, disuruh bertelur sendiri. Nanti kira-kira statemen kayak begitu gak ya?" kicaunya

Sekadar mengingatkan, Januari 2017 saat harga cabe rawit merah menembus Rp 90 ribu per kg, Mendag Enggar menyarankan masyarakat menanam cabe sendiri. "Tanam sendiri cabe, kita ada solusi yang tidak ilmiah," ujarnya saat itu.

Enggar juga pernah menyarankan masyarakat tak memakan bawang ketika harganya naik menjadi Rp 60 ribu per kg pada April 2017. "Tidak usah makan bawang putih, gampang kan?" selorohnya.

Yang juga tak kalah nyeleneh adalah Mentan Andi Amran Sulaiman. Dia memberi solusi bagi masyarakat untuk mengganti daging sapi yang harganya mahal. Ganti dengan apa? Keong sawah alias tutut.

"Jangan salah keong sawah itu protein tinggi, lebih bagus dari daging. Apalagi daging mahal," ujar Amran, 4 Desember 2017 saat inspeksi dadakan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Pernyataan Amran sontak mengundang tawa seisi ruangan pertemuan PT Food Station Cipinang.

Meski demikian, ada netizen yang menilai kenaikan harga telor wajar. "Ga naik cuma penyesuaian, cuma sedikit beda harganya, beli quota aja bisa, di negara lain juga tinggi, ternak ayam sendiri," kicau @mapunk121. ***

http://ekbis.rmol.co/read/2018/07/11...elor-Sendiri--

ngurusin hal receh gini aja masih blom mampu masih ngotot mau dua periode emoticon-Big Grin
0
2.7K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan