Oke, sebelumnya ane punya beberapa syarat / batasan dalam pembahasan di thread ini supaya tidak melebar kemana mana

1. Alien Datang bukan dengan tujuan menghancurkan bumi, melainkan untuk invasi.
2. Alien datang dengan armada tempur (seperti piring terbang UFO yang sering digambarkan orang-orang)
3. Tidak ada kemampuan komunikasi antara manusia dengan Alien
4. Tidak ada senjata biologis pemusnah massal dalam persenjataan alien
5. Perang Total tidak terelakkan

Kalau sudah paham syaratnya mari kita lanjutkan pembahasan mengenai strategi dan skenario terbaik bumi untuh melawan invasi alien

Selama adanya sejarah, jika terjadi sebuah kontak antara peradaban yang lebih superior (unggul) dengan peradaban yang inferior. Pasti akan terjadi sebuah kerugian bagi peradaban yang lebih inferior. Contohnya:

1. Bangsa Spanyol dengan penduduk asli Amerika Tengah
2. Imigran Inggris (Amerika) dengan penduduk asli amerika utara (Indian)
3. Bangsa Belanda dengan Indonesia.

Berangkat dari asumsi itu, topik invasi alien telah menjadi permasalahan global dimana sudah pasti alien yang akan datang telah melakukan perjalanan Interstellar dan memiliki teknologi peradaban yang lebih tinggi daripada manusia. Kita manusia sebagai bangsa dengan peradaban yang lebih inferior.

Dari situ muncullah sebuah gagasan untuk melakukan strategi Gerilya yang telah disusun secara TOP SECRET oleh negara-negara besar yaitu

"Harrasment and Delay"

Dengan kata lain, manusia akan berusaha membuat invasi itu bagi alien menjadi invasi yang melelahkan, menyakitkan, dan menguras seluruh perbekalan mereka. Sehingga Alien akan mempertimbangakn ulang untuk melanjutkan invasinya.

Kemudian rencana utama itu dibagi menjadi beberapa fase yang berurutan sebagai berikut

KESLER SYNDROME

Kesler syndrome adalah keadaan luar angkasa di sekitar atmosfer bumi yang penuh dengan sampah luar angkasa atau puing puing dari satelit yang sudah nonaktif. Diperkirakan sebanyak 2000 satelit mengorbit bumi dan 600.000 sampah luar angkasa mengelilingi bumi dengan kecepatan beberapa Km/detik. Tabrakan kecil karena Puing puing dengan kecepatan seperti itu telah menyebabkan hancurnya setidaknya 1 satelit aktif tiap tahunnya walaupun hanya sebesar bongkahan batu

Kesler Syndrome ini bertujuan untuk memperbesar resiko pesawat Alien untuk rusak saat memasuki atmosfer bumi. Apalagi puing-puing ini dapat ditambah dengan meluncurkan rudal balistik ke angkasa yang memuat fragmentasi kecil yang dapat berjumlah milyaran

ANTI-BALISTIC MISSILE

Ketika pesawat alien memasuki atmosfer bumi, diperkirakan komunikasi mereka akan terputus karena adanya lapisan plasma akibat gesekan pesawat berkecepatan tinggi dengan atmosfer, sama seperti yang terjadi ketika asteroid terbakar habis memasuki bumi atau pesawat ulak alik dari angkasa luar turun ke bumi.



Inilah saat paling tepat untuk menembakkan berbagai macam Anti-balistic missile seperti THAAD (terminal high altitude area defense system) milik amerika yang biasa digunakan untuk mencegat serangan nuklir sebelum memasuki atmosfer dalam bumi

SCORCHED EARTH

Jika Fase kedua kurang efektif, maka opsi ketiga ini akan jadi opsi yang cukup riskan bagi manusia, yaitu dengan meledakkan dan menembakkan senjata nuklir yang ada di berbagai belahan dunia untuk menciptakan kondisi Nuclear Winter.

Nuclear winter merupakan kondisi turunnya suhu bumi secara drastis akibat asap hasil ledakan bom nuklir secara global. Sebaran asap ini akan menutupi cahaya matahari dan implikasinya adalah turunnya suhu global.



Dengan opsi ini, manusia berharap supaya alien tidak lagi tertarik dengan bumi karena kondisinya yang buruk tidak sesuai dengan harapan mereka. Opsi ketiga ini memang adalah pilihan yang merugikan kedua pihak, namun dapat menggagalkan rencana invasi.

Analogi sederhananya seperti saat tahun 1946 di peristiwa "Bandung Lautan Api"

GUERRILLA WARFARE

Pertahanan terakhir adalah dengan membuka semua gudang senjata dan suplai kepada masyarakat sipil, dengan harapan dapat bertahan hidup.

Militer tidak lagi bergerak secara nasional melainkan secara lokal dengan pimpinannya dapat membuat keputusan prerogatif untuk keselamatan lokal. Militer akan menghindari kota kota besar dan mundur ke pedalaman, karena sudah jelas bahwa kota besar merupakan target strategis dari invasi.



Cara ini, sama seperti yang digunakan Afghanistan ketika Amerika serikat dan USSR menginvasi negara mereka. Strategi ini mengakibatkan beban ekonomi dan politik di akhir invasi menjadi penyebab kedua negara super power itu untuk menarik mundur invasi mereka

Sumur 1
Sumur 2
Sumur 3
Sumur 4