Politisi senior, MS Ka’ban mengatakan bahwa lemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar belakangan ini membuat khawatir bangsa dan Negara. Bahkan lemahnya Rupiah terhadap Dolar ia analogikan seperti kekhawatirannya atas teroris.

“Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) perlu meneliti nasionalisme Rupiah. Kenapa Rupiah semakin radikal dan menimbulkan kerisauan, ketakutan berdampak luas terhadap existensi NKRI, bukankah anjloknya rupiah terhadap US Dolar merupakan currency terorism. So pasti ada yang meraih gain besar dalam situasi ini,” katanya, Kamis, 5 Juli 2018, melalui akun Twitter pribadi miliknya.

Joko Widodo dianggapnya sudah mentok ambil kebijakan sehingga nilai tukar Rupiah melemah. “Sepertinya PYM Presiden Jokowi kehabisan kebijakan untuk meringankan beban rakyat dari ‘kegedubrakan’ Rupiah terhadap Dolar. Padahal dalam setiap kesulitan ada kemudahan.”

Ia pun memberikan contohnya akibat Rupiah lemah terhadap Dolar yaitu para petani sawit yang akan dibayar murah. Juga termasuk membuka jalan bagi para eksportir sawit.

“Rupiah makin nelongso, ekportir sawit panen, rupiah berlipat ganda tapi sawit rakyat dibayar murah, padahal petani sawit sedang trek. BBM naik naik ke puncak ubun-ubun, sebentar lagi pendaftaran siswa baru, bayar, bayar lagi, gumunan petani sawit.”

kolam

gimane itu bong
dolar udah ikut2an paham radikal anti pancasila
anti bhineka anti kobokan pro teroris