Kali ini gw mau membahas mengenai pengalaman gw selama kerja di Filipina. Filipina sendiri memiliki lingkungan yang hampir sama dengan Jakarta dimana kemacetan menjadi pemandangan tidak lazim. Namun, kesulitan ekonomi disini terasa sekali untuk penduduk lokal yang tidak heran akhirnya menjerusmukan wanita-wanita muda untuk menjajakan diri secara tidak langsung. Gw kepingin berbagi pengalaman gw mewawancara salah satu wanita muda berumur 19 tahun yang menjajakan dirinya berkedok "massage happy ending".

Sebelum kerja di Filipina, gw sempat bekerja di Malaysia selama beberapa tahun. Di Malaysia sendiri, agan-agan akan punya banyak media sosial untuk chating. Misalnya, whatsapp untuk keseluruhan, tapi apabila agan-agan punya teman Chinese lokal, mereka lebih suka wechat, kalau Vietnam suka viber, Filipina suka Messenger dan Indonesia pakai semua, seperti gw yang punya banyak teman... 

Singkatnya, pas gw pindah ke Manila, gw masih punya wechat dong, dan disuatu senja yang sejuk dengan pemandagan apartment yang indah dengan mentari terbit, gw dapat pesan dari nearby friend, agan-agan yang pakai wechat pasti tahu ini. Yang nggk tahu, nanya om google saja.. Haha



Karena gw baru disini, dan sering juga baca thread tentang scam di Filipina, jadinya gw hati-hati sekali namun sangat penasaran. Kenapa? Salah-salah yang ngetok pintu apartment agan adalah banci. Haha. Yah, mereka banci disini soal di foto minta ampun, agan-agan bisa tertipu.

Setelah beberapa bulan disini dan karena gw suka mencari tahu dan ingin menulis thread ini, akhirnya gw mencoba untuk memesan seorang pemijat atau yang disini mereka sebut masseuse. Setelah mecari-cari, akhirnya gw dapat yang bisa dipercaya. Ini gw dapat lewat fitur nearby friend, lalu gw mulai chat pihak penawar. Messause akan di tawarkan oleh Mama San atau Papa San yang hampir sama dengan germo di Indonesia.

 Gw - - -  Messause - - - PHP (Philippine Peso - Mata Uang Philippine)

 add a nearby friend (Hi ...) -- percakapan basa-basi
 friend accepted (Hi Sir, want massage? - Halo Tuan, ingin pijit?) Disini customer/ tamu pria dipanggil "Sir" dan perempuan dipanggil "Ma'am"
 What kind of massage? - Pijit seperti apa?
 Back massage, Sir - Pijit punggung tuan
 Any other service? - Ada layanan lain g?
 We offered back massage, swedish massage, body to body, scrub massage - Kami melayani pijit belakang, pijit swedish, tubuh ke tubuh dan pijit scrub
- - - Penjelasan - - -

• Back Massage - pijit punggung/ bagian belakang tubuh (PHP800/ 2jam atau sekitar Rp208,000.- dengan kurs PHP1 = Rp260) Cukup murah menurut gw. Secara gaji sudah bolehlah untuk bersenang-senang. Ahaay.
  
• Swedish Massage - hampir sama dengan back massage (PHP800/ 2jam)
  
• Body to body - Pijit yang menindih tubuh; Yan gini agan dan pemijit harus tanpa busana... yeaay... haha (PHP2,000 atau sekitar Rp520,000 untuk 2jam)
  
• Scrub Massage - Agan di mandiin setelah selesai pijit (PHP3,000 atau sekitar Rp780,000 untuk 3jam).
  

 Ok, I want back massage only - Ok, saya mau back massage saja
 Please, select which one you want sir, then I send her to you - Silahkan pilih yang tuan mau dan akan saya kirim ke tempat tuan.

Setelah pesan yang gw mau, mereka langsung minta alamat apartment, nomor unit dan nama gw untuk proses registrasi pas di pintu masuk apartment. Terus pembayaran akan dilakukan secara COD (cash on delivery), setelah pakai baru agan-agan bayar. Setelah menanti 30menit, massause yang gw pesan datang. Gw tunggu di lobby apartment gw.



Nama: Cindy
Umur: 19th

Disinilah gw mulai untuk mewawancara dia. Dia sendiri bingung padahal udah mau siap-siap pelayanan. Haha.
Bahasa Inggris dia termasuk bagus. Berikut ini wawancara gw sama Cindy (C). Gw rangkum dalam Bahasa Indonesia saja biar tidak ribet.

Gw: Apa kabar?
C: Baik.
Gw: Kamu cantik juga.
C: Terima kasih.
Gw: Kamu tidak usah pijit saya, karena saya hanya ingin wawancara saja untuk keperluan menulis.
C: Beneran tidak apa-apa? Kalau bos saya tahu bisa dimarahin.
Gw: Ya, bos kamu tidak akan tahu kalau kamu tidak buka mulut. Lagipula saya juga tidak akan melapor dia.
C: Baik. Terima kasih.
Gw: Cindy, kamu berasal dari Manila atau dari propinsi?
C: Saya berasal dari Palawan.
Gw: Umur kamu berapa tahun?
C:19th.
Gw: (Buset, muda banget). Terus sudah berapa lama kerja beginian?
C: 1 tahun lebih.
Gw: Bagaimana kamu bisa kerja seperti ini?
C: Gw dapat info dari teman gw yang juga kerja di tempat yang sama.
Gw: Oh. Btw, maaf yah. Apa orang tua kamu tahu pekerjaan kamu seperti ini?
C: Orang tua nggk tahu.
Gw: (Jujur gw sedih sekali). Terus, kenapa kamu mau kerja seperti ini?
C: Keluarga saya terlalu susah untuk memenuhi kebutuhan dan akhirnya saya memutuskan menjadi seperti ini.
Gw: Kamu punya mimpi apa untuk masa depan kamu?
C: Gw mau jadi guru.
Gw: Oh bagus. Kamu pernah kuliah?
C: Pernah. Tapi berhenti karena tidak punya biaya.
Gw: Terus?
C: Gw sekarang kerja sambil menabung. Suatu waktu gw mau berhenti.
Gw: Eh, boleh nanya pengalaman selama kamu kerja sebagai massause?
C: Gw pernah dapat om yang baik.
Gw: Oh yah?
C: Iya, om-nya bayarin PHP20,000 (Rp. 5,2jt).
Gw: Wow. Banyak juga.
C: Tapi, pas dia pesan saya lagi, saya nggak mau lagi.
Gw: Lho, kenapa? Banyak tuh dia ngasih. Orang mana?
C: Iya. Dia orang lokal. Gw g mau, karena menurut gw itu uang yg terlalu banyak hanya untuk 2jam saja.
Gw: Tapi kan kamu "kerja".
C: Gw terlalu kotor untuk menerima uang sebanyak itu. Mungkin itu uang kerja keras dia.
Gw: (Disini gw agak sedikit terdiam). Kamu jangan bilang seperti itu. (Gw nggk bisa bilang dia kotor hanya karena kerjaan dia).
C: Jadi sekalipun gw begini, tapi gw punya batasan juga.
Gw: Oh, Ok. Pernah nggk ada yang kasar ke kamu?
C: Nggk pernah. Cuma gw pernah nolak pesanan karena gw pernah kerja 12jam tanpa henti.
Gw: (Wow, dalam hati gw nih anak cabe rawit juga.. haha). Lagi rame yah?
C: Iya, banyak yang pesan.
Gw: (Disini gw coba untuk melakukan penawaran langsung ke dia dan mencari tahu lebih mengenai bisnis ini.) Cindy, kan saya pesan paket yang PHP800. Apa kamu menawarkan "happy ending?" (bahasa halus untuk make love).
C: Iya.
Gw: Berapa harganya?
C: PHP2,000
Gw: Wah, Ok. Itu semua buat kamu?
C: Tidak, buat Bos saya.
Gw: (Ini celah untuk nego, gan) Gini deh, kan bos kamu tahu gw pesan yang PHP800. Kamu diam saja. Gw ngasih kamu PHP2000, dengan rincian PHP800 untuk bos kamu dan PHP1200 untuk kamu. Gimana? Kamu nggk usah bilang dia, gw juga nggk bilang dia.
C: OK, boleh.
Gw: 2jam kan yah?
C: Iya.

Wah ternyata jauh lebih murah daripada di Indonesia setahu gw. Gw ingat teman gw pernah cerita untuk sekelas Hotel Klasik dengan wanita umuran 25-30 sekitar Rp350rb atau sekitar PHP1350/ sekali main (sekali "keluar"). Yang mana kalau agan cepat, yah bisa jadi cuma 10min atau bahkan kurang. Haha. Mentok-mentok 1jam kalau ada dialognya. Hahaha. Nah, ini cuma PHP1200 atau Rp312rb dan 2jam lagi. Berapa gaya tuh?



Ok lanjut ke obrolan gw sma Cindy.

Gw: Apa harus pakai kon*dom?
C: Iya.
Gw: Wah, gw nggk punya.
C: Tenang, saya bawa kok.
Gw: (Buset.. mantap banget). Wah, persiapannya mantap.
C: Iya, karena kadang permintaan seperti itu selalu ada.
Gw: Kamu pernah dapat client darimana saja?
C: USA, China, Jerman dan Filipina.
Gw: Wah, USA dan Jerman kelas berat dong.
C: (tertawa kecil).
Gw: (Yeh, ketahuan mukanya). Yah sudah, sepertinya ini bukan waktu gw itu "melakukan" itu. Karena tujuan gw hanya untuk wawancara saja. Namun, kamu akan tetap saya beri PHP2000.
C: wah, baik sekali.
Gw: Ok Cindy, terima kasih atas waktunya. Kamu bisa kembali ke tempat kamu. (Sembari memebri PHP2000).

Well, ekonomi disini susah. Kalau agan-agan punya PHP1000 saja sudah bisa makan 1 minggu dan itu cukup banyak juga. Setiap sore menjelang malam, penawaran seperti ini selalu datang. Apalagi malam minggu, semakin menggila.

Nih, gw beri beberapa foto-foto massause yang lokal dan impor. Yang impor bisa sampai PHP5000-PHP7000/ atau Rp1.3jt-1.8jt/2jam. Nah, kalau agan-agan beruntung, agan bisa dapat PHP5000 untuk overnight bahkan gw pernah di tawar three some dengan budget PHP6000 overnight (cewek umur 21th dan dia yg nyari cewe 1 lagi). Murah menurut gw.

Nantikan saja thread ane mengenai kisah lainnya seputar massause di Filipina.