Bagi kamu yang sekarang duduk di bangku kelas 3 SMA, pasti topik yang sedang hangat dibicarakan di kelas adalah ‘langkah yang diambil setelah lulus sekolah’. Sebagian dari kamu memutuskan untuk bekerja dan ada juga yang memutuskan untuk kuliah. Bagi kamu yang memutuskan untuk kuliah, baik itu niat sendiri atau dorongan orangtua, pertimbangkan 3 hal berikut sebelum memilih jurusan di perguruan tinggi yang kamu pilih.
1. kemampuan

Kemampuan adalah hal yang harus dipertimbangkan untuk memilih jurusan ketika mendaftar ke suatu perguruan tinggi. Bayangkan saja, 4 tahun kita harus menggeluti bidang tersebut dan lulus dengan kondisi ‘mampu’. Ya, mampu untuk menggunakan ilmu yang didapat di luar kampus, yaitu dunia pekerjaan dan masyarakat. Maka dari itu, pilihlah jurusan yang sesuai dengan kemampuan kamu. Jangan terlalu terobsesi dengan ucapan orang-orang: “Ah tenang aja, kuliah itu dimulai dari “0” kok.” dan “Tujuan kita kuliah kan buat belajar, kalau udah mampu ya ngapain kuliah?”. Saya tidak mengatakan salah untuk dua statementtersebut. Tetapi, kuliah itu tidak seindah FTV yang kerjaannya hanya pacaran dan tiba-tiba mendapatkan IPK 4,0. Sangat tidak mungkin, kecuali kamu jenius dari lahir.
Baik, kembali lagi tentang kemampuan. Menurut saya, pendapat yang menyatakan bahwa kuliah dimulai dari “0” itu kurang tepat. sebagai contoh, jika kamu memilih jurusan sastra Inggris atau pendidikan bahasa Inggris, sangat tidak mungkin di pertemuan pertama dosen menjelaskan vocabulary anggota tubuh atau ucapan selamat pagi, siang, sore, dan malam. Jika kamu memilih jurusan matematika murni atau pendidikan matematika, tidak mungkin diajarkan kembali penjumlahan mendasar. Di jurusan yang kamu pilih, setidaknya ada kemampuan dasar yang bisa memumpuni dirimu untuk lulus maksimal 4 tahun. Pastinya kamu tidak mau menghabiskan waktu lebih dari 4 tahun untuk kuliah, kan? Pikirkan terlebih dahulu sebelum melangkah, jangan sampai setelah 5 semester kamu pindah jurusan karena merasa kesulitan. membuang waktumu yang berharga, bukan?
2. Minat

Mampu belum tentu minat. Ya, sebagai contoh, meskipun kamu mampu untuk berbicara bahasa Inggris tetapi kamu tidak minat untuk mempelajarinya lebih jauh, kamu tidak harus memilih jurusan yang berbau bahasa Inggris. Kamu pun harus jatuh cinta dengan jurusan yang akan diambil. Jika sudah berminat dan jatuh cinta, materi kuliah sesulit apapun, kamu akan mengerti dan menikmatinya. Sebaliknya, jika kamu hanya mampu tetapi tidak menyukainya, kamu akan merasa malas baik sekadar mendengarkan penjelasan dosen di kelas atau untuk mengerjakan tugas-tugas yang semakin hari semakin menumpuk.
3. Akreditasi Jurusan

Akreditsai juga tidak kalah penting sebagai bahan pertimbangan untuk kuliah. Selain akreditasi kampus, jurusan pun harus memiliki akreditasi yang bagus. Usahakan kamu memilih jurusan yang terakreditasi “A” dan minimal “B”. Sebab, setelah lulus kuliah kamu harus bekerja dan saingan untuk mencari pekerjaan bukan hanya satu kelas atau satu kampus. Selain kemampuanmu, akreditasi jurusan dan kampus pun ikut andil sebagai backgrounddiri kamu yang menjadi bahan penilaian di inastansi tempat kamu melamar pekerjaan.