- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
"Tang Taizong" Kaisar Dinasty Tang


TS
liamonters
"Tang Taizong" Kaisar Dinasty Tang

Tang Taizong
Taizong (nama lahir, Li-Shimin, 598-649M, menjadi kaisar tahun 626-649M) adalah kaisar kedua dari Dinasti Tang dan dianggap sebagai salah satu kaisar terhebat dalam sejarah Tiongkok karena reformasinya terhadap sistem pemerintahan, hukum, toleransi beragama, serta kemakmuran yang dinikmati oleh negeri Tiongkok di bawah pemerintahannya. Taizong juga menjadi standard keberhasilan bagi para kaisar di dinasty Tang setelahnya maupun dinasty-dinasty pengganti Tang. Kelak kaisar Tang Xuanzong juga mengikuti pola keberhasilan dari Taizong sehingga ia sering disebut sebagai "Taizong kecil".
Taizong adalah putra kaisar pertama Dinasti Tang, Gaozu (618-626 CE) saat itu ia menjadi salah satu Jendral pasukan ayahnya yang sukses membantu ayahnya menggulingkan dinasty Sui yang sudah korup dan bobrok (589-618 M). Taizong memperoleh tahta suksesi setelah ia menghabisi saudara-saudaranya yang memiliki hak waris atas kekaisaran. Namun demikian, ia membuktikan dirinya adalah seorang penguasa yang hebat dan aibnya tertutup oleh keberhasilannya dalam memerintah kekaisaran Tang.
Spoiler for Li Shi Min sebelum naik Tahta:
Li Shi Min 'Qin Wang"
Nama lahir Taizong adalah Li Shi min, ia lahir pada tahun 598 M di Provinsi Shaanxi, dia adalah putra kedua Li-Yuan. Li-Yuan sendiri adalah Adipati Tang dan sekaligus seorang jenderal Dinasti Sui yang saat itu sedang dalam keadaan terpuruk karena korupsi yang tidak terkendali. Pada tahun-tahun terakhir dinasty Sui, kaisar terakhir dinasty Sui menghabiskan kas perbendaharaan kekaisaran untuk kegiatan kampanye militer, sementara itu mengabaikan kebutuhan rakyat. Li-Yuan kemudian bergabung dengan para pemberontak untuk memimpin pemberontakan dengan tujuan menggulingkan Dinasti Sui dan menjadikan dirinya sendiri sebagai Gaozu, kaisar pertama Dinasti Tang.

Menurut catatan biografi pribadi tentang kaisar Taizong, perannya sangat besar dalam aspek yang paling penting dari kemenangan Tang karena ia memberikan taktik yang jitu untuk ayahnya. Taizong adalah seorang ahli strategi dan pemimpin karismatik yang brilian, kontribusinya terhadap perang melawan Sui maupun pemberontak lain dihargai oleh ayahnya dengan cara menjadikan dia Qin Wang, Adipati negeri Qin. Sebagai Qin Wang, ia sekali lagi berhasil menghancurkan perlawanan yang ingin menghancurkan kekuasaan Gaozu serta juga ia berhasil menstabilkan keadaan negara yang saat itu masih dilanda perang saudara.
Gaozu sendiri adalah kaisar yang bijak, hal itu tercermin dari kebijakan-kebijakan terbaik dari Dinasti Sui dilanjutkannya, serta berhasil menegakan keadilan di kekaisaran. Gaozu juga mengimplementasikan praktik birokrasi yang efektif, yang kemudian disempurnakan oleh Taizong dan hingga hari ini masih digunakan di China modern. Meskipun Gaozu memerintah dengan baik, Li shimin lah yang kelak akan menjadi lebih populer di kalangan rakyat karena tindakan militernya yang efektif terhadap sisa sekutu dinasty Sui, namun hal ini membuat saudara-saudaranya merasa khawatir. Qin Wang saat itu hanyalah pangkat adipati, bukan penerus tahta, walau begitu kakak laki-lakinya, Li-Jiancheng merasa khawatir bahwa Li shimin mungkin akan mencoba untuk merebut gelarnya sebagai pewaris tahta sehingga Li-Jiancheng berkomplot dengan saudara-saudaranya yang lain untuk membunuh Li shimin.

Gaozu tampaknya tidak menyadari perselisihan anak-anaknya dan terus memerintah dengan tenang. Disaat yang sama ia menciptakan Kode Hukum Tang pada tahun 624 M yang terus digunakan oleh dinasti-dinasty berikutnya dan bahkan diadopsi oleh negara-negara lain seperti Jepang, Korea, dan Vietnam. Dia juga mereformasi peraturan aristokrasi untuk mencegah pajak yang berlebihan kepada para petani dan mendistribusikan kembali tanah untuk digarap. Sementara dia sibuk mengurus negara, anak-anaknya menciptakan berbagai plot untuk saling menyingkirkan satu sama lain dan mengamankan suksesi yang sah. Li shimin diberitahu tentang rencana jahat saudara-saudaranya dan ia memberitahukan hal itu kepada ayahnya, namun ayahnya hanya menegur dan menasihati anak-anaknya serta menyalahkan para pejabat dan pembantu yang melayani anak-anak mereka.
Nama lahir Taizong adalah Li Shi min, ia lahir pada tahun 598 M di Provinsi Shaanxi, dia adalah putra kedua Li-Yuan. Li-Yuan sendiri adalah Adipati Tang dan sekaligus seorang jenderal Dinasti Sui yang saat itu sedang dalam keadaan terpuruk karena korupsi yang tidak terkendali. Pada tahun-tahun terakhir dinasty Sui, kaisar terakhir dinasty Sui menghabiskan kas perbendaharaan kekaisaran untuk kegiatan kampanye militer, sementara itu mengabaikan kebutuhan rakyat. Li-Yuan kemudian bergabung dengan para pemberontak untuk memimpin pemberontakan dengan tujuan menggulingkan Dinasti Sui dan menjadikan dirinya sendiri sebagai Gaozu, kaisar pertama Dinasti Tang.

peta pemberontakan di penghujung dinasty Sui
Menurut catatan biografi pribadi tentang kaisar Taizong, perannya sangat besar dalam aspek yang paling penting dari kemenangan Tang karena ia memberikan taktik yang jitu untuk ayahnya. Taizong adalah seorang ahli strategi dan pemimpin karismatik yang brilian, kontribusinya terhadap perang melawan Sui maupun pemberontak lain dihargai oleh ayahnya dengan cara menjadikan dia Qin Wang, Adipati negeri Qin. Sebagai Qin Wang, ia sekali lagi berhasil menghancurkan perlawanan yang ingin menghancurkan kekuasaan Gaozu serta juga ia berhasil menstabilkan keadaan negara yang saat itu masih dilanda perang saudara.
Gaozu sendiri adalah kaisar yang bijak, hal itu tercermin dari kebijakan-kebijakan terbaik dari Dinasti Sui dilanjutkannya, serta berhasil menegakan keadilan di kekaisaran. Gaozu juga mengimplementasikan praktik birokrasi yang efektif, yang kemudian disempurnakan oleh Taizong dan hingga hari ini masih digunakan di China modern. Meskipun Gaozu memerintah dengan baik, Li shimin lah yang kelak akan menjadi lebih populer di kalangan rakyat karena tindakan militernya yang efektif terhadap sisa sekutu dinasty Sui, namun hal ini membuat saudara-saudaranya merasa khawatir. Qin Wang saat itu hanyalah pangkat adipati, bukan penerus tahta, walau begitu kakak laki-lakinya, Li-Jiancheng merasa khawatir bahwa Li shimin mungkin akan mencoba untuk merebut gelarnya sebagai pewaris tahta sehingga Li-Jiancheng berkomplot dengan saudara-saudaranya yang lain untuk membunuh Li shimin.

Insiden gerbang Xuanwu
Gaozu tampaknya tidak menyadari perselisihan anak-anaknya dan terus memerintah dengan tenang. Disaat yang sama ia menciptakan Kode Hukum Tang pada tahun 624 M yang terus digunakan oleh dinasti-dinasty berikutnya dan bahkan diadopsi oleh negara-negara lain seperti Jepang, Korea, dan Vietnam. Dia juga mereformasi peraturan aristokrasi untuk mencegah pajak yang berlebihan kepada para petani dan mendistribusikan kembali tanah untuk digarap. Sementara dia sibuk mengurus negara, anak-anaknya menciptakan berbagai plot untuk saling menyingkirkan satu sama lain dan mengamankan suksesi yang sah. Li shimin diberitahu tentang rencana jahat saudara-saudaranya dan ia memberitahukan hal itu kepada ayahnya, namun ayahnya hanya menegur dan menasihati anak-anaknya serta menyalahkan para pejabat dan pembantu yang melayani anak-anak mereka.
Quote:
Spoiler for Kebijaksanaan Kaisar Taizong:
Toleransi beragama dan kebijaksanaan Taizong

Salah satu hal pertama yang dilakukan Taizong adalah mengangkat juru tulis untuk mencatat kebangkitan dan kejatuhan Sui Dinasti dan bagaimana dia telah berkontribusi dalam mendirikan Dinasti Tang. Dalam sejarah versi Taizong, dia menjadi kekuatan di belakang ayahnya selama ini, hal itu bukanlah isapan jempol belaka karena kemudian, ia membuktikan dengan menjadi kaisar yang lebih hebat daripada ayahnya. Pada tahun 630M, ia mengalahkan suku Goturks dan mengambil kembali kendali atas wilayah yang telah mereka rebut. Sebagai langkah pengamanan, ia melarang semua perjalanan asing yang tidak sah untuk membatasi kemungkinan mata-mata masuk kedalam wilayah kekaisaran. Tentang seberapa efektif peraturan ini tidak diketahui secara pasti, namun yang pasti, biksu Buddha yang terkenal sebagai Xuanzang (602-664 CE) menulis tentang berapa banyak pos pemeriksaan yang ada di sepanjang perbatasan dan bagaimana ia harus berdiplomasi ketika hendak melewati para penjaga di Yumen Pass dalam perjalanannya ke India.

Pada tahun 634M Taizong mengikat perjanjian damai dengan Tibet setelah sebelumnya Taizong menggebuk tibet hingga Tibet meminta perdamaian dengan Tang dan memberi raja Tibet putri angkatnya sebagai istri. Toleransi dan keragaman agama di Tiongkok berkembang di bawah pemerintahan Taizong. Ajaran Buddha berkembang secara luas, melampaui Konfusianisme dan melampaui popularitas Taoisme. Taizong juga mengizinkan misionaris Kristen untuk mengabarkan agamanya di Cina pada tahun 635 Masehi, pada tahun 638M sebuah misi dari Persia diizinkan untuk membentuk kelompok-kelompok Zoroastrian di kekaisaran Tang. Antara tahun 638-645M, salah satu catatan menyebutkan sejumlah diplomat dari berbagai negeri, termasuk Bizantium dan Sasaniyah datang ke Taizong meminta bantuan militer untuk menghentikan penaklukan tentara Muslim, tetapi Taizong menolak karena dia tidak ingin terlibat dalam perang agama. Taizong adalah seorang Buddhis yang taat dan percaya bahwa semua agama harus dapat hidup bersama dengan damai.

Dengan cara yang sama bahwa ia menyambut semua keyakinan agama yang berbeda, ia membaurkan beragam etnis dan mengangkat orang-orang dari berbagai kelompok suku kedalam posisi di istana kekaisaran. Dia terbuka untuk nasihat dan mendengarkan dengan seksama nasihat para penasihatnya. Ketika kanselirnya, Wei Zheng menunjukkan lebih dari 200 kesalahan yang dibuat kaisar selama ini dalam pemerintahannya, Taizong menerima kritik tersebut dan mengoreksinya. Ketika dia diberitahu bahwa kampanye militer akan memboroskan anggaran negara dan menyulitkan hidup rakyat, ia segera menghentikan perang tersebut.

Salah satu hal pertama yang dilakukan Taizong adalah mengangkat juru tulis untuk mencatat kebangkitan dan kejatuhan Sui Dinasti dan bagaimana dia telah berkontribusi dalam mendirikan Dinasti Tang. Dalam sejarah versi Taizong, dia menjadi kekuatan di belakang ayahnya selama ini, hal itu bukanlah isapan jempol belaka karena kemudian, ia membuktikan dengan menjadi kaisar yang lebih hebat daripada ayahnya. Pada tahun 630M, ia mengalahkan suku Goturks dan mengambil kembali kendali atas wilayah yang telah mereka rebut. Sebagai langkah pengamanan, ia melarang semua perjalanan asing yang tidak sah untuk membatasi kemungkinan mata-mata masuk kedalam wilayah kekaisaran. Tentang seberapa efektif peraturan ini tidak diketahui secara pasti, namun yang pasti, biksu Buddha yang terkenal sebagai Xuanzang (602-664 CE) menulis tentang berapa banyak pos pemeriksaan yang ada di sepanjang perbatasan dan bagaimana ia harus berdiplomasi ketika hendak melewati para penjaga di Yumen Pass dalam perjalanannya ke India.

Xuanzang yang menjadi inspirasi Journey to the West
Pada tahun 634M Taizong mengikat perjanjian damai dengan Tibet setelah sebelumnya Taizong menggebuk tibet hingga Tibet meminta perdamaian dengan Tang dan memberi raja Tibet putri angkatnya sebagai istri. Toleransi dan keragaman agama di Tiongkok berkembang di bawah pemerintahan Taizong. Ajaran Buddha berkembang secara luas, melampaui Konfusianisme dan melampaui popularitas Taoisme. Taizong juga mengizinkan misionaris Kristen untuk mengabarkan agamanya di Cina pada tahun 635 Masehi, pada tahun 638M sebuah misi dari Persia diizinkan untuk membentuk kelompok-kelompok Zoroastrian di kekaisaran Tang. Antara tahun 638-645M, salah satu catatan menyebutkan sejumlah diplomat dari berbagai negeri, termasuk Bizantium dan Sasaniyah datang ke Taizong meminta bantuan militer untuk menghentikan penaklukan tentara Muslim, tetapi Taizong menolak karena dia tidak ingin terlibat dalam perang agama. Taizong adalah seorang Buddhis yang taat dan percaya bahwa semua agama harus dapat hidup bersama dengan damai.

Misi Byzantium ke Tang
Dengan cara yang sama bahwa ia menyambut semua keyakinan agama yang berbeda, ia membaurkan beragam etnis dan mengangkat orang-orang dari berbagai kelompok suku kedalam posisi di istana kekaisaran. Dia terbuka untuk nasihat dan mendengarkan dengan seksama nasihat para penasihatnya. Ketika kanselirnya, Wei Zheng menunjukkan lebih dari 200 kesalahan yang dibuat kaisar selama ini dalam pemerintahannya, Taizong menerima kritik tersebut dan mengoreksinya. Ketika dia diberitahu bahwa kampanye militer akan memboroskan anggaran negara dan menyulitkan hidup rakyat, ia segera menghentikan perang tersebut.
Spoiler for Ekspansi militer Taizong:
Tindakan militer dibawah Taizong

Gambaran pasukan Tang
Kampanye militer Taizong dilancarkan secara masif terutama antara tahun 630an melawan khanate Gokturk Timur dan 640-649 CE melawan khanate Goturks barat. Taizong mengetahui bahwa kekuatan militer profesional sangat diperlukan untuk pertahanan dan juga untuk ekspansi wilayahnya. Sejarawan Justin Wintle menulis:
Quote:
Di bawah pemerintahan Taizong, total 600 unit milisi dibentuk, 1 unit terdiri antara 800 hingga 1200 orang. Para prajurit ini dibebaskan dari pajak, mereka ditempatkan untuk melayani baik dalam jangka waktu pendek di ibukota atau di garnisun perbatasan hingga provinsi mereka sendiri. Mereka diawasi oleh korps perwira profesional, dirolling diseluruh kekaisaran untuk menghilangkan kemungkinan pembentukan basis kekuatan pribadi. Tang juga mempertahankan kekuatan elit "milisi Utara" untuk ditempatkan di barak di luar ibukota. Kebijakan ini cukup mahal, tetapi selama 150 tahun mereka menikmati hasilnya karena memungkinkan kekaisaran untuk memperluas teritorial mereka tanpa gangguan pemberontakan dalam internal kekaisaran.
Taizong mengirim pasukannya melawan Khaganate Turki Timur setelah usaha diplomasi gagal, hingga akhirnya wilayah wilayah Khaganate Turki Timur dikuasai oleh Tang dan vassalnya Xueyantuo. Dilain sisi, hubungan antara Dinasti Tang dengan kota Gaochang (Qarahoja) cukup baik. Raja Gaochang, Qu Wentai, mengunjungi Taizong di Chang'an pada tahun 630 M, tetapi dilain sisi muncul perselisihan antara Gaochang dan kota tetangganya, Yanqi yang kemudian meledak menjadi permusuhan dan menyebabkan Taizong menyatakan perang terhadap Gaochang.

Gaochang (Qarahoja)
Penyebab perselisihan itu adalah karena Kota Yanqi berada di jalur perdagangan yang melintasi padang pasir menuju pusat-pusat kota penting di Tiongkok. Saat itu jalan ditutup oleh Taizong untuk mencegah mata-mata, pemberontak sekaligus mempersulit lewatnya para pedagang, sehingga Yanqi harus melakukan perjalanan melalui Gaochang untuk mencapai China, hal ini membuat para pedagang memilih untuk berdagang di Gaochang daripada melakukan perjalanan yang lebih panjang ke Cina. Raja Yanqi, Long Tuqizhi, mengirim utusan ke Taizong untuk meminta jalan dibuka kembali karena para pedagangnya tidak mendapatkan keuntungan atas barang-barang yang mereka dagangkan di Gaochang. Taizong menyetujui permintaan itu dan jalan dibuka kembali, tetapi hal itu membuat Gaochang marah dan menyerang Yanqi. Raja Qu Wentai dari Gaochang kemudian bersekutu dengan suku-suku yang bermusuhan dengan Dinasti Tang dan menyerang lebih jauh kedalam kota-kota Yanqi, menghancurkan kota-kota Yanqi dan menangkap warga untuk dimintai tebusan atau dijual sebagai budak.
Taizong mengirim utusan ke Gaochang, meminta Qu Wentai mengirimkan utusan untuk membahas situasi tersebut. Alih-alih menghormati Taizong dengan mengirimkan utusan yang diminta secara khusus, Qu malah mengirimkan pejabat rendah dan mengadakan persekutuan lebih lanjut dengan kota - kota yang memusuhi Tang. Pada tahun 640 M ,Taizong mengirimkan jenderalnya, Hou Junji untuk menghancurkan kekuatan Gaochang dan memaksa Qu Wentai untuk mematuhi perintah dinasty Tang. Ketika Qu Wentai mendengar bahwa pasukan Tang yang sangat kuat sedang mengarah ke kotanya, dia meninggal secara mendadak, kemungkinan besar karena serangan jantung. Putranya, Qu Zhisheng menggantikannya dan dengan cepat menulis surat kepada Jenderal Hou untuk meminta maaf atas perilaku masa lalu yang dilakukan oleh ayahnya dan menjanjikan hubungan yang lebih baik di masa depan. Hou Junji menolak permohonan ini dan menuntut Qu Zhisheng menyerah tanpa syarat. Qu Zhisheng menolak dan Jenderal Hou menyerang Gaochang.

Gambaran kavalery Tang
Pasukan Qu Zhisheng tidak berdaya untuk melawan tentara Tang yang sangat terlatih dan kota itu jatuh dalam tempo singkat. Taizong kemudian menganeksasi wilayah-wilayahnya dan menempatkan pasukan disana. Masalah dengan Gaochang diselesaikan tetapi sekarang Yanqi bersekutu dengan Khaganate Turki Barat dan menyatakan diri mereka bermusuhan dengan kepentingan Tang pada tahun 644 M. Taizong kembali melancarkan serangan dan mengalahkan mereka serta mengaknesasi tanah mereka serta kemudian mengirim tentara lebih jauh untuk menaklukkan wilayah kekhanan Turki sampai akhirnya mengklaim seluruh Lembah Tarim sebagai bagian dari kerajaannya pada tahun 648 Masehi.

Wilayah dan Vassal state's Tang
Spoiler for Wafat dan peninggalan Taizong:
Wafat dan pengganti Taizong

Taizong meninggal pada tahun 649M karena sakit disentri yang dideritanya. Ia dimakamkan dengan upacara besar di provinsi tempat dia dilahirkan dalam sebuah makam yang dikenal sebagai Zhao Mausoleum. Li Zhi menggantikannya sebagai kaisar dan mengambil gelar Gaozong. Gaozong terus melanjutkan perang yang sebelumnya dilancarkan oleh ayahnya di Cekungan Tarim ketika para pemberontakan memberontak dan tentara Tang dikirim untuk mengalahkan para pemberontak. Setelah kematian Taizong, semua selirnya dikirim untuk menghabiskan sisa hidup mereka di sebuah biara. Hanya Wu Zhao yang tidak dikirim ke biara melainkan dia dijadikan selir pertama oleh Gaozong. Kelak Wu Zhao akan menjadi kekuatan di belakang tahta pada tahun 660 M dan ketika Gaozong meninggal pada tahun 683 M, Wu Zhao merebut kekuasaan dan menjadi permaisuri Wu Zetian.

Meskipun Wu Zhao sering dipandang negative oleh sejarahwan pada periode selanjutnya, Wu zhao atau Wu Zetian terbukti berhasil memerintah dan banyak mengadopsi serta memperbaiki kebijakan-kebijakan yang pernah dilaksanakan oleh Taizong. Wu Zetian meletakkan dasar bagi kaisar besar Tang berikutnya, Xuanzong (712-756 M), di bawah pemerintahannya, Dinasti Tang mencapai puncaknya yang terbesar.

Makam Taizong
Taizong meninggal pada tahun 649M karena sakit disentri yang dideritanya. Ia dimakamkan dengan upacara besar di provinsi tempat dia dilahirkan dalam sebuah makam yang dikenal sebagai Zhao Mausoleum. Li Zhi menggantikannya sebagai kaisar dan mengambil gelar Gaozong. Gaozong terus melanjutkan perang yang sebelumnya dilancarkan oleh ayahnya di Cekungan Tarim ketika para pemberontakan memberontak dan tentara Tang dikirim untuk mengalahkan para pemberontak. Setelah kematian Taizong, semua selirnya dikirim untuk menghabiskan sisa hidup mereka di sebuah biara. Hanya Wu Zhao yang tidak dikirim ke biara melainkan dia dijadikan selir pertama oleh Gaozong. Kelak Wu Zhao akan menjadi kekuatan di belakang tahta pada tahun 660 M dan ketika Gaozong meninggal pada tahun 683 M, Wu Zhao merebut kekuasaan dan menjadi permaisuri Wu Zetian.

Wu Zetian
Meskipun Wu Zhao sering dipandang negative oleh sejarahwan pada periode selanjutnya, Wu zhao atau Wu Zetian terbukti berhasil memerintah dan banyak mengadopsi serta memperbaiki kebijakan-kebijakan yang pernah dilaksanakan oleh Taizong. Wu Zetian meletakkan dasar bagi kaisar besar Tang berikutnya, Xuanzong (712-756 M), di bawah pemerintahannya, Dinasti Tang mencapai puncaknya yang terbesar.
Sumber
Sumber
Sumber
Diubah oleh liamonters 04-07-2018 11:35






Siege dan 2 lainnya memberi reputasi
3
19.7K
Kutip
91
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan