Pencopotan lima walikota yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuai kritik. Keputusan yang diteken Anies tersebut dinilai lebih kejam dari apa yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat berkuasa di Pemprov DKI Jakarta

Pasalnya, dari lima walikota yang diberhentikan dari jabatannya, hanya satu yang memperoleh posisi baru meski lebih rendah dari jabatan sebelumnya.

"Kebijakan Anies lebih kejam dari Ahok. Buktinya lima walikota yang dicopot, hanya mantan Walikota Jakarta Utara Husein Murad yang dapat posisi baru sebagai bupati Kepulauan Seribu, walau pangkatnya lebih rendah," kata Ketua Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD), Victor Irianto Napitupulu melalui siaran elektroniknya, Kamis (5/7).

Hari ini Anies Baswedan melantik 20 pejabat baru. Enam diantaranya menempati posisi walikota dan bupati Kepulauan Seribu.



Rustam Effendi menggantikan Anas Efendi sebagai walikota Jakarta Barat. Selain Rustam, Anies melantik Bayu Menghantara menjadi walikota Jakarta Pusat menggantikan Mangara Pardede.


Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Syamsuddin Lologau dilantik sebagai walikota Jakarta Utara menggantikan Husein Murad. Sedangkan Husein Murad menjabat sebagai Bupati Kepulauan Seribu. Dia menggeser posisi Irmansyah.

Wakil Walikota Jakarta Timur M Anwar naik menjadi walikota menggantikan Bambang Musyawardana. Asisten Deputi Bidang Pariwisata Marula Matali diangkat menjadi walikota Jakarta Selatan. Dia menggantikan posisi Tri Kurniadi.

Menurut Victor, seharusnya empat mantan walikota itu diberikan posisi baru sesuai kemampuan serta kecakapannnya yang sudah mengabdi selama puluhan tahun di Pemprov DKI Jakarta.

"Anies semestinya belajar dari Ahok dalam mengelola pemerintahan," ujar Victor.

Sumur Sadako